Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

11 tahun lumpur Lapindo, Djaja kembali usulkan teori Bernoulli

11 tahun lumpur Lapindo, Djaja kembali usulkan teori Bernoulli Djaja Laksana menunjukan metode Bernouli. ©2017 Merdeka.com/Masfiatur Rochma

Merdeka.com - Penemu teori bendungan Bernoulli untuk bisa menghentikan semburan lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo, Djaja Laksana tidak pernah berputus asa untuk berjuang menghentikan luapan lumpur di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Bahkan, setelah 11 tahun tragedi luapan lumpur yang sudah menenggelamkan belasan desa itu, Djaja kembali mengusulkan teori Bernoulli kepada pemerintah pusat.

Harapannya, hasil temuannya itu bisa digunakan oleh pemerintah agar tragedi lumpur lapindo itu segera berhenti. "Harapan saya agar distop," ujar Djaja, saat berada di Desa Keboan Anom, Gedangan, Sidoarjo, Senin (29/5).

Djaja mengaku, di tahun 2007 silam, dia pernah mengirimkan surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa teori Bernoulli bisa menghentikan semburan lumpur. "Namun, belum ada tanggapan," imbuhnya.

Orang lain juga bertanya?

Alumni ITS Surabaya itu berencana akan mengirimkan surat kembali kepada Presiden Jokowi. Surat itu berisi proposal penghentian lumpur dan permintaan presentasi di depan presiden.

Djaja mengaku, semburan lumpur lapindo ini setiap harinya masih mengeluarkan semburan lumpur 60 ribu meter kubik per hari dan dalam kedalaman 50 cm sampai 1 meter permukaan tanah mengalami subsidence.

"Kalo itu tidak segera diatasi, kami Khawatir bahaya Subsidence (penurunan tanah) secara mendadak," ucap dia.

djaja laksana menunjukan metode bernouli

Djaja Laksana menunjukan metode Bernouli ©2017 Merdeka.com/Masfiatur Rochma

Djaja menilai, semburan lumpur harus dihentikan dengan Bendungan Bernoulli, agar lumpur yang keluar akan mencapai total head atau ketemu keseimbangan antara lumpur yang keluar dari perut bumi dan tinggi lumpur di atas permukaan.

Teorinya, sambungnya, untuk menutup lubang saluran lumpur bisa memasukkan lumpur kembali ke perut bumi dan baru ditutup lubang saluran itu dengan cara diinjeksi semen dan silica. "Kami yakin bisa berhenti," yakinya.

Hanya saja, jika dirinya nanti dipercaya pemerintah menggunakan teori yang diusulkan itu, dirinya membutuhkan waktu kembali melakukan studi lapangan. "Kondisi yang dulu beda dengan kondisi sekarang, kami perlu cek ulang," ungkapnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Kali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jembatan Bailey Kembali Bisa Dilalui
Dua Kali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jembatan Bailey Kembali Bisa Dilalui

Kala itu, jembatan baru diresmikan kurang dari satu tahun dan kembali diterjang lahar dingin Semeru.

Baca Selengkapnya
Baru Diresmikan September 2023, Jembatan Kloposawit Lumajang Kembali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru
Baru Diresmikan September 2023, Jembatan Kloposawit Lumajang Kembali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru

Jembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.

Baca Selengkapnya
Rano Cecar Kerusakan Ekosistem di Jabar, Dharma Pongrekun: Jangan Tanya Kami
Rano Cecar Kerusakan Ekosistem di Jabar, Dharma Pongrekun: Jangan Tanya Kami

Seperti diketahui, pemerintah membangun dua waduk yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengeruk Lumpur Kali Ciliwung untuk Antisipasi Pendangkalan dan Banjir Jakarta
FOTO: Mengeruk Lumpur Kali Ciliwung untuk Antisipasi Pendangkalan dan Banjir Jakarta

Pemerintah provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ketahui Sejarah Lumpur Lapindo Sidoarjo Beserta Penyebab & Dampaknya bagi Sekitar
Ketahui Sejarah Lumpur Lapindo Sidoarjo Beserta Penyebab & Dampaknya bagi Sekitar

Berikut sejarah lumpur Lapindo Sidoarjo beserta penyebab dan dampaknya bagi sekitar.

Baca Selengkapnya
PTPP: Semua Bendungan Selesai Dibangun Punya Kualitas Baik, Termasuk Leuwikeris
PTPP: Semua Bendungan Selesai Dibangun Punya Kualitas Baik, Termasuk Leuwikeris

Proyek Bendungan Leuwikeris adalah salah satu Proyek Strategis Nasional yang diselesaikan oleh PTPP di Provinsi Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Sejarah Banjir Jakarta, Sejak Zaman VOC Tak Pernah Beres
Sejarah Banjir Jakarta, Sejak Zaman VOC Tak Pernah Beres

Banjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di kota metropolitan Jakarta. Ternyata, banjir Jakarta telah terjadi sejak lama.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sodetan Ciliwung Dibangun Butuh 11 Tahun, Jokowi 'Semprot' Pemprov DKI
VIDEO: Sodetan Ciliwung Dibangun Butuh 11 Tahun, Jokowi 'Semprot' Pemprov DKI

Presiden Jokowi blak-blakan biang kerok pembangunan Sodetan Ciliwung sampai memakan waktu 11 tahun.

Baca Selengkapnya
Menteri Arifin Tegaskan PLTU Suralaya Tak Bisa Langsung Disetop, Begini Alasannya
Menteri Arifin Tegaskan PLTU Suralaya Tak Bisa Langsung Disetop, Begini Alasannya

Arifin tak menampikan, operasional PLTU Suralaya berdampak pada polusi udara hingga ke Jakarta.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sebut Proyek Giant Sea Wall Harus Dilanjutkan: Kalau Tidak Pantai Utara Tenggelam
Prabowo Sebut Proyek Giant Sea Wall Harus Dilanjutkan: Kalau Tidak Pantai Utara Tenggelam

"Ini harus, kalau tidak, pantai utara tenggelam," kata Prabowo

Baca Selengkapnya
Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tak Bisa Rampung Tahun Ini, Jadi PR Prabowo-Gibran?
Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tak Bisa Rampung Tahun Ini, Jadi PR Prabowo-Gibran?

Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tak Bisa Rampung Tahun Ini, Jadi PR Kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya
Jebol Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jembatan Kloposawit Selesai Dibangun Kembali
Jebol Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jembatan Kloposawit Selesai Dibangun Kembali

Jembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.

Baca Selengkapnya