14 Santriwati Ponpes di Tangerang Sesak Napas Diduga Keracunan Limbah Pabrik
Merdeka.com - 14 santriwati Pondok Pesantren putri Nurul Hikmah, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, mengalami sesak napas. Para santriwati itu diduga keracunan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari pabrik di Pasar Kemis, Tangerang, Kamis (29/8).
Rival, warga sekitar Pondok Pesantren Nurul Hikmah menerangkan, peristiwa keracunan tersebut terjadi semalam. Tiba-tiba, sejumlah santriwati di area pesantren merasakan sesak napas.
"Kejadian sebenarnya, Rabu (28/8) malam. Kejadian persis selepas hujan gerimis semalam. Lalu santriwati tiba-tiba merasakan sesak," ucap dia.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Siapa yang terdampak polusi udara? Tentu saja kondisi tersebut memberikan dampak buruk bagi masyarakat yang menghirupnya. Bahkan yang hidup berdampingan dengan kondisi tersebut.
-
Apa yang menyebabkan polusi di Tangsel? Berdasarkan informasi, buruknya kualitas udara di wilayah Kota Tangerang Selatan dipincu oleh tingginya mobilitas transportasi di sana. Belum lagi, masih banyak masyarakat yang membakar sampah rumah tangga sehingga memperburuk kualitas udara.
-
Siapa yang terpengaruh polusi udara? Hal ini tidak hanya berbahaya bagi anak-anak, namun juga bisa mengancam kesehatan orang dewasa.
-
Apa penyebab utama pencemaran udara di kota besar? Kendaraan bermotor, pabrik, dan pembakaran sampah menghasilkan emisi gas dan partikel yang mencemari udara, menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan penyakit pernapasan.
-
Apa yang menyebabkan polusi udara Jakarta? Pasalnya, buruknya kualitas udara di Jakarta juga merupakan hasil tingginya emisi pembuangan dari industri, selain tingginya mobilitas kendaraan di Jakarta.
Warga menduga penyebab para santriwati mendadak sesak napas tersebut karena pencemaran udara dari salah satu pabrik di sekitar lokasi. "Dugaan warga akibat pencemaran lingkungan dari pabrik pengolahan limbah B3, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pondok," ucap dia.
Saat kejadian, warga dan pengurus Ponpes, langsung mengevakuasi para santriwati ke Puskesmas Pasarkemis. "Yang kemarin kami bawa itu ada 14 santri, sudah ditangani dari semalam," kata dia.
Polisi Selidiki Penyebab Santriwati Sesak Napas
Kepolisian masih mendalami penyebab belasan santriwati Pondok Pesantren Nurul Hikmah di Kampung Bugel RT01/01 Desa Pangadegan, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang sesak nafas, mual dan pusing.
"Berdasarkan laporan, diindikasikan keracunan udara di Ponpes Nurul Hikmah, informasi indikasi sementara mereka (santriwati) mengalami gejala sesak nafas, mual dan pusing," kata Wak Polresta Tangerang, AKBP Komarudin, Kamis (29/8) di Ponpes Nurul Hikmah.
Namun lanjutnya, polisi masih akan mendalami penyebab hal tersebut, karena menurut Komarudin, jika sesak napas santriwati disebabkan karena pencemaran udara, maka warga disekitar lokasi juga harusnya terpapar.
"Ini kan tidak, hanya santriwati di pesantren, itu dari mulanya 8 santri pada malam hari dan 6 santri pada pagi hari sehingga total 14 santriwati. Sementara jumlah santri ini ada sekitar 68," katanya.
Namun jika hal itu dipicu oleh hal lain seperti makanan yang dikonsumsi santri atau lainnya, lanjut Komarudin juga masih perlu penyelidikan. "Kalau dari dokter Puskesmas baru sesak nafas. Dokter juga belum berani menyimpulkan karena kalau dari udara harusnya lingkungan sekitar kena juga, termasuk kalau dari makanan, mungkin orang-orang yang makan. Sekiranya memang ada penyebab dari pabrik atau salah satu pasti akan kita dalami. Upaya mencari info, penyebab bau tidak sedap itu berasal dari mana itu akan kita dalami," tandas Waka Polresta Tangerang AKBP Komarudin.
Saat ini lanjutnya, jajaran Polresta Tangerang bersama Dinas Lingkungan Hidup Tangerang, telah mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti informasi tersebut.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang, juga sudah melakukan pengambilan sejumlah sampel air, makanan dan sebagainya untuk diperiksa di laboratorium.
"Sejak semalam kita turunkan tim bersama DLH mengecek lokasi, termasuk aktivitas di sekitar lokasi. Kecurigaan sementara bau datang dari salah satu pabrik yang berjarak 1 kilometer. Lokasi ini padat penduduk yang seharusnya terpapar juga dari bau menyengat itu," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca Selengkapnyawarga di lokasi kejadian menyebutkan bau gas beracun yang menyebar ke area pemukiman warga
Baca Selengkapnya13 Santriwati masih dirawat di Rumah Sakit Athaya Ujung Tanjung.
Baca SelengkapnyaPetugas di lapangan masih fokus terhadap penanganan para korban serta warga terdampak.
Baca SelengkapnyaKebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaKebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaPabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaWarga diduga keracunan gas dari PT Medco E&P Malaka.
Baca SelengkapnyaKorban kebocoran gas amonia pada pabrik es batu di Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada Selasa (6/2) dini hari bertambah menjadi 55 orang.
Baca SelengkapnyaRatusan karyawan pabrik mengeluh mual, muntah-muntah, kepala pusing, dan badan lemas.
Baca SelengkapnyaSejak 1975 silam, ternyata pabrik arang itu sudah beroperasi di sana. Tetapi seiring padatnya penduduk di sana, keberadaan pabrik menjadi masalah.
Baca Selengkapnya