1,5 Tahun Wabah Covid-19, Labuan Bajo Belum Miliki Alat Tes PCR
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 sudah satu setengah tahun mewabah dunia tak terkecuali Indonesia. Sayangnya, hingga kini di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur tak juga memiliki alat tes Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Demikian diungkap Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng.
"Sampai saat ini alat PCR di Manggarai Barat tidak ada," kata Wabup Weng di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, seperti dikutip Antara, Senin (23/8).
-
Siapa yang melakukan tes kesehatan di RSUD Tarakan? Seperti halnya Jakarta yang tengah sibuk melakukan tes kesehatan kepada bakal pasangan calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.Di mana ada tiga pasangan, yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil - Suswono, dan Dharma Pongrekun - Kun Wardana yang akan secara bergantian mulai dari Jumat (30/8) sampai Minggu (1/9) menjalani tes kesehatan.
-
Dimana alat ini bisa digunakan? Alat ini juga bisa dengan mudah disalurkan ke daerah-daerah terpencil atau pulau-pulau kecil dan juga bisa digunakan di kapal-kapal kargo.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Mengapa alat itu hanya bisa mendeteksi air mengalir? 'Alat ini juga hanya bisa mendeteksi air yang mengalir. Untuk kolam, untuk air yang menggenang, tidak terdeteksi. Sehingga cara ini sangat akurat sekali,' kata Sukarman.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
Ia menjelaskan alat yang tersedia kini hanya alat tes cepat molekuler (TCM) yang digunakan di RSUD Komodo Labuan Bajo. Sementara alat untuk pemeriksaan RT-PCR tidak ada sama sekali.
Dia berujar, sebelum penerapan batas tertinggi tarif PCR sebesar Rp525.000, ada beberapa klinik yang tetap melakukan layanan RT-PCR dengan sampel yang akan dikirim ke laboratorium pemeriksa di Denpasar dengan harga yang bervariasi.
Namun, sejak diberlakukannya tarif baru pemeriksaan RT-PCR tersebut, banyak klinik tidak melanjutkan lagi layanan pengambilan sampel. Akibatnya, banyak pelaku perjalanan yang tidak bisa mendapatkan layanan pemeriksaan RT-PCR hingga berujung pembatalan perjalanan.
Menindaklanjuti berbagai keluhan pelaku perjalanan atas ketiadaan alat RT-PCR di kota super premium itu yang menyebabkan layanan pemeriksaan tidak maksimal, pemerintah berupaya mencari jalan keluar dengan meminta beberapa klinik untuk bisa melayani masyarakat yang akan bepergian dengan tarif yang telah ditentukan.
Kini, ada klinik di Manggarai Barat yang bisa memberikan layanan pemeriksaan RT-PCR dengan harga sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Di sini sudah ada satu klinik yang bisa layani RT-PCR dengan harga Rp525.000. Tapi sampelnya tetap dikirim ke Denpasar," ungkap Wabup Weng.
Lebih lanjut Wabup Weng menjelaskan, sampel yang telah diambil oleh klinik swasta tersebut akan dikirim ke Denpasar untuk diperiksa. Sehingga, hasil dari pemeriksaan sampel baru bisa diketahui setelah dua hari atau 2 x 24 jam.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat telah mengusulkan pengadaan alat pemeriksaan RT-PCR ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI maupun Kemenkes RI.
Wabup Weng mengatakan, pemerintah sedang menunggu hasil dari usulan tersebut.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Kutai Timur kini telah menyediakan alat Skrining HIV Mandiri (SHM).
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pemerintah daerah menyediakan ruangan untuk menyimpan alat kesehatan tersebut.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaKanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca Selengkapnya