110 Gardu PLN Masih Dipadamkan, 11 Ribu Korban Banjir Samarinda Hidup Tanpa Listrik
Merdeka.com - PT PLN (Persero) masih menghentikan pasokan listrik ke 11 ribu pelanggan di kawasan banjir Samarinda. Saat ini, 110 dari 300 gardu masih dipadamkan. Sebagian besar kawasan banjir masih gelap gulita saat malam hari.
Pemadaman listrik di banyak titik lokasi gardu di kawasan banjir, mulai dilakukan sejak Minggu (9/6) lalu. Hal ini disebabkan tinggi muka air (TMA) yang merendam gardu listrik.
PLN Cabang Samarinda melansir, saat itu ada 339 gardu PLN terpaksa dimatikan. Praktis, sekitar 33.222 pelanggan tidak bisa menikmati listrik.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Di mana banjir sering terjadi? Fakta menunjukkan bahwa banjir tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah yang biasanya dianggap rawan banjir, tetapi juga di daerah perkotaan yang memiliki sistem drainase yang buruk.
"Perlahan gardu kita operasikan lagi. Pelan-pelan, setelah itu ada 178 gardu yang kita matikan dengan estimasi tidak melayani 17.444 pelanggan," kata Manajer PT PLN (Persero) Cabang Samarinda Yuliandra saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (12/6) malam.
Sampai hari ini, PLN masih harus mematikan 110 gardu distribusi dengan estimasi tidak melayani sekitar 11 ribu pelanggan di kawasan terdampak banjir.
"Kami lakukan update data sampai jam 6 sore ini tadi. Jadi gardu distribusi yang masih dipadamkan ada 110 gardu. Sambil terus kita pantau kondisi ketinggian air menyesuaikan kondisi di lapangan," ujarnya.
Yuliandra juga menegaskan, pemadaman gardu harus dilakukan untuk menjamin keselamatan jiwa warga di kawasan terdampak banjir dan mencegah kerusakan instalasi PLN.
"Kita menghindari potensi bahaya seperti itu. Mohon pengertiannya kalau pemadaman untuk kepentingan keselamatan jiwa warga itu sendiri," tandas dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbas dari kejadian tersebut BPBD melaporkan sejumlah ruas jalan nasional menuju Kabupaten Agam dan Tanah Datar tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaPLN baru menemukan penyebab minor seperti tower yang berdekatan dengan pohon, jamperan yang terputus dan lainnya.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu (11/5) malam.
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaHingga kini masih banyak warga yang masih bertahan di tenda pengungsian.
Baca SelengkapnyaAda 1,5 juta warga terdampak dari mati listrik total di Sumatera sejak Rabu 2 Juni.
Baca SelengkapnyaPemadaman terjadi karena gangguan pada jaringan Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Lubuk Linggau-Lahat.
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran berasal dari korsleting saat pengisian daya ponsel salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaSejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca SelengkapnyaKebakaran permukiman padat itu telah padam. Beberapa warga kembali ke rumahnya untuk mengais barang-barang yang tersisa dari kebakaran.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca Selengkapnya