11 Titik di Sumsel Sangat Rawan Longsor, Pemerintah Bangun Dinding Penahan
Merdeka.com - Sebelas titik sekitar jalan raya di Sumatera Selatan (Sumsel) sangat rawan longsor. Untuk mencegah kejadian tidak diinginkan, pemerintah membangun dinding penahan setinggi 6 meter di lokasi-lokasi itu.
Pejabat Pembuat Komitmen 2.3 Balai Besar Kementerian PUPR Iskandar mengungkapkan, lokasi rawan longsor di Sumsel pada dasarnya sebanyak 20 titik. Namun dari pemetaan dan pengalaman, 11 di antaranya sangat berbahaya dan tergolong paling parah, yakni berada di batas Kabupaten Lahat dan Pagaralam.
"Ada 20 titik rawan longsor, tapi yang berstatus paling tinggi lebih separuhnya, sebanyak 11 titik," ungkap Iskandar, Rabu (8/9).Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel sedang membangun dinding beton setinggi enam meter di titik-titik itu. Tujuannya untuk menahan material tanah. Semuanya berada di jalan nasional dengan tingkat lalu lintas padat.
-
Kenapa tanah di daerah perbukitan berpotensi longsor? Budi menjelaskan, tanah di daerah perbukitan atau tebing yang mengalami retak-retak akibat kemarau sangat berpotensi untuk longsor ketika terkena air hujan.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Bagaimana cara mitigasi bencana tanah longsor? Berikut langkah mitigasi pencegahan tanah longsor:- Menghindari membangun rumah atau pemukiman serta fasilitas umum di bawah atau dekat tebing.- Membuat sengkedan atau terasering di lereng terjal apabila ingin mendirikan kawasan pertanian dan pemukiman.- Menghindari membangun kolam atau perkebunan di lereng yang dekat dengan pemukiman warga.
-
Kenapa longsor terjadi? Kondisi rumah korban rusak parah dan terlihat pohon-pohon besar yang terbawa longsoran.
-
Dimana zona bahaya bencana di Sumut? Identifikasi dan penentuan zona-zona bahaya bencana seperti gempa bumi, banjir, atau letusan gunung berapi. Ini membantu dalam perencanaan perkotaan dan pengembangan yang meminimalkan risiko terhadap bencana.
"Dinding itu sebagai penahan longsor, dampaknya bisa diminimalisir," ujarnya.
Dalam pembangunannya, dinding tersebut tidak mengganggu jalan dan kendaraan dengan cara melakukan pengikisan lereng tebing. Otomatis jalan semakin lebar dan memudahkan pengemudi menghindar jika terjadi longsor.
"Jalan yang ada tidak menyempit walaupun ada dinding di sisinya, karena lereng bukit dikikis," jelas Iskandar.
Dia mengimbau pihak terkait juga mengantisipasi terjadinya longsor seiring datangnya musim hujan. Penanganan segera dilakukan agar tidak menimbulkan korban jiwa jika terjadinya longsor.
"Rambu-rambu dipasang agar pengemudi lebih berhati-hati waktu melintas saat hujan deras turun," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa di Sumedang berdampak pada terowongan kembar yang berada di Tol Cisumdawu.
Baca SelengkapnyaTingkat keamanan para pekerja di ketinggian memang harus mempunyai standar yang tinggi mengingat nyawa mereka sebagai taruhannya.
Baca SelengkapnyaTebing Tol di Bintaro Longsor, Pembersihan Ruas Jalan Ditargetkan Rampung Malam Ini
Baca SelengkapnyaJalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.
Baca Selengkapnya10 kecamatan tersebut tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak awal Desember mengakibatkan becana tanah longsor di sejumlah titik, Rabu (4/12).
Baca SelengkapnyaBPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayah Jakarta bulan November 2024.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut merusak 49 rumah, sekolah, hingga masjid.
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi di atas panorama II Sitinjau Lauik pada Jumat (17/5/2024) siang,
Baca SelengkapnyaLongsor diakibatkan curah hujan tinggi melanda wilayah Sumbar.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca Selengkapnya