11 Warga Afrika Ditangkap Imigrasi Bekasi, Diduga Pelaku Kejahatan Siber
Merdeka.com - Sebanyak 11 warga negara asing asal Afrika ditangkap petugas Imigrasi Kelas II Bekasi dari Apartemen Center Point, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Diduga, mereka melakukan tindak pidana siber.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Bekasi, Petrus Teguh Aprianto, mengatakan mereka ditangkap petugas dari tim pengawas orang asing (Timpora) yang dibantu Badan Intelijen Strategis pada Selasa malam setelah mendapatkan laporan dari masyarakat adanya sekelompok warga asing mencurigakan.
"Ini sebagai bentuk tindakan preventif terhadap keamanan lingkungan," kata Teguh pada Rabu (13/2).
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
Menurut Teguh, hasil identifikasi 11 warga negara asing tersebut di antaranya 10 orang berasal dari Nigeria dan satunya dari Ghana. Menurut dia, mereka tak dapat menunjukkan dokumen keimigrasian yang masih berlaku ketika digerebek.
"Empat orang membawa paspor, tapi sudah over stay, sedangkan tujuh lainnya tidak bisa menunjukkan dokumen apapun," kata dia.
Oleh sebab itu, mereka patut diduga telah melakukan pelanggaran Undang-undang Keimigrasian. Selain itu, kata dia, dari hasil penggeledahan ditemukan puluhan telepon selular, laptop, serta sim card. Peralatan ini diduga untuk melakukan kejahatan siber atau penipuan online.
"Tapi (kejahatan siber) ini harus kita pelajari lebih lanjut," ungkap Teguh.
Ia menambahkan, 11 ekspatriat itu belum jelas sejak kapan berada di Indonesia. Mereka berpindah-pindah tempat mulai dari Jakarta Utara, Jakarta Timur, hingga ke Bekasi.
"Kalau di Bekasi baru sekitar 2 mingguan," ujar dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga WN Nigeria dan Zimbabwe Diamankan Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaPihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.
Baca SelengkapnyaApabila ditemukan cukup pelanggaran terhadap tindak pidana keimigrasian maka terhadap WNA tersebut dideportasi.
Baca Selengkapnyapermohonan paspor Indonesia itu dimohonkan oleh CT dan OZM di gerai layanan paspor Tangcity Mal
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaWN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaDelapan imigran gelap ini berangkat dari Bangladesh ke Malaysia dan melanjutkan perjalanan ke Medan, Sumatera Utara hingga tiba ke Kabupaten Belu, NTT.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 44 orang warga Bangladesh dan Myanmar terdampar di pesisir pantai Fufuno, Rote Ndao, NTT, Senin (8/7).
Baca SelengkapnyaKemenkominfo mengaku segera mengecek informasi tersebut.
Baca Selengkapnya