Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

1,5 Tahun Wabah Covid-19, Labuan Bajo Belum Miliki Alat Tes PCR

1,5 Tahun Wabah Covid-19, Labuan Bajo Belum Miliki Alat Tes PCR Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng. ANTARA

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 sudah satu setengah tahun mewabah dunia tak terkecuali Indonesia. Sayangnya, hingga kini di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur tak juga memiliki alat tes Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Demikian diungkap Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng.

"Sampai saat ini alat PCR di Manggarai Barat tidak ada," kata Wabup Weng di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, seperti dikutip Antara, Senin (23/8).

Ia menjelaskan alat yang tersedia kini hanya alat tes cepat molekuler (TCM) yang digunakan di RSUD Komodo Labuan Bajo. Sementara alat untuk pemeriksaan RT-PCR tidak ada sama sekali.

Dia berujar, sebelum penerapan batas tertinggi tarif PCR sebesar Rp525.000, ada beberapa klinik yang tetap melakukan layanan RT-PCR dengan sampel yang akan dikirim ke laboratorium pemeriksa di Denpasar dengan harga yang bervariasi.

Namun, sejak diberlakukannya tarif baru pemeriksaan RT-PCR tersebut, banyak klinik tidak melanjutkan lagi layanan pengambilan sampel. Akibatnya, banyak pelaku perjalanan yang tidak bisa mendapatkan layanan pemeriksaan RT-PCR hingga berujung pembatalan perjalanan.

Menindaklanjuti berbagai keluhan pelaku perjalanan atas ketiadaan alat RT-PCR di kota super premium itu yang menyebabkan layanan pemeriksaan tidak maksimal, pemerintah berupaya mencari jalan keluar dengan meminta beberapa klinik untuk bisa melayani masyarakat yang akan bepergian dengan tarif yang telah ditentukan.

Kini, ada klinik di Manggarai Barat yang bisa memberikan layanan pemeriksaan RT-PCR dengan harga sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Di sini sudah ada satu klinik yang bisa layani RT-PCR dengan harga Rp525.000. Tapi sampelnya tetap dikirim ke Denpasar," ungkap Wabup Weng.

Lebih lanjut Wabup Weng menjelaskan, sampel yang telah diambil oleh klinik swasta tersebut akan dikirim ke Denpasar untuk diperiksa. Sehingga, hasil dari pemeriksaan sampel baru bisa diketahui setelah dua hari atau 2 x 24 jam.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat telah mengusulkan pengadaan alat pemeriksaan RT-PCR ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI maupun Kemenkes RI.

Wabup Weng mengatakan, pemerintah sedang menunggu hasil dari usulan tersebut.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat

Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.

Baca Selengkapnya
Tes HIV Mandiri Kini Ada di Kutai Timur, Tingkatkan Kewaspadaan Dini
Tes HIV Mandiri Kini Ada di Kutai Timur, Tingkatkan Kewaspadaan Dini

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur kini telah menyediakan alat Skrining HIV Mandiri (SHM).

Baca Selengkapnya
Viral Curhatan Dokter soal Stok Obat Kosong Sebabkan Pasien Meninggal, Ini Penjelasan RSUD Pirngadi Medan
Viral Curhatan Dokter soal Stok Obat Kosong Sebabkan Pasien Meninggal, Ini Penjelasan RSUD Pirngadi Medan

RSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Menkes Siapkan Tempat Karantina Khusus Penderita TBC
Jokowi Minta Menkes Siapkan Tempat Karantina Khusus Penderita TBC

Penyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Pemda Sediakan Ruangan di Rumah Sakit untuk Simpan Alkes Canggih
Jokowi Minta Pemda Sediakan Ruangan di Rumah Sakit untuk Simpan Alkes Canggih

Jokowi meminta pemerintah daerah menyediakan ruangan untuk menyimpan alat kesehatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Dalam 200 Tahun Terakhir, Menkes Sebut TBC Telah Bunuh Satu Miliar Manusia di Dunia
Dalam 200 Tahun Terakhir, Menkes Sebut TBC Telah Bunuh Satu Miliar Manusia di Dunia

"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi

Baca Selengkapnya
OPINI: Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
OPINI: Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal

Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal

Baca Selengkapnya
Pasien di RSUD Pirngadi Meninggal Diduga Akibat Ketiadaan Obat, Ini Respons Bobby Nasution
Pasien di RSUD Pirngadi Meninggal Diduga Akibat Ketiadaan Obat, Ini Respons Bobby Nasution

Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.

Baca Selengkapnya