1.719 lembar uang palsu di Makassar dihancurkan
Merdeka.com - Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal) yang terdiri dari Bank Indonesia, Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan memusnahkan uang palsu sebanyak 1.719 lembar mulai dari pecahan Rp 5.000 hingga Rp 100 ribu di kantor perwakilan BI Sulsel, Kamis kemarin.
Uang-uang palsu ini dimusnahkan dengan cara dimasukkan ke dalam empat alat penghancur. Dilakukan oleh Kepala Perwakilan BI Sulsel Bambang Kusmiarso, Kapolda Sulsel Irjen Polisi Umar Septono dan jajaran pejabat Kejaksaan, Pengadilan serta Perbankan.
Bambang mengatakan, uang palsu dimusnahkan berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri Makassar. Dan sejak tahun 2017 hingga memasuki awal tahun 2018, pemusnahan uang palsu ini sudah kedua kali.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Bagaimana Bank Indonesia mencabut uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
"Mei 2017 lalu kita musnahkan uang palsu sitaan sebanyak 3.604 lembar. Uang palsu yang dimusnahkan Mei 2017 ini hasil temuan dan pelaporan periode Desember 2015 hingga Maret 2017. Di kegiatan pemusnahan kali ini sebanyak 1.719 lembar uang palsu yang terkumpul dari Maret hingga Oktober 2017 lalu," jelas Bambang.
Ditambahkan, dalam catatan nasional, tren temuan uang palsu cenderung menurun. Gambarannya, tahun 2015 lalu uang palsu yang ditemukan rasionya 21 lembar uang palsu di antara 1 juta lembar uang asli. Lalu tahun 2016, menurun jadi 13 lembar dari 1 juta lembar dan tahun 2017, uang palsunya 8 lembar dari 1 juta lembar uang asli.
"Pemusnahan uang palsu ini adalah salah satu cara untuk menunjukkan ke masyarakat bahwa kita semua konsen terhadap pemberantasan peredaran uang palsu," kata Bambang.
Umar Septono dalam kesempatan yang sama memberikan apresiasi terhadap kegiatan pemusnahan uang palsu yang dilakukan tim gabungan.
"Kita konsen semua bagaimana peredaran uang sekarang ini harus dipastilan dalam keadaan aman, asli. Maka seminimal mungkin uang palsu harus ditangani dengan baik," ujar Umar Septono.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Digandeng Polri, Begini Cara BI Cek Keaslian Uang Palsu Rp22 M yang Ditemukan di Jakbar
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaPolri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan terungkap fakta bahwa kawanan sindikat peredaran uang palsu beroperasi sejak April 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pihaknya masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebarkan ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan puluhan karung yang berisi uang yang hancur dan sudah menjadi sampah.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, rupanya uang palsu diproduksi sesuai permintaan dari seorang berinisial P.
Baca SelengkapnyaHingga kini, empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ada beberapa orang yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang menjadi korban dipersilakan untuk melaporkan ke kantor kepolisian supaya segera ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaI berperan sebagai operator mesin cetak GTO yang menjalankan mesin cetak uang palsu.
Baca Selengkapnya