1.600 Calon jemaah di Samarinda diduga jadi korban Abu Tours
Merdeka.com - Polisi terus mengusut dugaan penipuan biro umrah Abu Tours terhadap calon jemaah di Samarinda, Kalimantan Timur. Diduga, ada lebih dari 1.000 calon jemaah yang tidak kunjung berangkat umrah.
Tim khusus yang dibentuk Polresta Samarinda terus bekerja melakukan penyelidikan. Sejauh ini, ada 3 orang melaporkan Abu Tours. 15 orang calon jemaah lain menjadi saksi sekaligus korban, sudah dimintai keterangan.
"Korban banyak. Data sementara, nasabah di atas 1.000 orang, sekitar 1.600 korban. Itu baru asal Samarinda saja," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono, dalam keterangan resmi dia, di sela giat rilis bulanan Polresta Samarinda, Jumat (2/3).
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang dipanggil sebagai saksi dalam kasus penipuan? Artis Baim Wong serius mengusut kasus penipuan yang menyeret namanya. Melalui akun Instagram pribadi, suami dari Paula Verhoeven ini diketahui baru saja memenuhi panggilan polisi. Bertempat di Polres Tanjung Balai, Baim yang dipanggil sebagai saksi ini memberikan keterangan seputar namanya yang dicatut sebagai modus penipuan.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
Sudarsono menerangkan, saat ini tim terus bekerja melakukan pengembangan, penyelidikan sekaligus meminta keterangan saksi-saksi lainnya terkait laporan yang sudah diterima kepolisian. "Kita akan terus tampung dan tangani laporan-laporan yang masuk," ujarnya.
Dijelaskan, rata-rata korban yang melapor telah menyetor kepada Abu Tours belasan juta rupiah. "Kita belum hitung total kerugian pelapor. Laporan ke kita, sesuai yang dibayarkan rata-rata Rp 15 juta," sebut Sudarsono.
"Mereka ini kan lapor karena janji dari Abu Tours ini tidak tepat. (Keberangkatan umrah) mundur terus. Kemudian kantor Abu Tours di Samarinda ditutup. Jadi mereka bingung dan lapor ke Polresta," tambah Sudarsono.
Bekerja sama dengan Polda Kalimantan Timur, polisi juga segera memanggil manajemen Abu Tours yang berkantor pusat di Makassar, Sulawesi Selatan. "Tetap pada porsi laporan yang kami terima dan tangani. Kan kantor (pusat) mereka ini ada di Makassar," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenag Sulsel belum mendapatkan data dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Baca Selengkapnya37 Warga Makassar Ditangkap Polisi Arab Saudi, Kemenag Sulsel Bentuk Tim
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan motif di balik peristiwa berdarah yang mengakibatkan tewasnya satu orang warga Sampang.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaAirul Harahap (13) tewas usai dianiaya seniornya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin
Baca SelengkapnyaPolres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan seksual tersangka tunadaksa berinisial IWAS bertambah dari 13 menjadi 15 orang.
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 10 jemaah yang dilaporkan hilang. Namun tujuh jemaah berhasil ditemukan sehingga tersisa tiga jemaah yang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca Selengkapnya