12 Rumah Hanyut dan 78 Terendam Akibat Banjir Bandang di Lahat
Merdeka.com - Banjir bandang di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, tadi pagi menghanyutkan 12 rumah warga dan merendam 78 rumah lainnya. Tiga orang dikabarkan hilang, sudah berhasil ditemukan dan diserahkan ke pihak keluarga.
Banjir bandang itu menerjang empat kecamatan di Lahat. Yakni di Desa Gunung Kembang Kecamatan Kikim Timur, Desa Tanjung Sirih dan Lubuk Sepang (Kecamatan Pulang Pinang), Desa Kembang Baru (Kecamatan Gumai Talang), dan Muara Cawang serta Desa Lubuk Tubol (Kecamatan Pseksu).
Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Sumatera Selatan tengah mendata jumlah pengungsi asal tujuh desa tersebut. Sementara rumah terendam 78 dan 12 hanyut.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Di mana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
"Data sementara yang masuk ada 12 rumah yang hanyut. Untuk korban jiwa tidak ada, tadinya tiga orang dinyatakan hanyut, tapi semuanya selamat karena tersangkut di pohon," kata Kabid Penanganan Kedaruratan Bencana BPBD Sumsel Ansori, Kamis (9/1).
Menurut dia, banjir tersebut disebabkan intensitas hujan cukup tinggi pada malam harinya. Alhasil, air sungai di hulu tak mampu menampung dan akhirnya debit air meningkat di aliran sungai di hilir.
"Ketinggian air pada banjir pertama kali pagi tadi mencapai sekitar empat meter. Alhamdulillah sekarang berangsur surut, ada yang tinggal satu meter dan juga selutut orang dewasa," ujarnya.
Meski demikian, pihak BPBD mengimbau masyarakat tetap waspada jika sewaktu-waktu banjir susulan terjadi. Sebab, cuaca masih sangat besar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang dan tinggi.
"Tetap waspada, hindari tempat-tempat yang menjadi aliran air ketika banjir datang. Di salah satu desa ada deteksi banjir, jika air naik sirine berbunyi, di situ warga harus siap-siap," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaRatusan rumah yang rusak itu tersebar di empat daerah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaHingga Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 jiwa.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca Selengkapnya495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaBanjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca Selengkapnya