17 Dosen dan Staf Universitas Jember Positif Corona
Merdeka.com - Sebanyak 17 dosen dan staf di Universitas Jember (Unej) dinyatakan positif terpapar Covid-19. Hal itu ditemukan dari hasil penelusuran yang dilakukan Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana Corona Virus Desease (TTDKB Covid-19) Universitas Jember sejak 18 November 2020. TTDKB Covid-19 merupakan tim khusus yang dibentuk rektor Unej untuk menangani masalah Covid-19 di internal kampus tersebut.
Upaya penelusuran riwayat kontak fisik atau tracing dilakukan TTDKB Covid-19 Unej, setelah sebelumnya seorang dosen dan seorang karyawan di rektorat meninggal dunia dengan status positif corona.
"Sejauh ini sudah ada 350 orang yang telah di-tracing, dan 17 orang terkonfirmasi positif. Tracing masih terus kita lakukan," tutur dr Cholis Abrory, Ketua TTKDB Covid-19 Unej dalam keterangan tertulisnya, (20/11). Dalam tracing tersebut, lanjut Chlis, tim menganalisis keadaan masing-masing civitas dan menentukan prosedur lanjutan yang tepat.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
"Pada kluster besar kami melakukan skrinning cepat dengan melakukan pemeriksaan pemeriksaan rapid SARS COV2, dari hasil Rapid yang reaktif dan atau berkontak erat dengan pasien terkonfirmasi kami lakukan pemeriksaan swab-RT PCR SARS COV2," lanjut dosen FK Unej ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Unej juga melakukan sterilisasi selama lima hari, mulai 18 hingga 22 November. Sterilisasi dilakukan di kantor pusat atau rektorat dan beberapa unit kerja lain. Berbeda dengan yang dilakukan Satgas Covid-19 Jember, sterilisasi yang dilakukan Unej juga ditambah dengan penyinaran sinar Ultra Violet (UV) selain penyemprotan disinfektan. Hal ini menyebabkan rektor Unej memerintahkan pengosongan ruang dan seluruh karyawan diperintahkan untuk sepenuhnya bekerja dari rumah selama lima hari.
"Disinfektan gunanya mensterilkan benda mati yang kemungkinan terpapar virus. Adapun sinar UV ini lebih pada mensterilisasi udara di dalam ruangan. Karena sinar UV ini bisa berefek negatif pada manusia maka selama penggunaan sinar UV seluruh ruangan harus dikosongkan. Karena itu kami merekomendasikan selama masa sterilisasi tenaga kependidikan bisa bekerja dari rumah," terang Cholis.
TTDKB Covid-19 Universitas Jember juga melakukan pendampingan jarak jauh bagi warga Universitas Jember yang terkonfirmasi positif covid 19 ataupun yang membutuhkan pendampingan untuk pencegahan.
"Kami lakukan Telemedicine bagi mereka yang membutuhkan konsultasi kesehatan khususnya bagi semua civitas utamanya mereka yang sudah terkonfirmasi positif. Selain itu kami juga selalu terbuka untuk memberikan saran dan pendampingan bagi civitas akademika di Universitas Jember terkait dengan upaya pencegahan penularan covid 19," imbuh Cholis.
Sejauh ini, TTDKB Covid-19 Unej menilai seluruh civitas academica atau warga Unej baik dosen maupun karyawan, memiliki kesadaran yang cukup baik untuk menjalankan protokol kesehatan. Prokes terutama dilakukan untuk kegiatan yang terpaksa harus dilakukan secara offline karena tidak memungkinkan secara daring.
"Kami beruntung bahwa saat ini civitas akademika di Universitas Jember dengan sadar selalu melibatkan kami dalam pelaksanaan berbagai acara yang bersifat offline. Kami dampingi betul agar pelaksanaannya tetap mematuhi protokol kesehatan. Kami perhatikan unsur VDJ (ventilasi, durasi dan jarak) dan 3 M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan) antar pesertanya," pungkas Cholis.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya