12 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Jatim Terafiliasi Kelompok Al-Qaeda
Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror mengamankan 12 orang terduga teror di Jawa Timur beberapa waktu lalu. Mereka yang diamankan di masing-masing wilayah yakni di Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto dan Malang.
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, belasan terduga teroris tersebut ternyata berafiliasi dengan kelompok Al-Qaeda.
"Aktivitas-aktivitas daripada kelompok ini, ini adalah kelompok Jamaah Islamiyah. Tentunya berafiliasi kepada Al Qaeda dan kelompok ini dikenal dengan kelompok Vakin, sering disebut kelompok ini dikenal dengan kelompok Vakin," kata Rusdi kepada wartawan, Senin (1/3).
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa yang ikut dalam pelatihan ini? Sumber daring mengungkapkan bahwa sebagian besar peserta adalah wanita berusia 35 hingga 55 tahun. Seorang wanita berusia 54 tahun, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menceritakan bahwa ia telah mengembangkan perasaan terhadap teman sekelas putranya dan menyatakan kekhawatiran mengenai menurunnya daya tariknya.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
Rusdi menjelaskan, sejumlah aktivitas kerap dilakukan kelompok terduga teroris tersebut yakni latihan beladiri dan menyiapkan tempat penyimpanan senjata.
"Tentunya mereka telah melakukan aktivitas-aktivitas berupa latihan beladiri dan mereka juga sudah merancang bunker yang akan digunakan untuk kegiatan pembuatan senjata maupun bom rakitan," .
"Kemudian juga telah mempersiapkan tempat penyimpanan senjata dan juga telah mempersiapkan tempat pelarian setelah melakukan aktivitas terorisme. Dan yang perlu dicatat oleh kita semua, mereka juga telah berencana melakukan amaliah yang tentunya ini perlu kita perhatikan dan rencana amaliah dapat dilakukan upaya-upaya pencegahan dari Densus 88 antiteror Polri," sambungnya.
Jenderal bintang satu ini mengungkapkan, kegiatan yang dilakukan pihaknya dalam menangani perkara terorisme ini juga adanya peran serta dari masyarakat.
"Tentunya untuk aktivitas terorisme ini tidak hanya dapat diselesaikan oleh Polri maupun instansi yang lain, tapi daripada itu Polri sangat melihat bahwa persan serta masyarakat menjadi sesuatu yang penting penanganan aksi terorisme di tanah air," ungkapnya.
"Dengan peran serta masyarakat, tentunya dapat mempersempit ruang gerak daripada jaringan terorisme dan juga dari peran serta masyarakat menjadi sistem peringatan dini sosial terhadap potensi-potensi aksi terorisme di tanah air," pungkasnya.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap 12 orang terduga teroris di Provinsi Jawa Timur, Jumat (26/2), dalam operasi penindakan yang dilakukan Densus.
"Dalam operasi penangkapan di Jawa Timur, tim Densus 88 menangkap 12 orang terduga teroris," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono di Jakarta, Jumat (27/2).
Dua belas terduga teroris itu berinisial UBS alias F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYR, RAS, dan MI. Mereka diketahui memiliki peran yang berbeda-beda dalam jaringan terorisme.
Meski demikian, pihaknya belum bisa memerinci mengenai kronologi penangkapan para terduga teroris tersebut. Hal itu karena tim Densus 88 masih melakukan pendalaman lebih lanjut di lapangan.
"Nanti untuk lengkapnya akan dirilis secara resmi," ujar Argo.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenangkapan kepada dua terduga teroris inisial LHM dan DW di dua tempat berbeda
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaAQAP adalah kelompok ekstremis pemberontak yang merupakan bagian jaringan Al-Qaeda aktif di Yaman dan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca Selengkapnya