16 WNI hilang di Turki sudah ketemu, keluarga berharap segera pulang
Merdeka.com - 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang hilang di Turki, dikabarkan telah ditemukan. Salah satu keluarga WNI asal Surabaya, Jawa Timur, mengaku senang atas ditemukannya anggota keluarga mereka yang hilang tersebut.
Sayangnya, kabar itu justru diketahui dari media massa. Mereka mengaku belum menerima kabar resmi dari Pemerintah Indonesia soal ditemukannya anggota keluarga mereka di Turki.
Seperti yang dituturkan Juwita alias Ita, kakak kandung Jusman Ary, salah satu warga Surabaya yang ikut hilang di Turki ini, misalnya. Dia mengaku senang dengan kabar tersebut, seperti yang dibacanya di media massa pagi ini, Kamis (12/2). Ita-pun berharap Pemerintah Indonesia segera memulangkan keluarganya yang hilang itu.
-
Siapa yang menghilang selama 15 tahun? ‘Saya pernah hilang sekitar 15 tahun. Terutama ketika saya pulang dari Mesir. Ini benar-benar seperti hilang total ya,’ ungkapnya.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Kenapa kerabat pria itu melaporkan kehilangannya? Setelah menerima beberapa pesan yang mencurigakan dari ponsel pria itu, yang menginformasikan bahwa dirinya akan meninggalkan Spanyol dan membuang ponselnya, kerabatnya merasa curiga dan melaporkannya ke polisi.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Bagaimana keluarga Gunawan menemukannya? 'Warga itu merupakan seorang pemudik dari Ciamis tujuan Tangerang ketinggalan rombongan keluarga saat hendak buang air kecil beruntung Polisi sigap membantu,' kata dia.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
"Nggak tahu, cepat atau lambat, kita, pihak keluarga berharap pemerintah segera menginformasikan kondisi keluarga saya di sana (Turki)," aku warga Kedung Srokoh, Surabaya ini.
Itu mengaku, sebagai warga awam, dia tidak tahu harus bagaimana untuk bisa mengetahui kondisi anggota keluarganya yang hilang tersebut.
"Sayakan orang awam. Nggak tahu bagaimana caranya berkomunikasi dengan pemerintah, saya harus telepon ke siapa? Kita tahunya yang lihat berita. Untuk itu kita berharap, ya paling tidak, pemerintah menelepon atau apalah, agar keluarga yang di sini tidak merasa was-was (khawatir)," harapnya.
Diakui Ita, sejak adiknya dan keluarganya itu dikabarkan hilang di Turki, dia mencoba untuk terus menelepon Jusman, tapi pesawat teleponnya sudah tidak aktif lagi.
"Ya saat diberitakan hilang dan dikabarkan ikut ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) itu, saya dan keluarga yang lain tidak berani keluar rumah. Takut ditanya macam-macam sama warga, makanya saya nggak mau komentar banyak," akunya lagi.
Pasca-dikabarkan hilang, Ita dan keluarganya, pagi tadi mendengar kabar dari media massa, adik beserta lima keluarganya dan beberapa WNI yang lain ditangkap oleh pihak kepolisian di Turki. Saat ini, ke 16 WNI yang hilang itu, berada di sebuah penampungan di Turki.
Jusman Ary, warga Jalan Kedung Sroko, Surabaya, dikabarkan hilang bersama istrinya, Ulin Isnuri dan empat anaknya yaitu, Humaira Hafshah, Urayna Afra, Aura Kordova dan Dayyan Akhtar.
Sebelumnya, 10 dari 16 WNI yang hilang di Turki itu, dikabarkan warga Surabaya. Namun, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat dikonfirmasi pada Minggu lalu (8/3) mengatakan, warganya yang hilang hanya enam orang, bukan 10. Enam orang itu, yaitu Jusman Ari, istri dan empat anaknya, yang tinggal di Kedung Sroko. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemulangan ini merupakan tahap kedua setelah sebelumnya tanggal 12 November 2023 dipulangkan 101 WNI tidak memiliki dokumen terdiri atas 55 anak dan 46 ibunya.
Baca Selengkapnya59 WNI asal Banten dan Makassar diduga diamankan petugas haji Arab Saudi lantaran ketahuan menggunakan visa ziarah.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaSatu Jemaah Haji Hilang Sudah Sebulan, Menag Janji Cari Tanpa Batas Waktu
Baca SelengkapnyaDengan suara bergetar dan menangis, Rudi mengatakan terus mencari para tersangka yang telah mengambil nyawa sang anak
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaTim KPK langsung mengirim tim untuk membuktikan informasi tersebut. Lalu bagaimana hasilnya?
Baca Selengkapnya