12 Ribu masker dibagikan buat cegah bahaya difteri di Samarinda
Merdeka.com - Dua belas ribu masker ludes dibagikan gratis kepada warga Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (13/1) sore tadi, kurang dari 1,5 jam. Aksi itu membawa misi mengingatkan warga waspada bahaya difteri. Sebab, hingga Jumat (12/1) kemarin, 18 orang dirawat di RSUD AW Sjahranie Samarinda, dimana 8 di antaranya positif menderita difteri.
Aksi sosial kemanusiaan ini, digagas komunitas warga Samarinda, bergabung dengan beragam organisasi relawan kebencanaan di Samarinda, tidak terkecuali driver Grab Bike hingga BPBD Samarinda.
Sedianya bagi-bagi masker gratis itu, digelar pukul 16.00 Wita sore. Namun disebabkan guyuran hujan deras, aksi baru dimulai sekitar 30 menit kemudian, di tengah hujan gerimis, di kawasan simpang empat Voorvo Jalan Letjend Suprapto-Jalan Letjend S Parman.
-
Kapan sebaiknya masker ini digunakan? Untuk mendapatkan hasil yang optimal, disarankan untuk menggunakan masker ini 2-3 kali dalam seminggu.
-
Kapan waktu yang tepat untuk menggunakan masker ini? Masker ini bisa digunakan 2-3 kali dalam seminggu untuk hasil yang optimal dalam mencerahkan dan melembapkan kulit wajah.
-
Kapan sebaiknya menggunakan masker? Gunakan masker ini secara rutin untuk mendapatkan kulit yang cerah.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
"Kita gerak cepat, mengingatkan warga waspada bahaya difteri bahwa mengenakan masker itu penting. Karena penularan difteri melalui udara," kata Koordinasi Aksi Joko Iswanto, kepada merdeka.com, Sabtu (13/1) sore.
warga Samarinda bagikan masker buat cegah bahaya difteri ©2018 Merdeka.com/nur adityaDijelaskan Joko, aksi itu merupakan inisiatif dadakan. Dalam sehari sejak Jumat (12/1) kemarin sampai siang hari tadi, terkumpul 12 ribu masker sumbangan tidak kurang 60 penyumbang. Padahal rencana awal terkumpul 10 ribu masker.
Tidak hanya pejabat Pemkot hingga Lurah di Samarinda, sumbangan masker gratis juga diberikan oleh para perwira kepolisian di Samarinda, satuan Brimob Polda Kaltim termasuk hingga organisasi relawan kebencanaan.
"Antusiasme kegiatan kemanusiaan hari ini dengan menyumbangkan masker ini, kami apresiasi. Kami bagikan bersama-sama, kepada pengguna jalan yang melintas di kawasan simpang empat Voorvo ini," ujar Joko.
warga Samarinda bagikan masker buat cegah bahaya difteri ©2018 Merdeka.com/nur adityaJoko juga menjelaskan, gejala awal difteri mesti segera mendapatkan pemeriksaan medis. "Seperti yang kita tahu bersama, kalau punya keluhan nyeri menelan demam, menggigil, pembesaran di leher, segera cek ke dokter," terang Joko.
"Bagus. Aksi ini memang mengingatkan kami sebagai warga ya. Seperti kita ketahui, pemberitaan bahwa pasien difteri memang bertambah lagi. Sama-sama kita waspada agar tidak terus menular," kata Arifin Hakim (43), salah satu pengguna jalan yang melintas di sela aksi hingga petang tadi. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaPihaknya juga telah mendistribusikan bantuan makanan bagi para korban untuk siang dan malam masing-masing 3.500 orang
Baca SelengkapnyaDalam sosialisasi tersebut Satpol PP DKI turut memaparkan dampak buruk pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk Fiestiandani mengajak seluruh warga turut berperan dalam pencegahan DBD.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaDifteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca Selengkapnya