19 Anggota DPRD Solok bertahan hidup dengan minum air sungai
Merdeka.com - 19 Anggota DPRD Solok, termasuk Ketua DPRD yang tersesat di Bukit Barisan telah terdeteksi. Namun hingga saat ini mereka belum berhasil dievakuasi lantaran medan yang susah dilalui. Karena perbekalan telah habis, mereka menyambung hidup dengan minum air di mata air yang terletak di tengah hutan.
Saat ini dua orang rombongan ketua DPRD Kabupaten Solok telah berhasil dievakuasi oleh tim SAR ke posko pencarian yang berada posko di kawasan Lalang Pasa Lalang, Belimbing Kecamatan Kuranji Kota Padang.
"Kondisi dua orang yang telah dievakuasi tersebut sangat lemah, tim medis masih melakukan perawatan untuk pemulihan kesehatan mereka," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Derah (Damkar dan BPBD) Kota Padang Budhi Erwanto, di Padang, Jumat (31/5) seperti ditulis Antara.
-
Siapa yang tinggal di tengah hutan? Pak Kasimin mengungkapkan jika ia tinggal di sana sejak tahun 1991. Ia tinggal di tempat itu karena rumah tersebut sudah warisan orang tua.
-
Apa dampak kekurangan air? Kelompok masyarakat kecil serta negara-negara kecil yang akan paling terkena dampaknya. Diperkirakan sekitar 700 juta orang akan beramai-ramai pindah tempat tinggal demi mendapat pasokan air bersih.
-
Mengapa air bersih di Bumi bisa habis? Namun, bumi bisa saja kehabisan air bersih yang dapat digunakan, atau setidaknya mengalami penurunan cadangan air sangat rendah.
-
Apa saja akibat kekurangan air bersih? Sehingga berpotensi menimbulkan penyakit kulit, infeksi pencernaan, dan lainnya.
-
Apa yang ditemukan penduduk desa di hutan? 'Kami pergi berburu jamur dan menemukan ini,' kata Pramul Kongkratok, salah satu yang menemukan patung tersebut, dikutip dari Smithsonian Magazine, Senin (27/5). 'Saya sudah lama tinggal di sini, tapi saya baru tahu ada benda ini di sekitar sini. Ini adalah sebuah berkah.'
-
Bagaimana Dusun Butuh mendapatkan air? 'Jadi awal mulanya ada kampung dengan2-4 rumah di bawah sini. Mereka mencari sumber air karena letak kampung mereka jauh dari sungai. Lalu ketika sampai sini, mereka menemukan beberapa sumber mata air. Lalu mereka mulai mendirikan perkampungan di tempat ini,' kata Lilik.
Berdasarkan informasi dari tiga orang yang sudah keluar dari hutan itu, logistik rombongan ketua DPRD Kabupaten Solok itu telah habis.
"Makanan mereka telah habis. Rombongan bertahan di aliran sungai yang berada di kawasan perbukitan Padang Janiah Kota Padang," kata dia pula.
Saat ini, menurut Budhi, tim SAR gabungan yakni dari anggota TNI Batalion 133 Padang dan Basarnas serta pihak terkait menjemput rombongan ketua DPRD Solok tersebut.
"Kami sudah mengetahui titik keberadaan rombongan itu. Saat ini tim penjemput sudah bergerak dengan membawa logistik yang diperlukan," ujar dia.
Informasi di posko pencarian di kawasan Lalang Pasa Lalang, Belimbing Kecamatan Kuranji Kota Padang, dua anggota rombongan berhasil ditemukan pada Kamis (30/5) sekitar pukul 18.00 WIB, yakni Epi (16), dan Jacki (17).
Mereka dievakuasi dalam kondisi selamat oleh Mesi, salah seorang dari tim SAR di daerah Kabupaten Solok. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat lebak harus ke dalam hutam demi mendapatkan air bersih.
Baca SelengkapnyaSumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.
Baca SelengkapnyaSudah dua bulan, ratusan kepala keluarga di wilayah Desa Sukagalih, Jonggol mengalami krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan, ratusan warga Desa Sukagalih, Jonggol, Bogor terpaksa memenuhi kebutuhan air dengan mengandalkan aliran Sungai Cihoe.
Baca Selengkapnya"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan puluhah desa di Ngawi dilanda kekeringan, warga harus berjalan jauh demi mendapatkan air untuk mencuci dan mandi.
Baca SelengkapnyaWarga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca SelengkapnyaMereka harus bekerja keras karena akses jalan kendaraan belum tersedia.
Baca SelengkapnyaJumlah desa di Kabupaten Ponorogo yang mengalami kekeringan akibat kemarau panjang bertambah banyak
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca Selengkapnya