13 Guru dan Pelajar Positif Corona, Dua Sekolah di Padang Terapkan Belajar Online
Merdeka.com - 13 guru dan murid di dua Sekolah Dasar (SD) Negeri kawasan Ujung Gurun, Kota Padang positif corona. Kegiatan belajar belajar di sekolah dihentikan dan diganti dengan belajar online.
Kasi Kedaruratan BPBD Kota Padang Hendri mengatakan, 13 siswa dan guru itu positif Covid-19 varian Omicron.
"Hasil dari labor kedua sekolah itu, terdapat 13 siswa dan guru yang positif varian Omicron. Untuk itu langsung dipulangkan seluruh guru dan siswanya," kata Hendri di Padang, Rabu (2/2).
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Kapan sebaiknya anak-anak berhenti belajar online? “Soal ideal ini perlu adanya riset yang lebih mendalam ya. Tetapi begini, belajar online itu kan berhadapan dengan layar kan ya, itu harus misalnya sekitar 15 menit sekali berhenti. Jadi jangan sampai anak-anak ini terlalu terekspose terhadap layar ya. Itu tidak baik,“
-
Kapan anak bisa kembali ke sekolah setelah gondongan? Jika seorang anak terinfeksi, mereka dapat kembali ke sekolah atau tempat penitipan anak setelah merasa lebih baik dan setidaknya satu minggu telah berlalu sejak gejala pertama kali muncul.
-
Kenapa siswa Binus belajar online? 'Enggak ada (Drop out), kita tadi nanya belajarnya daring semuanya karena lagi ada proses hukum. Tapi tetap hak pendidikan dapat.' Menurut Tri, kebijakan belajar daring hanya diterapkan Binus School terhadap siswa-siswa yang berkaitan dengan perundungan di warung ibu gaul.
Dia mengatakan, memulangkan guru dan siswa itu guna mengantisipasi menyebarnya kasus Covid-19.
"Saat ini sudah kita lakukan proses disinfektan terhadap ruang-ruang belajar," sebut Hendri.
Untuk kedua SD itu sendiri adalah SD 23 dan 24 Ujung Gurun, Kota Padang. Sedangkan untuk yang terinfeksi varian Omicron terdiri dari enam orang guru dan tujuh siswa.
"Informasi awal kami terima dari kepala sekolah masing-masing SD, langsung kita lakukan tindakan untuk mengantisipasi merebaknya kasus di sana," tuturnya.
Sementara itu, Kepala SDN 23 Hasnawati menuturkan, saat ini kedua sekolah sudah diliburkan dan dilanjutkan dengan pembelajaran secara daring. "Sudah kita pulangkan, untuk saat ini kita berlakukan belajar daring," kata Hasnawati.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaProses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaPada PPDB 2022 terdapat 12 siswa baru dan 2021 ada 7 siswa baru.
Baca SelengkapnyaSejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.
Baca SelengkapnyaPembelajaran daring tersebut, bertujuan agar mengurai kepadatan lalu lintas
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta mengimbau 208 sekolah yang berada di kawasan GBK, lokasi Misa Akbar Paus Fransiskus menerapkan pembelajaran jarak jauh.
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca Selengkapnya