15 Tahun jadi pawang, Hartanto digigit buaya kebun binatang Solo
Merdeka.com - Hartanto (43), pawang Kebun binatang Solo, atau sering disebut Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) digigit buaya saat masuk di dalam kandang, Sabtu (11/1/2014), sekitar pukul 14.00 WIB. Kedua pergelangan kaki pria yang sudah 15 tahun menjadi pawang buaya tersebut robek, dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Dr Oen, Jebres, Solo.
Kepada wartawan Hartanto menceritakan kronologi kejadian insiden tersebut. Saat itu sekitar pukul 14.00 WIB, dirinya hendak membersihkan kandang buaya. Tak disangka salah satu dari sepasang buaya dewasa berumur lebih dari 10 tahun itu, kaget dengan kedatangannya hingga menyambar kaki Hartanto.
"Nggak tahu kenapa kok dia bisa kaget saat saya datang. Biasanya juga nggak apa-apa. Saya kan sudah 15 tahun jadi pawang buaya di sini," ujar Hartanto, di rumah sakit, Minggu (12/1).
-
Apa saja perilaku aneh hewan? Selain itu, ada banyak ragam rahasia yang hingga saat ini belum diketahui oleh para peneliti.
-
Apa yang unik dari katak bertaring ini? Dengan ukuran sekitar seperempat dari katak bertaring lainnya di Sulawesi, spesies ini memberikan kontribusi unik terhadap ekosistemnya.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Hewan apa yang paling aneh? Hewan apa yang paling aneh? Hewan belalang kupu-kupu. Soalnya kalau siang makan nasi kalau malam minum susu.
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
Menurut warga Karangturi, Pajang, Laweyan Solo tersebut, saat itu kondisi buaya dalam keadaan kenyang. Lantaran dirinya baru saja memberikan makanan. Namun karena kaget saat ada orang datang, maka gerakan reflek buaya mengenai kakinya. Beruntung saat buaya hendak mengejarnya, Hartanto bisa naik pagar. Beberapa pedagang di TSTJ yang melihat kejadian tersebut segera memberikan pertolongan dan membawanya ke rumah sakit.
"Kaki kiri saya di bagian pergelangan robek, dan harus dioperasi. Ini sudah agak mendingan. Yang kanan cuma luka ringan saja," paparnya.
Meski mengalami luka, Hartanto mengaku tidak kapok untuk merawat buaya-buaya di TSTJ Solo. Setelah sembuh nanti dia mengaku akan kembali menjadi pawang di tempat yang sama.
Sementara itu, pihak RS Dr Oen ketika dikonfirmasi, sempat mempersulit wartawan untuk bertemu pasien, maupun keluarga nya. Seorang perawat jaga mengatakan, pasien dan keluarga tidak mau bertemu wartawan. Namun saat wartawan menghubungi keluarga korban, mereka justru merasa senang mendapatkan kunjungan.
Sikap sama ditunjukkan Andri Hendrawan, dokter yang merawat korban. Namun setelah didesak. Andri mengabarkan bahwa pasiennya dalam kondisi baik, setelah menjalani operasi.
"Beruntung pertolongannya cepat. Jadi tidak ada infeksi. Infeksi itu terjadi kalau penanganannya sudah lewat dari 8 jam sejak kejadian. Gigitannya juga tidak sampai ke tulang. Kita sudah kasih obat, semoga 3-5 sembuh," katanya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaCerita istri Plt Gubernur Kalimantan Timur singgung soal buaya Riska yang sempat mogok makan.
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaViral video seorang pawang yang menabok ular kobra hingga membuat ular tersebut ketakutan dan mundur teratur.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaPenemuan tiga buaya dari dalam jalan rusak tersebut membuat panik warga.
Baca Selengkapnya