Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

1.200 Sapi cari makan di TPST Piyungan Bantul

1.200 Sapi cari makan di TPST Piyungan Bantul Sapi makan sampah. ©2016 Merdeka.com/hartanto rimba

Merdeka.com - Warga Kelurahan Sitimulyo, Kabupaten Bantul, mengolah limbah sampah menjadi pakan ternak sapi. Setidaknya, sebanyak 1.200 sapi hidup di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan tersebut.

Salah seorang pemilik sapi, Maryono, menjelaskan bahwa sebagian besar warga di kelurahan Sitimulyo berprofesi sebagai pemulung di (TPST) Piyungan. Di sela-sela pekerjaan memulung, mereka melepas hewan ternak sapi agar mencari makan sendiri di antara tumpukan sampah.

"Jumlah sapi 5 tahun lalu sudah mencapai seribu ekor. Tiap tahun mengalami kenaikan jumlahnya," ujar Maryono, Senin, (19/9).

Menurutnya, memelihara sapi dengan memberi makan dari limbah sampah jauh lebih menguntungkan. Berbeda halnya jika memelihara sapi dengan pakan rumput yang jauh lebih mahal terlebih saat memasuki kemarau.

Hal senada juga diungkapkan oleh warga dusun bendo, Sitimulyo, Piungan, Musri (60). Menurutnya, biaya memelihara sapi dengan dilepas di pembangunan sampah jauh lebih irit.

"Lebih irit ketimbang harus cari makan rumput, apalagi kalau kemarau harus beli rumput," ujar Musri, Senin (19/9).

sapi makan sampah

Sapi makan sampah ©2016 Merdeka.com/hartanto rimba

Musri juga mengaku jika sapi akan lebih cepat besar jika memakan limbah sampah. Namun sapi-sapi tersebut dijual dengan harga lebih terjangkau sekitar 10-15 juta.

"Sapi-sapi di dini (TPST) memakan limbah makanan seperti sawi, wortel, apel, kulit melon, pepaya, semangka, nasi, dan lain-lain," ujarnya.

Meski demikian, menurut Musri, kadang kala sapi tersebut memakan limbah plastik. Sapi yang memakan plastik akan mengalami gangguan pencernaan.

"Karena makan plastik kadang-kadang pencernaannya tersumbat. Sapi bisa sakit lalu dijual murah," ujarnya.

Musri menjelaskan lebih lanjut, dirinya berharap agar pemerintah tetap mengizinkan aktivitas warga memelihara sapi di TPST. Keuntungan memelihara sapi tersebut sebagai bentuk kompensasi warga yang harus membeli air bersih karena sumber air sumur tercemar limbah sampah.

"Air sumur di desa sekitar TPST keruh tidak layak konsumsi. Kami harus membeli air untuk konsumsi, makanya kami memelihara sapi," imbuhnya.

Ia menjelaskan lebih lanjut, jika warga sekitar dilarang memelihara sapi di areal sampah, maka jangan membuang sampah di TPST Piyungan.

"Kalu nggak boleh melepas sapi di areal sampah, maka jangan buang sampah di sini (TPST Piyungan)," imbuh Musri (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Miris Sapi Makan Sampah di TPA Putri Cempo Solo Jelang Hari Raya Kurban, Berbahaya Jika Dikonsumsi
Potret Miris Sapi Makan Sampah di TPA Putri Cempo Solo Jelang Hari Raya Kurban, Berbahaya Jika Dikonsumsi

Meski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.

Baca Selengkapnya
Indah Permatasari Istri Arie Kriting Buka Usaha Hewan Sapi 'Saya Sekarang Jadi Juragan Sapi'
Indah Permatasari Istri Arie Kriting Buka Usaha Hewan Sapi 'Saya Sekarang Jadi Juragan Sapi'

Indah Permatasari bersyukur jika penjualan hewan kurban tahun ini mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Impor 1,3 Juta Sapi Hidup untuk Program Makan Bergizi Gratis
Pemerintah Bakal Impor 1,3 Juta Sapi Hidup untuk Program Makan Bergizi Gratis

Rencana ini menjadi bagian dari kebijakan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Dikerubuti Pedagang, Pria Ini Habis Rp1 Miliar Belanja Sapi
Dikerubuti Pedagang, Pria Ini Habis Rp1 Miliar Belanja Sapi

Sebuah video memperlihatkan seorang pengusaha sapi membelanjakan yang Rp1 miliar untuk membeli 30 ekor sapi.

Baca Selengkapnya
Luhut Janji Daging Sapi Turun hingga di Bawah Rp100 Ribu pada 2024, Segini Kisaran Harganya
Luhut Janji Daging Sapi Turun hingga di Bawah Rp100 Ribu pada 2024, Segini Kisaran Harganya

Melalui kerja sama tersebut, Luhut menargetkan harga daging sapi bisa di jual di bawah Rp100.000 per kilogram mulai Maret 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Dulu Diprotes Warga, Rumah Potong Hewan di Cilegon Sulap Limbah Kotoran Jadi Pupuk Organik
Dulu Diprotes Warga, Rumah Potong Hewan di Cilegon Sulap Limbah Kotoran Jadi Pupuk Organik

Berawal dari protes warga, rumah potong hewan di Cilegon ini sulap limbah jadi pupuk organik.

Baca Selengkapnya
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani Lelang Sapinya, Hasilnya Bakal Disumbangkan ke Palestina
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani Lelang Sapinya, Hasilnya Bakal Disumbangkan ke Palestina

Muzani juga melelang sapinya yang berjenis PO mencapai berat 950 ton dan berhasil terjual dengan harga Rp 250 juta.

Baca Selengkapnya
Si Bule, Sapi Kurban Pilihan Jokowi Berbobot 1,1 Ton untuk Warga Palembang
Si Bule, Sapi Kurban Pilihan Jokowi Berbobot 1,1 Ton untuk Warga Palembang

"Terpilih sapi Bule untuk kurban Presiden Jokowi. Sekarang lagi proses nego harga," ungkap DKPP Sumsel Rahmat

Baca Selengkapnya
Laku Keras Jelang Iduladha, Ini Sederet Keunggulan Domba Priangan yang Banyak Dijual di Cianjur
Laku Keras Jelang Iduladha, Ini Sederet Keunggulan Domba Priangan yang Banyak Dijual di Cianjur

Para penjual mengaku mengalami peningkatan penjualan hingga 70 persen.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Buktikan Hidup di Perkotaan Bisa Bisnis Peternakan hingga Omzet Rp5 Miliar
Pria Ini Buktikan Hidup di Perkotaan Bisa Bisnis Peternakan hingga Omzet Rp5 Miliar

Bisnis ini berawal dari hobinya suka memelihara kambing.

Baca Selengkapnya