16 Narapidana di Lapas Wirogunan kedapatan gunakan narkoba
Merdeka.com - Penyelundupan narkoba dan sejumlah obat-obatan terlarang masih kerap terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Wirogunan, Yogyakarta.
Hal ini diperkuat dengan ditemukannya alat isap narkoba saat razia di Lapas Wirogunan, Kamis (19/1).
Menurut Kepala Lapas Wirogunan, Suherman, penemuan alat isap tersebut berawal dari kecurigaan tak ditemukannya barang terlarang dalam razia rutin yang digelar oleh petugas lapas. Tiap satu minggu sekali, lanjut Suherman, petugas melakukan penggeledahan pada pagi hari.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa yang ditangkap polisi atas dugaan pemakaian narkoba? 'Benar (Virgoun ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba),' kata Syahduddi kepada wartawan, Kamis (20/6).
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
"Hasil temuan nihil saat razia pagi, kami coba geledah siang. Hasilnya kami temukan sebuah bong (alat isap) di sel tahanan blok D," ujar Suherman di Lapas Wirogunan, Jumat (28/1) malam.
Suherman menduga alat isap itu digunakan oleh para narapidana secara bergantian. Pasalnya tak ditemukan lagi adanya alat isap. Petugas lapas, kata Suherman, kemudian mengisolasi para narapidana yang dicurigai menggunakan barang haram itu.
"Jumat siang tadi, ada 16 narapidana yang dicek urin oleh Polresta Yogyakarta. 10 narapidana dari blok D1 dan enam narapidana dari blok D6," jelas Suherman.
Suherman menambahkan, dari hasil tes urin diketahui 15 narapidana positif sabu-sabu dan satu narapidana positif obat penenang. Ke 16 narapidana itu pun kemudian diserahkan ke kepolisian.
"Dari temuan 19 Januari itu, kamera CCTV juga sudah dibuka dan belum menemukan indikasi mencurigakan dari temuan. Pelemparan barang biasanya bisa sore, malam, atau waktu subuh," ujarnya.
Selain bakal lebih lebih mengetatkan penjagaan, Suherman berjanji akan mengetatkan pemeriksaan pembesuk tahanan. Pembesuk, kata dia, hanya diizinkan hanya dari unsur keluarga.
"Bukan teman dan orang lain. Saya merencanakan tes urin pegawai di sini (Lapas Wirogunan) juga. Tak akan ada pemberitahuan," ungkapnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami apakah kelima orang itu berada dalam jaringan kelompok narkoba yang sama.
Baca SelengkapnyaBrimob Polda Sumut berhasil ratakan gubuk narkoba dan sarang judi di Deliserdang. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaPetugas Lapas Cipinang ini ditangkap terkait kasus kepemilikan narkotika di kawasan Pasar Rebo.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan barang diduga narkoba digagalkan petugas Lembaga Pemasyarakatan Kediri
Baca SelengkapnyaApotek narkoba tersebut berupa bedeng. Ada sejumlah fasilitas di dalamnya.
Baca SelengkapnyaRazia di tempat hiburan malam kian digalakkan karena di situlah peredaran barang-barang terlarang bersarang.
Baca SelengkapnyaMenkumham menegaskan, tak ada toleransi kepada seluruh petugas yang terlibat dalam penggunaan maupun peredaran narkoba di lapas.
Baca Selengkapnya31 Warga termasuk 5 orang perempuan ditangkap polisi
Baca SelengkapnyaHasil tes urine menunjukkan sang ustaz positif metamfetamin.
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaKini, keempat tersangka yang ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan
Baca Selengkapnya