Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

112 Tahun Bung Karno, semangatnya masih dibutuhkan Indonesia

112 Tahun Bung Karno, semangatnya masih dibutuhkan Indonesia Soekarno. ©2012 Merdeka.com/dok

Merdeka.com - Hari ini, 112 tahun yang lalu, seorang bayi mungil bernama Koesno Sosrodihardjo dilahirkan di Surabaya. Tak ada yang menyangka bayi yang lahir dari rahim Ida Ayu Nyoman Rai itu nantinya memimpin sebuah bangsa besar yang memiliki kekayaan alam luar biasa yakni Indonesia.

Koesno Sosrodihardjo merupakan nama kecil dari Soekarno . Nama itu diberikan oleh ayahnya, Raden Soekemi Sosrodihardjo saat Soekarno baru dilahirkan ke dunia. Namun, sang ayah mengubah nama Koesno menjadi Soekarno ketika berusia lima tahun karena kerap sakit-sakitan.

Sejak kecil, nasionalisme Bung Karno terhadap ibu pertiwi tak usah diragukan lagi. Salah satu contohnya, saat kecil Bung Karno rela babak belur berkelahi dengan anak-anak Belanda demi harga diri bangsa.

Setelah beranjak dewasa, nasionalismenya kian kuat. Bung Karno tak rela Tanah Airnya terus menerus dijajah oleh Belanda dan Jepang. Kemampuannya berorasi di depan rakyat banyak dinilai membahayakan oleh penjajah.

Apalagi, saat itu Bung Karno merupakan seorang aktivis politik kemerdekaan Indonesia. Akibatnya, Bung Karno kenyang keluar masuk penjara dan dibuang ke daerah terpencil oleh penjajah.

Namun hal itu tak membuat semangatnya kendur. Dengan dukungan dari istri tercintanya kala itu, Inggit Ganarsih, Bung Karno menjalani semuanya dengan teguh.

Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Bung Karno didaulat menjadi Presiden RI yang pertama didampingi Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI pertama. Bung Karno sadar Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan luar biasa dari sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki.

Bung Karno percaya Indonesia bisa menjadi sebuah bangsa yang besar dan berdiri di atas kaki sendiri tanpa bergantung kepada negara atau pihak asing. Semangatnya membuat Republik menjadi bangsa maju dan terdepan seakan tak terbendung.

"Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu. Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bistik tetapi budak. Tradisi Bangsa lndonesia bukan tradisi tempe. Kita di zaman purba pernah menguasai perdagangan di seluruh Asia Tenggara, pernah mengarungi lautan untuk berdagang sampai ke Arabia atau Afrika atau Tiongkok," kata Bung Karno saat berpidato pada HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1963.

Di masanya, Bung Karno merupakan Presiden RI yang kukuh memiliki sikap anti-imperialisme. Dia menolak ekonomi kapitalism yang dianut oleh negara-negara barat. Sebab, dia tahu hal itu merupakan penjajahan gaya baru di bidang ekonomi dan tidak akan menguntungkan Indonesia.

Semangat mengebu-ngebu dan keberanian Bung Karno kepada negara-negara barat bahkan sempat menjadi perbincangan dunia kala ia mengeluarkan pernyataan 'Amerika kita Setrika, Inggris kita linggis.'

"Segenap kita punya tenaga, kita punya kemauan, kita punya tekad, harus kita tujukan pada hancur leburnya Amerika dan Inggris. Selama kekuasaan Inggris dan Amerika belum hancur lebur maka Asia dan Indonesia tidak bisa selamat. Karena itu semboyan kita sekarang ini adalah hancurkan kekuasaan Amerika, hancurkan kekuasaan Inggris. Amerika kita setrika, Inggris kita linggis, Amerika kita setrika, Inggris kita linggis, Amerika kita setrika, Inggris kita linggis," kata Bung Karno .

Hal ini seakan berbanding terbalik dengan kondisi Indonesia saat ini. Jika Bung Karno dulu mengharamkan ketergantungan terhadap pihak asing, Indonesia kini justru seakan memiliki kewajiban untuk bergantung kepada asing.

