19 Kelurahan di Surabaya Positif Terjangkit Virus Corona
Merdeka.com - Sebanyak 19 kelurahan dari 154 yang ada di Kota Surabaya, Jawa Timur sudah terjangkit virus Corona atau Covid-19. Data itu didapat menurut peta penyebaran Covid-19 melalui laman https://lawanCovid-19.surabaya.go.id/ milik Pemkot Surabaya.
Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (DisKominfo) Kota Surabaya, M. Fikser mengatakan data kasus Covid-19 baru bisa dibuka setelah pihaknya mendapatkan pembaharuan data dari pihak Dinas Kesehatan Kota Surabaya pada Senin (23/3) malam.
"Biar kita bisa sama-sama waspada atas Covid-19," katanya di Surabaya, Selasa (24/3).
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Adapun 19 kelurahan tersebut yakni Kelurahan Sidotopo (Kecamatan Semampir), Kelurahan Kenjeran (Kecamatan Bulak), Kelurahan Kedung Cowek (Kecamatan Bulak), Kelurahan Tambak Dukuh (Kecamatan Bubutan), Kelurahan Panjaringan Sari (Kecamatan Rungkut), Kelurahan Manyar Sabrangan (Kecamatan Mulyorejo), Kelurahan Menur (Kecamatan Sukolilo), Kelurahan Gunung Anyar (Kecamatan Gunung Anyar).
Selain itu, Kelurahan Babatan (Kecamatan Wiyung), Kelurahan Wiyung (Kecamatan Wiyung), Kelurahan Ngagel Rejo (Kecamatan Wonokromo), Kelurahan Sawunggaling (Kecamatan Wonokromo), Kelurahan Darmo (Kecamatan Wonokromo), Kelurahan Prada Kali Kendal (Kecamatan Dukuh Pakis), Kelurahan Dukung Kupang (Kecamatan Dukuh Pakis), Kelurahan Lontar (Kecamatan Sambikerep), Kelurahan Bangkingan (Kecamatan Lakarsantri), Kelurahan Putat Gede (Kecamatan Sukamanunggal) dan Kelurahan Simomulyo (Kecamatan Sukamanunggal).
Dari data tersebut diketahui ada dua warga dalam satu kelurahan yang dikonfirmasi positif Covid-19 yakni Kelurahan Gunung Anyar (Kecamatan Gunung Anyar), Kelurahan Ngagel Rejo (Kecamatan Wonokromo), Kelurahan Prada Kali Kendal (Kecamatan Dukuh Pakis) dan kelurahan Simomulyo (Kecamatan Sukamanunggal) dua orang.
Sedangkan secara keseluruhan terdapat 134 warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP), tujuh orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) serta 23 orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang tersebar di 28 kecamatan.
Hanya saja jumlah data pasien positif Covid-19 yang disampaikan Pemkot Surabaya itu berbeda dengan data Pemprov Jatim. Pemkot Surabaya menyebut ada sekitar 23 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 per tanggal 23 Maret 2020, sedangkan Pemprov Jatim menyampaikan ada 29 orang positif Covid-19.
Mendapati hal itu, Fikser mengatakan bahwa data yang diterimanya itu sudah diolah dari Dinas Kesehatan Surabaya. Hanya saja jika masih ada selisih enam warga yang positif Covid-19 itu dikarenakan masih dalam pemutakhiran data.
"Mungkin saja enam orang itu bukan warga Surabaya, tapi dirawat di rumah sakit di Surabaya," ujarnya.
Selain itu, jika ada perubahan data, Satgas Pencegahan Covid-19 Surabaya akan memberikan update melalui laman milik Pemkot Surabaya itu. Fikser mengatakan jika ada perubahan data, pasti pihaknya akan memperbaharui datanya sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang jelas.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menyarankan agar peta sebaran Covid-19 di Surabaya bisa faktual, maka data pasien harus per domisili bukan per KTP kartu tanda penduduk (KTP).
"Biasanya masih ada beda alamat KTP dan domisili," tuturnya, seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya