131 Orang di Pamekasan keracunan usai santap makanan di acara pengajian
Merdeka.com - Sebanyak 131 orang di Pamekasan, Jawa Timur, keracunan. Mereka keracunan usai memakan konsumsi yang disediakan di acara pengajian di Desa Ponjenan Timur, Kecamatan Batumarmar.
Para korban keracunan tersebut kini dirawat di RSUD Waru, Pamekasan, Madura serta tiga Puskesmas di wilayah utara Pamekasan, yakni Puskesmas Pasean, Waru dan Batumarmar.
"Total warga yang keracunan makanan sebanyak 131 orang dan mereka mulai dirujuk sejak Minggu sekitar pukul 01.00 dini hari," ujar dokter di Rumah Sakit Waru Pamekasan Akhmad Kusairi dalam keterangan persnya kepada media di Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (13/5).
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Kapan keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
-
Di mana keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
Ironisnya, dari 131 orang yang keracunan ada balita berusia 4 tahun yang turut menjadi korban.
"Semua undangan yang mengonsumsi makanan yang disajikan panitia mengalami mual dan muntah-muntah," kata salah satu korban di rumah sakit itu Moh Romli, seperti diberitakan Antara.
Menurut Kepala Dinkes Pamekasan Ismail Bey, dari total 131 korban keracunan itu, 60 di antaranya terpaksa dirawat di tiga Puskesmas berbeda karena kapasitas tampung RSUD Waru tidak memadai.
"Kami sudah meminta kepada petugas RS Waru dan tiga puskesmas disana agar menangani dengan baik," ujar Ismail.
Kasus keracunan massal yang terjadi di Pamekasan kali ini merupakan kali kedua.
Kasus serupa juga terjadi terjadi pada Februari 2018. Hanya saja penyebabnya berbeda. Pada kasus keracunan yang terjadi sebelumnya, bukan karena makanan, akan tetapi karena keracunan obat.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPuluhan pegawai Pemkab Gowa dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf. Mereka diduga keracunan seusai menyantap hidangan acara pernikahan di Gedung Adi Jaya.
Baca Selengkapnya