16 WNI diduga gabung ISIS, TNI waspadai ancaman baru
Merdeka.com - Sebanyak 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menghilang saat berada di Bandara Attarturk, Turki, ditemukan menyeberang ke Suriah. Mereka diduga ingin bergabung dengan pasukan separatis Negara Islam (ISIS).
Menanggapi hal tersebut, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menilai tindakan yang dilakukan WNI tersebut tidak serta merta untuk bergabung dengan ISIS. Terlebih faktor ekonomi yang menyebabkan para WNI memutuskan untuk pergi ke luar negeri.
"Kalau dilihat dari indikator, kecenderungannya masih berkaitan masalah ekonomi dan masalah perut. Ada yang ke sana untuk mendapatkan duit lebih banyak. Karena yang saya baca tidak hanya persoalan ISIS, tapi juga ada yang alasannya ketemu suaminya yang mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Jadi kondisi seperti itu mungkin saja terjadi," kata Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (12/3).
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Mengapa WNI dipulangkan? Kami kan memastikan dulu yang bersangkutan siap atau tidak pasca situasi yang cukup mengkhawatirkan di Gaza , dari sisi fisik, psikisnya kami perlu cek dulu sehat atau tidak sanggup untuk menjalankan,' tegas Akhmad.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Apa teori masuknya Islam di Indonesia? Proses Masuknya Islam ke Indonesia Menurut Teori Gujarat Teori Gujarat merupakan teori tertua yang menjelaskan tentang Islamisasi di Indonesia.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
Dia mengatakan, jika memang ternyata sejumlah WNI tersebut berupaya untuk begabung dengan ISIS, maka pihaknya akan mengantisipasi. Pasalnya, pihaknya memiliki pengalaman adanya WNI yang bergabung dengan kelompok separatis di Afghanistan, yang kemudian sekembalinya ke Indonesia membawa permasalahan baru bagi masyarakat Indonesia.
"Kalau mereka tergabung dengan ISIS, kita akan mewaspadai kalau ada ancaman baru atau resi dua. Maka kita akan menginventarisasi dan bisa memonitor begitu (16 WNI ini) sampai di Indonesia," ujarnya.
Meski demikian, pascakejadian ini, TNI akan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak terpengaruh untuk bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah.
"Fokus kita bagaimana menciptakan penyanderaan kepada masyarakat secara keseluruhan agar tidak berpengaruh dengan hal-hal yang tidak jelas," tandas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku sejauh ini dikarenakan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaNoor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPengiriman dana memakai cryptocurrency ke Suriah, berkaitan dengan kelompok teroris AD
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaTren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah
Baca Selengkapnya