13 tahun Bom Bali I, tangis keluarga korban membasahi Ground Zero
Merdeka.com - 12 Oktober 2002, adalah lembaran hitam bagi pulau Bali. Tepat pukul 23.00 WITA, di Jalan Raya Legian, Kuta, ledakan dahsyat menghancurkan kawasan itu.
Lebih dari 200 jiwa melayang akibat ulah teroris. Kini, 13 tahun berselang, puluhan keluarga korban Bom Bali mendatangi monumen Ground Zero di Legian, Senin (12/10). Di tempat itu terukir nama-nama korban bom Bali. Mereka banyak yang tak bisa menahan air mata saat berada di tempat itu.
Bahkan, sejumlah anak yang orangtuanya tewas dalam kejadian itu juga turut hadir. Saat kejadian mereka masih kecil, dan kini mulai beranjak remaja. Mereka menangis sejadinya saat berada di monumen itu.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Apa yang dilakukan anak-anak Lee Bum Soo di Bali? Anak-anak kini turut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah di sekitar rumah mereka.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
"Dulu saya tak tahu apa-apa. Saya hanya tahu cerita dari paman dan saudara-saudara. Ibu tidak pernah mau cerita dan mengingat masa kelam itu. Ayah saya mati di tempat ini bertugas jaga di bar," ungkap Putri, yang saat peristiwa itu terjadi dia baru berumur 3 tahun.
Dengan membawa bunga, canang, dan dupa, para keluarga korban nampak hening melakukan doa. Bahkan sejumlah turis asing, khususnya warga Australia, juga turut berbaur.
Tercatat dalam daftar monumen korban Bom Bali pertama yang menelan 202 korban. 38 di antaranya warga Indonesia, dan 164 turis asing yang sedang menikmati hiburan malam di kawasan Sari Club (SC) dan Paddy's Cafe. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu dari ibu tersebut bahkan menangis hebat sambil memeluk foto putrinya.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut diwarnai isak tangis pelajar yang hadir. Dengan membawa foto korban dan spanduk, mereka mengenang para korban kecelakaan bus maut tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi 1.000 pasang sepatu ini dalam rangka memperingati 100 hari genosida yang terjadi di Gaza.
Baca SelengkapnyaInsiden ini terjadi pada Sabtu (13/4) sore di Westfield Bondi Junction.
Baca SelengkapnyaSebuah video berdurasi 1.40 detik merekam suasana sebelum rumah-rumah pengungsi kamp Jabalia, Gaza, Palestina dihantam bom Israel.
Baca SelengkapnyaPeringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.
Baca SelengkapnyaMenurut Sutanto, sumber api saat ini diduga berasal dari rumah ketiga balita yang tewas dalam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaMereka memprotes kekejaman Israel yang melakukan serangan brutal di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaMasing-masing dari mereka membawa foto anaknya saat hadir di acara wisuda tersebut.
Baca SelengkapnyaDiketahui, setiap 12 Mei diperingati sebagai Hari Peringatan Tragedi Trisakti.
Baca Selengkapnya"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha
Baca Selengkapnya