1.886 Tenda dibutuhkan untuk bangun sekolah darurat di Sulteng
Merdeka.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan pengawasan di sekolah darurat di terdampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Pengawasan dilakukan selama dua hari sejak 20-22 Oktober itu menemukan sejumlah persoalan.
Salah satunya terkait kebutuhan tenda untuk mendirikan sekolah darurat. Kebutuhan tenda kelas darurat sekolah di bawah Kemendikbud mencapai 1.560 tenda. Sementara yang tersedia hingga tanggal 22 Oktober baru 246 tenda.
Sedangkan sekolah-sekolah di bawah kewenangan Kemenag mulai dari tingkat RA, MI, MTS dan MA mencapai 326 sekolah dengan kerusakan sekolah mencapai 446 kelas. Hal ini diketahui hasil rapat koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, Kadisdik kota Palu, Kadisdik kabupaten Donggala, Kadisdik kabupaten Sigi, KPPPA KERLIP, dan Unicef diikuti KPAI, Sabtu (20/10).
-
Apa yang muncul di halaman sekolah setelah gempa? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Apa saja fasilitas tenda Menteri? Selain berukuran besar, tenda-tenda itu dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti pendingin udara atau Air conditioner, kamar mandi, hingga teras untuk bersantai. Tenda itu juga dilengkapi dengan ruang tamu yang cukup luas. Di sana terdapat empat kursi dengan satu meja persegi lengkap dengan alas karpet permadani.Di dalam tenda glamping itu juga terdapat tirai yang cukup mewah berwarna gold sebagai penyekat ruangan dengan televisi sebesar kurang lebih 42 inch lengkap dengan meja televisi-nya.Kenyamanan juga terlihat di dalam area kamar atau tempat tidur yang dilengkapi AC besar dan televisi 24 inch. Di kamar itu terdapat sofa panjang dengan meja yang cocok untuk tempat bersantai sejenak sebelum beristirahat. Penampakan Tenda Di sana juga terdapat setrika uap dan cermin besar. Sementara untuk dinding glampingnya terbuat dari kayu sehingga menambah kesan hangat pada ruangan.Beralih ke ruang belakang, terdapat satu ruang kotak berlapis marmer yang di dalamnya ada kamar mandi lengkap dengan fasilitas shower dan toiletnya. Ruangan itu juga dilengkapi dispenser, teko untuk menghangatkan air, kulkas, serta meja yang terpisah dari ruang kotak kamar mandi.'Terakhir, tenda itu juga memiliki pintu belakang yang jika dibuka akan langsung menuju ruang terbuka di luar tenda,' ujar Operational General Manager Borobudur Golf & Club Haris Hudiyanto, dikutip dari ANTARA.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
"Hingga Minggu (21/10) masih kekurangan tenda sebanyak 308 tenda kelas darurat. Namun, tenda-tenda yang sudah komitmen diperoleh oleh madrasah-madrasah terdampak tersebut hingga hari pengawasan belum satupun diterima madrasah," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/10).
Agenda rapat koordinasi membahas tentang distribusi 246 tenda kelas darurat dan 80 persen tenda sudah berdiri dengan bantuan relawan. Pihak sekolah juga sempat dilatih mendirikan tenda kelas darurat di posko pendidikan.
Pelatihan bertujuan untuk mempersiapkan pihak sekolah nantinya dapat memasang dan membongkar tenda sesuai situasi dan kondisi.
Retno mengatakan, baru ada lima tenda kelas darurat diperoleh madrasah. Tenda itu pun merupakan bagian jatah sumbangan diterima Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain itu, KPAI memperoleh informasi bahwa pembelajaran di sekolah dan madrasah di Palu, Donggala, dan Parimo belum berjalan normal karena masih banyak siswa yang belum masuk sekolah. Misalnya SMKN 1 Sigi yang mengalami kerusakan mencapai 95 persen.
"Jumlah siswa yang sudah masuk sekolah 161 dari total 860 siswa."
Sampai hari ini sekolah belum bisa mendata siswa yang selamat atau tidak. Seperti salah satu SLB Negeri di Palu yang memiliki 100 siswa berkebutuhan khusus. Sampai Minggu (21/10), baru bisa memastikan lima siswanya selamat. Sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan ringan dan sedang akibat gempa dan tsunami telah memulai pembelajaran dengan Psiko sosial.
KPAI minggu (21/10) sudah pengawasan ke Petobo dan lokasi pengungsian di Masjid Raya Darussalam, Palu. KPAI didampingi Kepala Dinas PPPA Donggala dan Ketua Umum KERLIP juga melakukan pengawasan ke sejumlah sekolah darurat dan satu lokasi pengungsian di kabupaten Donggala.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
kondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaKusworo mengimbau bagi warga rumahnya mengalami rusak berat untuk diperkenankan mengungsi ke tenda yang telah disiapkan oleh BPBD.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaSDN yang ruang kelasnya ambruk akibat goncangan gempa berada di Kampung Cilangiri, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi.
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaAda 400 rumah terdampak kebakaran dan 1.109 warga terpaksa mengungsi di tenda pengungsian.
Baca Selengkapnya