18 Orang di Bekasi tertipu, bayar Rp 5 juta dijanjikan masuk kerja
Merdeka.com - Sedikitnya 18 orang menjadi korban penipuan penyalur tenaga kerja ilegal di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Korban diminta membayar sejumlah uang mulai Rp 1 juta hingga Rp 5 juta untuk bisa masuk kerja ke sejumlah perusahaan di Kawasan Industri MM 2100, Cibitung.
Kapolsek Tambun Kompol Puji Hardi mengatakan, baru 18 orang melaporkan kasus ini. Namun, diduga masih banyak lagi penipuan dilakukan dua orang pelaku berinisial H dan I di wilayah Kabupaten Bekasi.
"Modusnya, pelaku mengiming-imingi calon korban bisa bekerja sebagai karyawan pabrik di Kawasan Industri MM 2100," kata Puji, Senin (30/5).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
Untuk meyakinkan calon korbannya, pelaku mengaku mengenal orang dalam perusahaan, yaitu PT Nambu Plastik Indonesia. Karena itu, korbannya membayar uang jasa senilai Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Diperkirakan keuntungan dari menipu lebih kurang mencapai Rp 50 juta.
"Namun, meski sudah membayar ternyata tidak kunjung mendapatkan panggilan kerja. Padahal pelaku menjanjikan bisa bekerja sejak 12 Mei lalu," kata dia.
Karena curiga, salah satu korban mengecek ke perusahaan yang dijanjikan pelaku. Ternyata ke dua pelaku tersebut sudah lama dipecat perusahaan karena terdapat masalah.
"Bahkan ketika beraksi, para pelaku hanya menggunakan sarana mobil saja, tidak ada kantornya maupun tempat menetap. Diduga mobil yang biasa dipakai oleh pelaku merupakan hasil rental atau sewa," ujarnya.
Karena merasa menjadi korban penipuan, belasan orang di antaranya 12 perempuan dan 6 laki-laki mendatangi Polsek Tambun melaporkan kejadian ini. Pihaknya, kini masih menyelidiki, dan memintai keterangan sejumlah korban guna mengidentifikasi pelaku. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk bisa lulus sebagai CPNS, pelaku memberi syarat kepada korban memberikan uang Rp40 juta.
Baca SelengkapnyaUntuk meyakinkan korban, tersangka mengatakan apabila tidak lulus maka uang bakal dikembalikan tanpa kurang sedikit pun.
Baca SelengkapnyaPolisi mengiming-imingi korban bisa bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaPolres Serang melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan juga para korban.
Baca SelengkapnyaDestiana salah satu korban penipuan mengaku dimintai uang Rp5 juta dan dijanjikan kerja di perusahaan swasta.
Baca SelengkapnyaPuluhan Pelamar Kerja Diduga jadi Korban Penipuan di Jaktim
Baca SelengkapnyaDari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.
Baca SelengkapnyaMarak penipuan berkedok lowongan kerja di Bekasi, milenial tak lepas dari penipuan ini.
Baca SelengkapnyaDi antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca Selengkapnya