Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

14 Tahun berlalu, Erniati tetap tak bisa melupakan tragedi bom bali

14 Tahun berlalu, Erniati tetap tak bisa melupakan tragedi bom bali Janda korban Bom Bali luncurkan buku. ©2016 merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Peristiwa 14 tahun lalumembuat Ni Luh Erniati menjadi janda. Selama ini dia menjadi ibu sekaligus ayah dari kedua anaknya yang masih kecil.

Suaminya yang bernama I Gede Badrawan hilang dalam peristiwa Sabtu malam, 12 Oktober 2002 silam. Kala itu, bom yang dirancang oleh Imam Samudera cs menggelegar dahsyat di Legian, Kuta.

I Gede Badrawan yang bekerja sebagai head waiter di Sari Club menjadi korban ledakan di malam nahas yang dikenal dengan peristiwa bom Bali I itu. Ironisnya, jasadnya tidak dikenali akibat ledakan itu.

Ni Luh Erniati menuturkan, malam itu dia sedang menjaga buah hatinya yang masih berusia 9 dan 1,5 tahun. "Saat kejadian, saya sedang di kamar kos saya. Saya dengar suara ledakan keras," kata Erniati.

Dia lantas mencari arah sumber suara, yang menurutnya tak jauh dari lokasi suaminya bekerja. Sesampainya di lokasi, Erniati mengaku telah melihat banyak sukarelawan mengevakuasi korban.‎

Dalam hati perempuan kelahiran 19 Februari 1971 itu, sang suami masih dalam keadaan hidup. Namun melihat banyak korban berjatuhan, sempat terbersit harapan hidup suaminya kecil.

Kendati begitu, Erniati tetap membesarkan hatinya. Dia masih percaya sang suami masih hidup. Dia lantas mencari keberadaan Badrawan ke setiap rumah sakit yang diketahuinya.

"Saya masih berharap dia (Badrawan) datang kepada saya," ucap Erniati lirih.

Tiga bulan lamanya dia menunggu kehadiran sang suami. Penantian itu sirna manakala tim Forensik RSUP Sanglah Denpasar memberitahunya jika salah satu jasad teridentifikasi sebagai I Gede Badrawan.

Dari sana, dia menetapkan hati untuk memulai hidup baru tanpa kehadiran Badrawan di sisinya. "Banyak orang bilang waktu itu saya masih terlalu muda untuk menyandang status janda. Mohon maaf saya menangis, bulan ini (Oktober) biasanya perasaan saya sensitif," katanya.

Dia lantas berfikir keras untuk menghidupi kedua anak lelakinya. Dia berupaya keras mendapatkan pekerjaan. "Dengan skill yang tidak memadai, saya berusaha mencari pekerjaan untuk menghidupi anak saya, untuk memberi pendidikan kepada mereka," papar dia.

Erniati akhirnya mendapatkan pekerjaan. Namun kejiwaannya masih terguncang. Kondisi psikologinya begitu labil. Tak jarang dalam bekerja dia sembari menangis. Hal itu tentu saja tanpa disadarinya. Perempuan yang kini menjadi Ketua Yayasan Isana Dewata itu mengaku secara psikologis masih belum stabil, jika mengenang peristiwa kelam yang dialaminya 14 tahun silam itu.

"Saya masih butuh pendampingan, begitu juga dengan korban lainnya. Maka saya katakan jika keberadaan trauma center itu begitu penting bagi kami dan juga korban lainnya seperti trafficking, KDRT dan lainnya," kata dia.

Dia juga berharap pemerintah memperhatikan secara serius anak-anak korban bom Bali yang menurutnya merupakan generasi penerus. Anak-anak korban bom Bali butuh dukungan untuk bangkit dari keterpurukan.

"Anak-anak itu tunas bangsa. Mereka butuh dukungan untuk bangkit dari keterpurukan," tutup Erniati. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Viral Ibu Kerja di Malaysia 40 Tahun, Kini Masuk Panti Jompo Usai Uangnya Ludes Diambil Sang Anak
Kisah Viral Ibu Kerja di Malaysia 40 Tahun, Kini Masuk Panti Jompo Usai Uangnya Ludes Diambil Sang Anak

Ekspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.

Baca Selengkapnya
Ibu Santri yang Tewas Dianiaya di Kediri Tolak Damai dengan Pelaku, Ini Alasannya
Ibu Santri yang Tewas Dianiaya di Kediri Tolak Damai dengan Pelaku, Ini Alasannya

Keluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.

