13 Pendaki Terjebak Akibat Gunung Raung Terbakar Dievakuasi
Merdeka.com - Tim gabungan mengevakuasi 13 pendaki terjebak akibat kebakaran Gunung Raung. Operasi pencarian dilakukan di kawasan hutan terbakar masuk wilayah Desa Wonorejo Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur. Namun upaya turun ke pos aman masih terkendala beberapa hal.
"Sekitar pukul 02.36 WIB tim Search Rescue Unit (SRU) 1 dan SRU 2 telah berhasil bertemu dengan 13 survivor di Camp 4. Lalu tim SRU memberikan logistik dan mengecek kondisi kesehatan para survivor," kata Kepala Basarnas Pos SAR Jember Asnawi Suroso saat dikonfirmasi.
Kondisi survivor relatif sehat, namun kelelahan. Karena itu diputuskan untuk beristirahat terlebih dulu di camp 4.
-
Mengapa camping Gunung Sinabung cocok untuk healing? Suasana dan udara di tempat ini cukup sejuk dan dingin. Sehingga banyak sekali wisatawan yang berbondong-bondong datang ke tempat ini untuk healing dan liburan bersama keluarga dan teman sambil camping.
-
Kenapa orang bertapa di gunung? Beberapa di antaranya bahkan menjadi tempat bertapa bagi orang-orang yang mencari berkah, hikmah, atau ilmu.
-
Siapa yang bertapa di gunung? Banyak pula yang menjadi pertapa atau asketis yang meninggalkan kehidupan duniawi dan mengabdikan diri kepada Tuhan.
-
Siapa yang selamat dari kebakaran Gunung Lawu? Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @explorekabkaranganyar pada Senin (2/9), tampak dalam dokumentasi sebuah video Mbok Yem dalam kondisi selamat. Selain itu, warungnya juga tidak mengalami kebakaran.
-
Bagaimana cara orang bertapa di gunung? Mereka berharap dapat memperoleh petunjuk, kebijaksanaan, atau pencerahan dari semesta. Mereka melakukan berbagai ibadah, meditasi, atau ritual di gunung.
"Lalu penjemputan dilakukan oleh tim SRU 3 dari posko menuju Camp 4. Mereka berangkat pukul 04.00. Selain untuk penjemputan, juga untuk membawa dukungan logistik," papar Asnawi.
Operasi evakuasi terkendala beberapa masih adanya potensi bahaya titik titik api di camp 2. Selain itu, angin di wilayah operasi sangat kencang.
"Karena itu, tim SRU 3 berusaha mencari jalur alternatif, jika titik api tersebut melalui jalur pendakian," tutur Asnawi.
Hingga berita ini diturunkan, operasi penyelamatan masih berlangsung. Tim SRU gabungan terdiri dari beberapa elemen. Yakni dari Pos Pencarian dan Pertolongan Jember (5 orang); BPBD Banyuwangi (4 orang); aparatur Kecamatan Kalibaru (5 orang); Polsek Kalibaru (5 orang); Koramil Kalibaru (5 orang); SAR OPA Jember (7 orang): 851 Rescue (4 orang); Serdadu Alam (4 orang); BPBD Jember (4 orang); serta warga sekitar sejumlah 8 orang.
"Pemantauan terus kita lakukan selama 24 jam," pungkas Asnawi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaSeorang pendaki mengalami hipotermia saat menuruni puncak Gunung Bawakaraeng.
Baca SelengkapnyaSulitnya medan dan tingginya intensitas erupsi Gunung Marapi membuat upaya evakuasi tidak bisa berjalan baik.
Baca SelengkapnyaEmpat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaNaila tak bisa melanjutkan perjalanan. Dia pun dievakuasi oleh Tim SAR setempat
Baca SelengkapnyaBelasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.
Baca SelengkapnyaAda empat orang Mahasiswa UIR yang berada di Gunung Marapi saat erupsi. Satu mahasiswa selamat.
Baca SelengkapnyaLima di antaranya sudah ditemukan lebih dulu dan sudah selesai diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, rombongan korban sempat mengirim video kondisi korban ke kerabat dan keluarga.
Baca SelengkapnyaPendaki ini hilang sejak Kamis (23/5), ketika turun dari Tugu Yuda menuju shelter tiga.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.
Baca Selengkapnya