1.848 Batang kayu log tak bertuan ditemukan, Polda Sumsel buru pemilik
Merdeka.com - Polda Sumatera Selatan menemukan 1.848 batang kayu di anak Sungai Musi, tepatnya di perairan Desa Mendis Jaya, Kecamatan Bayung Lincir, Musi Banyuasin. Sayangnya, pemiliknya belum diketahui dan masih diburu polisi.
Kayu tersebut cukup berkualitas, seperti jenis meranti, duren, punak, terentang, rengas, dan mengris. Sebagian sudah berbentuk papan dan lainnya masih gelongdongan. Kayu-kayu itu tersusun rapi dan diikat yang diduga siap dibawa.
Direktur Polair Polda Sumsel Kombes Pol Imam Thobroni, mengungkapkan untuk mengetahui pemiliknya, penyidik meminta keterangan dari kepala desa setempat. Sebab, kayu-kayu itu dikabarkan sudah lama berada di sungai tersebut.
-
Di mana kayu tertua itu ditemukan? Sebuah struktur kayu kuno berusia 476.000 tahun ditemukan di Air Terjun Kalambo, Zambia.
-
Kapan kayu tertua itu ditemukan? Dalam jurnal Nature yang terbit pada 20 september 2023, kayu kuno itu disebut bukti penggunaan kayu terawal dalam sebuah konstruksi bangunan.
-
Di mana alat kayu itu ditemukan? Para ilmuwan menemukan artefak berusia 500.000 tahun yang dapat mengubah pemahaman tentang kehidupan manusia purba. Penelitian yang diterbitkan di Nature Journal mengungkap penemuan alat kayu di Air Terjun Kalambo, Zambia.
-
Siapa yang menemukan kayu tertua? Larry Barham, arkeolog dari Universitas Liverpool di Inggris dan penulis utama studi dalam penelitian ini mengatakan kepada AFP bahwa struktur ini merupakan 'penemuan kebetulan' pada tahun 2019 saat penggalian di lokasi yang terletak di tepi Sungai Kalambo atas air terjun setinggi 235 meter.
-
Apa kegunaan kayu tertua itu? Kayu kuno tersebut memiliki bekas-bekas potongan yang menunjukan bahwa alat-alat batu telah digunakan untuk menggabungkan dua batang kayu besar dalam membuat struktur seperti platform, jalur, atau tempat tinggal tinggi untuk menjaga dari air.
-
Dimana lokasi penemuan artefak kayu? Dari reruntuhan rumah dan sumur yang terabaikan di Chenzhou, Provinsi Hunan, China, para ahli purbakala baru-baru ini menemukan sekitar 10.000 potongan kayu yang digunakan untuk mencatat berbagai barang dari 1.800 tahun yang lalu.
"Total yang diamankan sebanyak 1.848 batang, pemiliknya masih kita selidiki," ungkap Imam, Selasa (24/4).
Menurut dia, berdasarkan perhitungan kasar total ekonomis kayu log itu mencapai Rp 125 juta. Hanya saja, pihaknya belum mengetahui lokasi perambahan.
"Semuanya masih lidik, apakah dari hutan lindung atau bukan, karena pemiliknya belum tahu," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kayu diduga berasal dari kawasan hutan Desa Sungai Sarik disita.
Baca SelengkapnyaAsetnya berupa tiga unit rumah di Muara Enim dan Palembang, lima unit mobil, dan sepeda motor.
Baca SelengkapnyaAngka ini hasil koreksi dari perkiraan kerugian sebelumnya, yakni Rp271 triliun.
Baca SelengkapnyaDiduga membakar lahan seluas 1 hektare di Kabupaten Bengkalis, hingga kini masih buru dalang dibalik bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap karena adanya informasi yang masuk ke satgas unit intelijen Polda Banten terkait dugaan pungli pada program PTSL yang dilakukan oleh kades.
Baca SelengkapnyaKejagung bekerja sama dengan ahli lingkungan untuk menghitung kerugian perekonomian negara dalam korupsi tata niaga komoditas timah.
Baca SelengkapnyaMayoritas kasus yang ditangani kapolisian yakni pengangkutan kayu secara ilegal.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penilaian dari BPKP Jatim, kerugian negara akibat kasus itu ada sekitar Rp114,440 miliar
Baca SelengkapnyaPung menyebut kerugian akibat pencurian ikan atau illegal fishing mencapai Rp3,2 triliun.
Baca SelengkapnyaAksi culasnya itu merugikan negara hingga Rp1.158.628.535
Baca SelengkapnyaAdapun soal hitungan kerugian keuangan negara dari kasus korupsi komoditas timah sejauh ini masih dalam perhitungan
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi tersebut telah ramai dibicarakan di media sosial
Baca Selengkapnya