11 Tahun direhabilitasi, 2 orangutan yang disita di Thailand dilepasliarkan
Merdeka.com - Setelah menjalani rehabilitasi yang panjang selama 11 tahun, Nanga dan Sukamara, 2 orangutan selundupan yang disita di Thailand tahun 2006 lalu, hari ini dilepasliarkan ke hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) di Kalimantan Tengah.
Pelepasliaran Nanga dan Sukamara, dilakukan bersama dengan 10 orangutan lainnya. Total, 12 Orangutan hari ini dilepasliarkan ke TNBBBR, di Kabupaten Katingan.
"Kedua belas orangutan yang dilepasliarkan hari ini, menjalani rehabilitasi di lokasi pusat reintroduksi Orangutan di Nyaru Menteng, di Kalimantan Tengah, sebelum siap hidup liar kembali di alam bebas," kata CEO Borneo Orangutan Survival (BOS) Jamartin Sihite, dalam penjelasannya, Kamis (9/11).
-
Dimana orangutan ditemukan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
-
Kapan Orangutan Tapanuli ditemukan? Seiring perkembangan teknologi terutama di bidang genetika, banyak penemuan baru terkait DNA orang utan di Sumatra. Pada 2017, telah ditetapkan spesies baru, yaitu Orang utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).
-
Dimana Orangutan Tapanuli bisa ditemukan? Mengutip indonesia.go.id, Orang utan Tapanuli ini hanya bisa ditemukan di ekosistem Batang Toru. Berada di 3 kabupaten, yaitu Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
-
Mengapa Orangutan Tapanuli terancam punah? Hal ini disebabkan hanya terdapat 800 individu Orang utan Tapanuli yang masih hidup di Hutan Batang Toru. Selain itu, ancaman kehilangan habitat akibat perburuan juga menjadi faktor lainnya.
-
Bagaimana cara orang utan dilindungi di Kawasan Hutan Labanan? Konservasi ini dikelola langsung oleh Centre for Orangutan Protection (COP).
-
Dimana orang utan raksasa itu ditemukan? Peristiwa tersebut diduga terjadi di daerah Kutai Timur, Kalimantan Timur.
BOS mencatat, sepanjang 2017 ini, pelepasliaran kali ini, adalah yang ketujuh kalinya di hutan TNBBBR, dan yang kesembilan belas kalinya, dilakukan bersama dengan BKSDA Kalimantan Tengah. "Target kami ada 100 orangutan yang dilepasliarkan ke hutan alami, dan 100 orangutan lain, yang dilepasliarkan ke pulau-pulau prapelepasliaran," ujar Jamartin.
"Pelepasliaran kali ini, juga sekaligus merayakan hari cinta puspa dan satwa nasional, yang jatuh pada 5 November. Dari 12 orangutan, 4 adalah jantan, dan 8 betina," tambahnya.
Nanga dan Sukamara, adalah orangutan betina hasil repatriasi dari Thailand di tahun 2006. Yayasan BOS sendiri, telah menerima total 48 orangutan hasil sitaan, dan dikembalikan ke Kalimantan Tengah.
Pelepasan orangutan di hutan ©2017 BOS Foundation"12 orangutan ini, dibawa dalam 2 pemberangkatan terpisah, perjalanan darat dan sungai 10-12 jam dari Nyaru Menteng. Jadi, sekarang, ada 71 orangutan eks rehabilitasi dari Nyaru Menteng dk hutan TNBBBR," ungkap Jamartin.
Sementara, Kepala BKSDA Kalimantan Tengah Adib Gunawan menerangkan, hari cinta puspa dan satwa nasional pada 5 November, telah ditetapkan pemerintah sejak 24 tahun lalu.
"Itu karena keprihatinan yang besar terhadap keberadaan puspa dan satwa di Indonesia. Sejak saat itu berbagai program terus dilakukan pemerintah menyelamatkan, melindungi dan merawat puspa dan satwa Indonesia, termasuk orangutan di Kalimantan dan Sumatera," terang Adib.
Tidak hanya melibatkan Yayasan BOS, BKSDA Kalimantan Tengah, dan Balai TNBBBR, kegiatan ini juga melibatkan USAID LESTARI yang telah berkomitmen mendukung aktif program pelepasliaran orangutan di TNBBBR sampai tahun 2018 mendatang. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Orang Utan Sumatra yang berhasil diselamatkan dari perdagangan ilegal telah mengikuti sekolah hutan agar siap hidup dan dilepaskan ke alam liar.
Baca SelengkapnyaProses pemulangannya ke Kalimantan tidak berjalan mudah.
Baca SelengkapnyaDua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca SelengkapnyaSebuah kawasan yang menjadi tempat konservasi Orang utan ini terdapat beberapa kegiatan penelitian untuk ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaMenhut Raja Antoni mengatakan adanya BOSF menjadi langkah baik sebagai upaya menciptakan ekosistem yang baik bagi orang utan.
Baca SelengkapnyaKomodo-komodo itu hasil breeding di Lembaga Konservasi TSI I Cisarua.
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaSalah satu taman nasional yang berada di lintas provinsi dan kabupaten ini menjadi kawasan habitat orang utan beserta jenis makhluk hidup lainnya.
Baca Selengkapnya"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaBanyak yang bisa dilakukan bagi konservasi Orangutan pada program ini.
Baca SelengkapnyaPelepasan satwa yang dilindungi ini dilaksanakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali.
Baca SelengkapnyaAwalnya kura-kura Rote leher ular dianggap satu spesies dengan kura-kura di Papua.
Baca Selengkapnya