15 Siswa SD di Kudus keracunan usai makan mi diduga kedaluwarsa
Merdeka.com - 15 siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah keracunan setelah menyantap mi rebus di sekolah, Jumat (10/11). Diduga mi yang dimakan sudah kedaluwarsa. Para korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Loekmono Hadi.
Selamet Harianto, salah satu siswa kelas VI yang keracunan mengakui ikut membeli mi rebus di pedagang yang mangkal di depan sekolah.
Sebetulnya, dia berupaya melihat masa kedaluwarsa namun penjualnya melarang dan langsung memotong kemasan mi agar tidak bisa dilihat.
-
Apa saja gejala keracunan makanan pada anak? Secara umum, gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Bagaimana cara mengatasi keracunan makanan pada anak? Berikut cara mengatasi keracunan makanan pada anak yang penting diketahui, antara lain: Ciri-ciri Keracunan pada Anak Langkah pertama yang harus diambil ketika anak mengalami keracunan makanan adalah segera mencari bantuan medis.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Apa yang menyebabkan keracunan makanan dari beras mentah? Kontaminasi bakteri seperti Salmonella, E. coli, atau Staphylococcus aureus dapat menyebabkan keracunan makanan. Penyimpanan yang tidak tepat juga berkontribusi. Kandungan air beras yang tinggi dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Setelah memakan mi, perut terasa mual serta kepala pusing.
Fania, siswa lainnya kelas V mengakui hal yang sama bahwa ketika ingin melihat masa kedaluwarsa, ternyata pedagang menutup-nutupi.
"Ternyata, setelah menyantap mi rebus yang ditaruh di plastik perut terasa mual dan muntah," ujarnya.
Ia mengaku kapok membeli mi rebus dari penjual tersebut, karena sebelumnya teman di sekolah juga mengalami hal serupa ketika membeli makanan jenis sosis.
"Lain kali, saya tidak akan jajan sembarangan karena diduga keracunan harus dilarikan ke rumah sakit," ujarnya.
Mariam, orang tua murid yang ditemui di RSUD dr. Loekmono Hadi mengakui, anaknya juga ikut membeli mi rebus yang mengakibatkan puluhan pelajar keracunan.
"Informasinya, kecap dan sausnya banyak semutnya," ujarnya.
Ia mengakui sering mengingatkan anaknya agar tidak sembarangan membeli makanan di luar kompleks sekolah, karena tidak ada jaminan makanan yang dijajakan higienis dan sehat.
"Karena anak-anak, ketika melihat teman lainnya berjajan tentu akan ikut," ujarnya.
Kebetulan saat istirahat hanya ada satu pedagang, sehingga siswa yang masih memiliki uang jajan tentu membeli di pedagang yang sama.
"Hampir semua siswa membeli makanan yang sama, yakni mi rebus namun tempat makannya pada kemasan plastik bukan disediakan gelas tersendiri," ujarnya.
Guru SDN Kayuapu Nurwati membenarkan, bahwa siswa kelas III, IV, V dan VI SD saat jam istirahat memang membeli mi rebus yang dijajakan salah seorang pedagang di luar sekolah.
Adapun jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan ada 15 anak, sebanyak 13 anak di antaranya dirawat di RSUD dr. Loekmono Hadi, sedangkan dua dirawat di rumah karena meminta pulang lebih awal.
"Kami bersyukur, kesehatan semua siswa yang dibawa ke RSUD membaik, setelah sebelumnya menangis karena mengalami perut mual dan muntah," ujarnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca Selengkapnya13 Santriwati masih dirawat di Rumah Sakit Athaya Ujung Tanjung.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa dua orang pemilik acara, yakni pasangan suami istri (pasutri) SY dan DM.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca Selengkapnya