140 Prajurit Kopassus diterjunkan evakuasi pendaki di Gunung Rinjani
Merdeka.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menerjunkan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk menyelamatkan ratusan pendaki yang masih terjebak di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Hal ini dikarenakan Minggu (29/7) pagi gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter yang mengguncang Lombok dan sekitarnya.
Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen Lodewyk Pusung mengatakan, sebanyak 140 Kopassus diterjunkan dalam melakukan evakuasi korban di Gunung Rinjani. Dari 140 orang itu telah dibagi menjadi dua tim guna mengevakuasi para pendaki.
"Tadi malam sekitar jam setengah 10 saya mendapat perintah dari panglima TNI segera menyiapkan pasukan pendaki serbu dari Komando Pasukan Khusus kita. Berangkat dari perintah beliau itu saya segera menyiapkan pasukan ini, kemudian pagi ini saya apelkan mereka dan tadi sort pertama 70 orang udah kita berangkatkan. Sort kedua 70 orang sudah kita berangkatkan kesana," kata Lodewyk usai melepas keberangkatan Kopassus di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (30/7).
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Siapa yang memimpin evakuasi Naomi? Operasi evakuasi saat itu dipimpin oleh Komandan SAR Gunung Slamet Bapak Mulyanto.
Dalam pemberangkatan anggota Kopassus ke Gunung Rinjani, sudah mendapatkan backup dari Kodam IX Udayana. Ada dua helikopter yang disiapkan untuk melakukan evakuasi.
"Saya sampaikan kepada saudara-saudara sekalian, pasukan kita rider 900 juga sekarang sedang melaksanakan kegiatan dan informasi terakhir dari asisten operasi Kodam IX Udayana, 500 orang sekarang sudah mulai dievakuasi sudah dicarikan alternatif untuk turun dari Gunung Rinjani," ungkapnya.
Meski sudah melakukan evakuasi terhadap 500 orang. Namun masih ada puluhan orang yang masih berada di Gunung Rinjani yang belum dievakuasi.
"Masih ada 76 orang yang saat ini mencari jalan sendiri namun sudah bisa dipantau dan mereka kembali lagi ke tempat mereka menginap semalam," ujarnya.
Kopassus yang diterjunkan bertugas membawa logistik, mengecek kesehatan dan mengevakuasi para pendaki.
"Pasukan yang akan saya kirim ini tugasnya yang pertama mendrop logistik kemudian dia akan menggunakan semua peralatan yang ada untuk bisa mengevakuasi masyarakat atau turis yang tersisa," jelasnya.
"Pasukan pendaki serbu ini ada 30 orang dari kesehatan, kenapa kita kirim juga kesehatan? karena yang bisa masuk adalah anak-anak Kopassus ini dari tim kesehatannya," tambahnya.
Untuk total keseluruhan yang harus dievakuasi dari Gunung Rinjani yakni sekitar 576 orang. Jumlah tersebut sudah termasuk turis mancanegara yang sedang melakukan pendakian.
"Total semuanya 576 orang, yang 500 ini terdiri dari 135 turis mancanegara kemudian 365 itu warga negara Indonesia dan menurut informasi ada satu korban karena tanah longsor," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR Basarnas Jambi diberangkatkan untuk membantu evakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Baca Selengkapnya13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi korban pasca-letusannya gunung api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaSebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBelasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.
Baca SelengkapnyaTidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, 12 pendaki masih hilang, dan 11 meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDua personel Polda Sumatera Barat (Sumbar) jadi korban erupsi Gunung Marapi, satu orang di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTidak kurang dari 47 pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaNaila tak bisa melanjutkan perjalanan. Dia pun dievakuasi oleh Tim SAR setempat
Baca Selengkapnya