12 Korban Longsor di Nganjuk Berhasil Ditemukan, 10 Orang Tewas
Merdeka.com - Sebanyak 12 korban tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berhasil ditemukan oleh petugas dan 10 orang di antaranya meninggal dunia.
"Untuk musibah bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, sebanyak 21 orang tertimbun. Kemudian dari hasil evakuasi, 12 berhasil ditemukan," kata Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat di Nganjuk dilansir Antara, Senin (15/2).
Ia mengatakan dari 12 orang itu, 10 orang dinyatakan meninggal dunia sedangkan dua lainnya berhasil selamat. Saat ini, kedua korban itu masih dirawat di puskesmas untuk pemulihan dari lukanya.
-
Dimana pencarian korban longsor difokuskan? Pencarian difokuskan di di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan laporan mobil terseret arus banjir. Kemudian di Kecamatan Sutera juga terjadi longsor. Selanjutnya di Kecamatan Bayang dengan laporan orang terseret arus banjir.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Seluruh korban tersebut dirawat oleh petugas medis. Pemeriksaan jenazah dilakukan langsung oleh Tim Inafis Polda Jawa Timur yang sengaja datang ke lokasi, untuk mempercepat proses identifikasi.
Dengan ditemukannya 12 orang korban tanah longsor tersebut, saat ini masih ada sembilan orang korban. Mereka hingga kini masih dalam pencarian.
Petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Nganjuk, juga dibantu oleh TNI/Polri serta relawan. Untuk memudahkan evakuasi, petugas mengerahkan tiga alat berat. Dari jumlah itu, satu alat berat kecil, sedangkan dua lainnya besar.
Petugas terus mengoperasionalkan alat berat itu mencari para korban yang diduga masih tertimbun reruntuhan tanah longsor yang berada di belakang rumah mereka.
Kondisi rumah para korban terletak di area perbukitan dengan bagian belakang adalah bukit. Model rumah mereka seperti terasiring.
Rumah warga yang terkena tanah longsor juga hancur. Namun, beberapa barang ada yang berhasil diselamatkan dan ditaruh sementara di dekat masjid, yang juga sejajar dengan rumah mereka. Namun, masjid itu tidak terkena tanah longsor.
Sementara itu, saat ini warga yang berhasil selamat juga masih tinggal di tempat pengungsian. Lokasinya berada di sekolah dasar, yang dekat dengan posko utama di Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.
Warga sementara memang tinggal di sekolah dasar, namun kesehatan mereka juga tetap dipantau petugas medis. Lokasi puskesmas juga berada di depan kantor kecamatan, dekat dengan lokasi pengungsian, sehingga lebih mudah dalam pengawasan.
Warga yang sebelumnya juga dirawat di puskesmas, mengalami luka ringan saat ini sudah diperbolehkan pulang dari puskesmas. Namun, mereka tetap dipantau kesehatannya oleh petugas medis yang selalu berkunjung.
Petugas medis yang datang pun juga mengenakan atribut lengkap, mengingat saat ini masih pandemi COVID-19. Warga pun juga mengenakan masker demi mencegah penyebaran COVID-19.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Longsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jasad korban dan tersisa tiga korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto mengatakan 48 orang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaLima di antaranya sudah ditemukan lebih dulu dan sudah selesai diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaProses pencarian korban terdapat terkendala karena sulitnya akses alat berat menuju lokasi tanah longsor.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang dan tanah longsor tersebut turut memutus akses jalan antara dua desa di Karo, Sumatera Selatan. Berikut penampakannya!
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca Selengkapnya25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca Selengkapnya