Baca Selengkapnya
Kisah Tragis Janda 4 Anak Kakinya Terlindas Kereta lalu Diamputasi, Banting Tulang Jualan Keliling Pakai Kursi Roda Cuma Dapat Rp20 Ribu
Kisah Tragis Janda 4 Anak Kakinya Terlindas Kereta lalu Diamputasi, Banting Tulang Jualan Keliling Pakai Kursi Roda Cuma Dapat Rp20 Ribu

Sariyani (62) hidup dengan begitu pilu. Di usianya yang kini telah senja, dia tak lagi hidup bersama sang suami sejak belasan tahun yang lalu.

Baca Selengkapnya
Ditetapkan Tersangka, Begini Sadisnya Ortu di Jaktim Aniaya Bocah 5 Tahun hingga Lebam & Berdarah-darah
Ditetapkan Tersangka, Begini Sadisnya Ortu di Jaktim Aniaya Bocah 5 Tahun hingga Lebam & Berdarah-darah

Penganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.

Baca Selengkapnya
2 Kakinya Terlindas Kereta, Wanita Tua ini Harus Banting Tulang Jualan Asongan Pakai Kursi Roda Demi Hidupi 4 Anak
2 Kakinya Terlindas Kereta, Wanita Tua ini Harus Banting Tulang Jualan Asongan Pakai Kursi Roda Demi Hidupi 4 Anak

Kisah seorang wanita lansia asal Purworejo benar-benar membuat siapapun yang membaca akan mengelus dada.

Baca Selengkapnya
Geger Curhat Istri Baru Melahirkan 2 Pekan, Lalu Diancam Dibunuh Suami Gara-Gara Token Listrik
Geger Curhat Istri Baru Melahirkan 2 Pekan, Lalu Diancam Dibunuh Suami Gara-Gara Token Listrik

Wanita itu juga menyebut suaminya kasar dan kerap mencaci maki dirinya dengan sebutan pembawa musibah.

Baca Selengkapnya
Kondisi Membaik, Balita Korban Penganiayaan Ibu Tiri di Tangerang Trauma Pulang ke Rumah
Kondisi Membaik, Balita Korban Penganiayaan Ibu Tiri di Tangerang Trauma Pulang ke Rumah

RE (4), mengalami luka di sekujur tubuh dan mengalami pendarahan karena dianiaya ibu sambungnya RY (37). Saat ini kondisi korban sudah membaik.

Baca Selengkapnya
Iptu Rudiana Ayah Eky Pacar Vina Cirebon Muncul ke Publik, Berurai Air Mata Tuntut Keadilan
Iptu Rudiana Ayah Eky Pacar Vina Cirebon Muncul ke Publik, Berurai Air Mata Tuntut Keadilan

Iptu Rudiana memastikan dirinya tak diam atas kasus ini. Namun dia meminta pihak lain tak membuat asumsi yang membuat keluarga mereka tersakiti.

Baca Selengkapnya
Nasib Pedih Gadis Cilik Rela Asuh & Gendong Adik ke Sekolah, Ibu Wafat Usai Berjuang dari Penyakit Kanker
Nasib Pedih Gadis Cilik Rela Asuh & Gendong Adik ke Sekolah, Ibu Wafat Usai Berjuang dari Penyakit Kanker

Di usianya yang masih kecil, dia harus merawat sang adik lantaran ibu telah wafat.

Baca Selengkapnya
Viral Curhatan Wanita Jadi Single Mom, Menikah Muda Usia 16 Tahun hingga Dituduh Hamil di Luar Nikah
Viral Curhatan Wanita Jadi Single Mom, Menikah Muda Usia 16 Tahun hingga Dituduh Hamil di Luar Nikah

Menikah muda di usia 16 tahun, si wanita pun ditalak dan resmi cerai usai tiga tahun membangun rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Dulu Besarkan Anak Mati-matian Sampai Jatuh Miskin, Kini Fahmi Bo Tidak Dianggap Orang Tua 'Mungkin Saya Punya Kesalahan yang Fatal'
Dulu Besarkan Anak Mati-matian Sampai Jatuh Miskin, Kini Fahmi Bo Tidak Dianggap Orang Tua 'Mungkin Saya Punya Kesalahan yang Fatal'

Fahmi Bo kini tinggal seorang diri di rumah kos, jauh dari anak-anaknya.

Baca Selengkapnya