11 Perwakilan dari AS Turut Serta Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya SJ-182

Merdeka.com - Sebelas perwakilan dari Amerika Serikat turun serta melakukan investigasi terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan, Capt. Nurcahyo mengatakan berdasarkan ketentuan internasional penerbangan, negara pembuat dan pendesain pesawat berhak melakukan investigasi jika terjadi kecelakaan.
"Minggu kemarin telah hadir bersama KNKT untuk berpartisipasi dalam investigasi tim dari Amerika," ucap Nurcahyo yang dikutip pada Selasa (19/1).
Sebelas orang tersebut berasal dari perwakilan National Transportation Safety Board (NTSB) sebanyak 4 orang, kemudian Boeing sebanyak 4 orang, 2 orang berasal dari Federal Aviation Administration (FAA), dan 1 perwakilan dari general electric sebagai pabrik pembuat mesin.
Cahyo menambahkan, selain investigator dari Amerika, 2 investigator dari Transport Safety Investigation Bureau (TSIB) Singapura turut andil dalam proses investigasi jatuhnya pesawat Sriwijaya jurusan Jakarta-Pontianak tersebut.
Sementara itu, sejak ditemukannya Flight Data Recorder (FDR) pada Selasa (12/1) Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah berhasil mengunduh sejumlah data.
"370 parameter, 27 jam atau 18 penerbangan termasuk penerbangan yang mengalami kecelakaan," ucapnya.
Namun Cahyo menyatakan dari unduhan itu belum dapat dipublikasi. "Perlu kami dalami lebih lanjut data-data yang kami perlukan untuk keperluan investigasi dan kami juga masih sangat mengharapkan dapat ditemukannya cockpit voice recorder (CVR) untuk mendukung data-data yang sudah kami peroleh," jelasnya.
"Kami berharap bahwa dalam 30 hari setelah kecelakaan kami akan mempublikasikan laporan awal."
Tim SAR gabungan akan memaksimalkan pencarian CVR, korban dan serpihan SJ-182. Pada proses ini tim SAR Gabungan mengerahkan 360 orang penyelam untuk mencari tiga obyek tersebut.
Untuk pencarian bawah air, Tim SAR Gabungan akan memprioritaskan pencarian di empat sektor dengan masing-masing luas area mencapai 4 mil laut (NM2) atau total 16 mil laut di Perairan Kepulauan Seribu.
Tim SAR mengerahkan KR Baruna Jaya, KRI Rigel, Tim MGS dan KS Ara Kemekomarves untuk pencarian bawah air.
Pencarian di bawah permukaan air menggunakan Metal Detector Underwater dan Remote Operated Underwater Vehicle (ROV).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya