Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

17 Tahun ekspedisi Kopassus di Everest: Allahu Akbar, Komando!

17 Tahun ekspedisi Kopassus di Everest: Allahu Akbar, Komando! asmujiono. ©kopassus

Merdeka.com - 26 April 1997, Prajurit Satu Asmujiono membuka kaca mata hitam dan masker oksigennya. Tepat di puncak gunung tertinggi dunia, dia merentangkan bendera merah putih dan mengenakan baret merah Kopassus TNI AD.

"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Komando!" teriak Asmujiono dengan dada sesak bangga bercampur haru.

Asmujiono bahkan sempat hendak menyanyikan lagu Indonesia Raya. Namun pelatih Boukreev melarang Asmujiono. Terlalu berbahaya, saat itu cuaca Everest tak bersahabat.

Topik pilihan: Pelecehan Seksual di JIS | Pembajakan Virginblue | Penganiayaan Taruna STIP

Perjuangan Asmujiono dan tim Kopassus berhasil mengibarkan merah putih di Puncak Everest (8.848 mdpl). Mereka memecahkan rekor sebagai negara Asia Tenggara pertama yang mengirim tim militer ke Everest. Mengungguli Malaysia dan negara lain yang lebih dulu berencana melakukan ekspedisi serupa.

Pendakian digagas Mayjen Prabowo Subianto yang saat itu menjabat Danjen Kopassus. Kini sudah 17 tahun peristiwa berlalu.

Berikut perayaan 17 tahun pendakian Everest dan kisah-kisah di dalamnya.

Prabowo disangka gila

Pada awal terbentuknya tim pendakian puncak Everest banyak yang tidak percaya. Prabowo berambisi ingin mengalahkan negara tetangga yang sudah gembar-gembor untuk mencapai puncak tersebut tanggal 10 Mei 1996."Pada saat itu kita kumpulkan junior saya di Kopassus, pencinta alam juga. Lalu saya bilang, 'Apa kita rela mereka mendahulukan kita?'. Olimpiade itu bisa empat tahun sekali, piala dunia itu empat tahun sekali. Mendaki Puncak Everest itu sekali dalam sejarah," tegasnya."Mereka (para pasukan) jawab bisa. Saya kumpulkan, kami wujudkan ekspedisi. Malah saya dituduh saya orang gila," tambah dia.Akhirnya Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia. Tim Kopassus mencapai puncak tertinggi dunia itu. Sekaligus mencatat sejarah sebagai tim tentara pertama Asia Tenggara yang sampai di puncak Everest.

Pelatih pun ragu Kopassus sampai puncak

Agar bisa melanjutkan keinginannya, Prabowo langsung melakukan seleksi ketat. Bahkan, dia mencari pelatih pendaki terbaik, di antaranya Anatoli Nikolaevich Boukreev (Kazakhstan) dan Richard Pawlosky (Polandia). Menurut dia, pelatih Boukreev sempat pesimis terhadap orang-orang pilihannya. Selain itu, pelatih itu juga menyebut tidak mungkin mencapai Puncak Everest dalam waktu singkat lantaran butuh waktu tiga tahun untuk hal itu."Saya agak memaksakan (untuk obsesi mencapai puncak Everest), Tapi ini kepentingan bangsa Indonesia," ujarnya.Akhirnya, lanjut Prabowo, pelatih itu mau menerima timnya untuk segera melakukan seleksi. Tak lama berselang, pelatih tersebut berubah pikiran dan memberikan suatu kepastian."Saya kumpulkan anggota saya di Cijantung. Setelah satu jam dia (Bourkreev) berkata pada saya. 'Dari apa yang saya lihat, mungkin bisa'. Saya tanya lagi, Bagaimana kamu menilai, menurut dia (Bourkreev), saya melihat dari mata mereka ada semangat. Maka itu saya yakin," ungkap Prabowo menirukan Bourkreev.

Teriakan takbir pertama di puncak Everest

Serka (Purn) Asmujiono, anggota Kopassus pertama yang mencapai Puncak Gunung Everest, Nepal, resmi mendapat penghargaan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Selain berhasil mengibarkan bendera merah putih, Asmijiono juga menggemakan takbir di atas puncak gunung tertinggi itu. Pendiri MURI, Jaya Suprana yang memberikan penghargaan rekor itu merasa mantan anggota Kopassus itu seharusnya mendapat penghargaan lebih."MURI menolak rekor indonesia ini. Harusnya (Asmujiono dapat) rekor dunia. Saya yang ucapkan. Saya yakin ini rekor dunia," ujar Jaya saat acara 'Peringatan 17 Tahun Berkibarnya Merah Putih di Puncak Mount Everest' yang diadakan oleh Fadli Zon Library di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu (26/4).Menurut Jaya Suprana, rekor dunia bagi Asmujiono adalah soal takbir yang diucapkan."Saya yakin, belum ada yang mengucapkan Allahu Akbar selain anda. Anda bukan kebanggaan Indonesia, tapi dunia," tambah Jaya.

Prabowo sempat tolak Asmujiono masuk Kopassus

"Asmujiono ini sebenarnya nggak lulus tes masuk Kopassus. Karena terlalu pendek. Saya membuat peraturan, Komando Indonesia harus tinggi. Minimal 168 cm," kata Prabowo.Menurut capres Gerindra itu, Asmujiono hanya memiliki tinggi 165 sentimeter. Lantaran sudah ditolak, namun masih saja ada yang mendukungnya."Datang perwira bawahan saya. Dia sebut Asmujiono larinya paling baik, sikapnya paling baik. Tapi syarat tetep syarat. Dan saya waktu itu saya agak kenceng, ya kalo nggak memenuhi syarat ya tidak lolos," ujarnya.Namun, menurut Prabowo, protes demi protes selalu diterimanya beberapa kali. Hal itu pun membuatnya jengah. Akhirnya dia pun memanggil Asmujiono untuk menghadap.Dia menambahkan, Asmujiono ini kalau bicara selalu semangat. Hal itu pun mengubah pikiran Prabowo untuk memasukkan pria kelahiran 1 September 1971 ini."Ya sudah, kali ini kita sepakati tidak 168 cm. Dan terbukti dialah yang mencapai puncak tertinggi dunia," ungkapnya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Warga Malang Taklukan Puncak Everest Demi Kibarkan Bendera Merah Putih, Sempat Ingin Menyerah
Kisah Warga Malang Taklukan Puncak Everest Demi Kibarkan Bendera Merah Putih, Sempat Ingin Menyerah

Pensiunan anggota Kopassus ini mengenang perjuangannya menaklukan puncak tertinggi dunia demi mengibarkan bendera merah putih.

Baca Selengkapnya
Gunung Everest Berbau Busuk karena Penuh Kotoran Manusia, Pendaki Wajib Bawa Turun Tinjanya
Gunung Everest Berbau Busuk karena Penuh Kotoran Manusia, Pendaki Wajib Bawa Turun Tinjanya

Sebagian besar limbah kotoran ini tidak terurai sepenuhnya dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya
Komet Lebih Besar dari Gunung Everest Mendekat ke Bumi, Ini Respons NASA
Komet Lebih Besar dari Gunung Everest Mendekat ke Bumi, Ini Respons NASA

Respons Nasa soal komet besar dikhawatirkan menghantam Bumi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Surat Terakhir dari Pionir Pendaki Everest yang Tewas Didigitalisasikan, Tulisannya Bikin Haru
Surat Terakhir dari Pionir Pendaki Everest yang Tewas Didigitalisasikan, Tulisannya Bikin Haru

Meski tidak selamat, kata-kata dari pendaki malang itu kini bisa dibaca secara keseluruhan untuk pertama kalinya secara daring.

Baca Selengkapnya
Catat Rekor Dunia, Pria Tua Ini Taklukkan Puncak Everest Sampai 29 Kali, Ini Rahasia Suksesnya
Catat Rekor Dunia, Pria Tua Ini Taklukkan Puncak Everest Sampai 29 Kali, Ini Rahasia Suksesnya

Pria ini mendaki Everest hampir setiap tahun karena berkaitan dengan pekerjaannya.

Baca Selengkapnya
Ada Gunung yang Lebih Tinggi dari Everest, Lokasinya Tak Terjangkau Manusia
Ada Gunung yang Lebih Tinggi dari Everest, Lokasinya Tak Terjangkau Manusia

Penemuan ini menggemparkan dunia bahwa ada gunung di Bumi yang lebih tinggi dari Everest.

Baca Selengkapnya
Apa Gunung Tertinggi di Bumi? Ternyata Bukan Everest, Ini Jawabannya
Apa Gunung Tertinggi di Bumi? Ternyata Bukan Everest, Ini Jawabannya

Gunung Everest sering diklaim sebagai gunung paling tinggi di dunia. Apakah benar adanya?

Baca Selengkapnya
Momen Lawas Upacara 17 Agustus Tahun 1969 di Istana, Banyak Nyonya Bule Berpakaian Tanpa Lengan
Momen Lawas Upacara 17 Agustus Tahun 1969 di Istana, Banyak Nyonya Bule Berpakaian Tanpa Lengan

Presiden Soeharto memimpin langsung Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-24 di Istana Merdeka, Jakarta pada 17 Agustus 1969.

Baca Selengkapnya
Jarum Batu Berusia 9000 Tahun Ditemukan di Dataran Tinggi Tibet, Diduga  buat Jahit Pakaian & Usir Roh Jahat
Jarum Batu Berusia 9000 Tahun Ditemukan di Dataran Tinggi Tibet, Diduga buat Jahit Pakaian & Usir Roh Jahat

Di zaman modern ini, perlahan demi perlahan peninggalan-peninggalan zaman kuno dulu berhasil ditemukan.

Baca Selengkapnya