Salah satu contohnya adalah pengelolaan kekayaan alam Indonesia oleh asing seperti Freeport di Papua, ketergantungan Indonesia atas impor berbagai macam barang kebutuhan. Parahnya, bawang putih dan daging sapi harus diimpor. Padahal Indonesia merupakan negara subur yang berada di bawah garis khatulistiwa.

Meski telah 68 tahun merdeka, Indonesia saat ini masih membutuhkan semangat seorang Soekarno untuk membangun dan bangkit dari keterpurukannya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai
Prabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai

Prabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai

Baca Selengkapnya
Respons PDIP soal Prabowo Sebut Bung Karno Tidak Hanya Milik Satu Partai Saja
Respons PDIP soal Prabowo Sebut Bung Karno Tidak Hanya Milik Satu Partai Saja

PDIP berharap Prabowo bisa melanjutkan jalan trisakti, yakni Indonesia yang berdaulat secara politik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Keras
VIDEO: Prabowo Keras "Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai Saja!"

Presiden terpilih RI Prabowo Subianto menyebut, bahwa ada yang selalu mengaku-ngaku bahwa Presiden pertama RI Bung Karno seolah hanya milik satu partai.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto Jawab Ucapan Prabowo, Tegaskan PDIP Paling Konsisten Jabarkan Pemikiran Bung Karno!
VIDEO: Hasto Jawab Ucapan Prabowo, Tegaskan PDIP Paling Konsisten Jabarkan Pemikiran Bung Karno!

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto merespons ucapan Prabowo terkait cita-cita Soekarno.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Balas Prabowo: Tak Ada yang Menyatakan Bung Karno Milik Satu Partai
Politikus PDIP Balas Prabowo: Tak Ada yang Menyatakan Bung Karno Milik Satu Partai

Sindiran itu sebelumnya dilontarkan Prabowo dalam acara Bimtek dan Rakornas PAN di JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Kamis (9/5) malam.

Baca Selengkapnya
38 Kata-Kata Soekarno tentang Kemerdekaan, Penuh Inspirasi dan Semangat Juang
38 Kata-Kata Soekarno tentang Kemerdekaan, Penuh Inspirasi dan Semangat Juang

Kata-kata Soekarno tentang kemerdekaan tak bisa dilepaskan dari perjuangan bangsa dalam meraih kebebasan atas penjajah.

Baca Selengkapnya
Saat PDIP Tersanjung Anies Kutip Seruan Bung Karno agar Jangan Menyerah untuk Indonesia
Saat PDIP Tersanjung Anies Kutip Seruan Bung Karno agar Jangan Menyerah untuk Indonesia

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya tersanjung Anies Baswedan mengutip ucapan Presiden pertama RI Soekarno.

Baca Selengkapnya
Pertama Kalinya Usai Menang Pemilu, Prabowo Sentil Keras Oposisi
Pertama Kalinya Usai Menang Pemilu, Prabowo Sentil Keras Oposisi

Presiden terpilih Prabowo Subianto mulai blak-blakan

Baca Selengkapnya
Puan Mengutip Bung Karno: Negara Untuk Seluruh Rakyat, Tanpa Terkecuali
Puan Mengutip Bung Karno: Negara Untuk Seluruh Rakyat, Tanpa Terkecuali

Ketua DPR Puan Maharani menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara untuk satu orang atau satu kelompok golongan

Baca Selengkapnya
PDIP Sebut Cita-Cita Bung Karno Bumi Indonesia Bebas Kemiskinan Jauh dari Kenyataan
PDIP Sebut Cita-Cita Bung Karno Bumi Indonesia Bebas Kemiskinan Jauh dari Kenyataan

Hasto berharap, dalam peringatan hari lahir Bung Karno semakin mendorong tekad untuk meluruskan arah masa depan bangsa.

Baca Selengkapnya
Kata Bijak Soekarno tentang Perjuangan, Bakar Semangat Jiwa Muda di Bulan Kemerdekaan
Kata Bijak Soekarno tentang Perjuangan, Bakar Semangat Jiwa Muda di Bulan Kemerdekaan

Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut: Bung Karno Tidak Boleh Diklaim Satu Partai Saja
Menag Yaqut: Bung Karno Tidak Boleh Diklaim Satu Partai Saja

Selama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya