13 Terduga Teroris Ditangkap di Riau Berperan Sembunyikan Buronan Polisi
Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah mengamankan 13 orang terduga teroris di Riau. Penangkapan yang dilakukan terhadap terduga teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI) ini pada Senin (14/6) kemarin di Pekanbaru, Kampar, Siak dan Dumai.
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, mereka yang diamankan berperan menyembunyikan seseorang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Dimana Kelompok ini berperan melakukan atau membantu menyembunyikan apabila ada DPO kepolisian yang menyangkut Jemaah Islamiyah ketika bergerak ke Riau, kelompok ini lah yang menyembunyikan. Jadi 13 orang ini bertugas nyembunyiin DPO Densus 88 khususnya dari kelompok JI itu mengamankan diri di Riau," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/6).
-
Apa yang dilakukan pasukan DST? Operasi ini melibatkan penggeledahan rumah, pengumpulan penduduk, dan eksekusi langsung terhadap orang-orang yang dituduh sebagai pemberontak berdasarkan daftar nama yang dimiliki Westerling. Metode Standrecht, yaitu pengadilan dan eksekusi di tempat, digunakan.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
"Bila sembunyi di Riau, pasti diamankan oleh kelompok itu salah satunya. Ada DPO-DPO lain yang tentunya melakukan hal yang sama ketika ngamanin diri ke Riau, kelompok ini yang akan back up daripada kegiatan-kegiatan pengamanan," sambungnya.
Untuk menghidupi para DPO yang mereka sembunyikan itu, mereka bekerja sebagai pegawai swasta. "(Pakai modus lama kotak amal) enggak, mereka swasta segala macam pekerjaan swasta rata-rata," sebutnya.
Tak hanya menyembunyikan para DPO, mereka juga melakukan kegiatan seperti pelatihan penggunaan senjata tajam maupun senjata api.
"Kemudian daripada itu, kelompok ini juga telah melakukan kegiatan-kegiatan antara lain pelatihan daripada penggunaan senjata, baik latihan penggunaan senjata tajam, maupun penggunaan senjata api. Ini untuk kelompok yang di Riau," jelasnya.
Lalu, untuk pengamanan terhadap belasan itu sendiri sudah dilakukan sejak lama oleh Densus.
"(Kegiatan pengamanan) Sudah lama. Kalau kita cermati kasus para Wijayanto kan di akhir 2020 sejak Desember. Jadi aktivitas mereka sejak Desember 2020 ke belakang sudah ada kegiatan-kegiatan. Densus terus dalami aktivitas JI dari hasil pendalaman Densus mengarah ke kelompok 13 di Riau," ungkapnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi penyamaran juga tidak luput harus dilakukan oleh seorang Polwan untuk mengungkapkan suatu kasus
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaPenangkapan ratusan tersangka dilakukan sejak periode 5-11 Juni 2023
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka ini merupakan hasil pengembangan kepolisian setelah menangkap oknum pegawai Imigrasi inisial AH.
Baca SelengkapnyaPara pelaku berupaya mengirimkan para PMI secara ilegal, khususnya cacat administrasi seperti menggunakan visa yang tidak sesuai.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaDewas KPK menyatakan 12 pegawai KPK bersalah terkait pungli di rutan KPK.
Baca SelengkapnyaMereka menggunakan piring melamin untuk menggali lubang sebagai jalan kabur.
Baca SelengkapnyaDengan misi yang diembannya, tak jarang anggota polisi akan memakai cara-cara intelijen.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat supaya tidak mudah terbujuk rayu bekerja keluar negeri secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPungutan liar (pungli) atau pemerasan kepada tahanan senilai Rp6,38 miliar pada rentang waktu 2019-2023.
Baca Selengkapnya"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi
Baca Selengkapnya