19 Peserta OSN keracunan, Dinkes Sumsel usut penyebabnya
Merdeka.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan mengusut penyebab keracunan dialami 19 peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN), di Hotel Grand Duta, Palembang, Sumatera Selatan. Dugaan sementara, hal itu dari makanan disantap para korban.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Widodo mengatakan, dari laporan diterimanya, total korban mengalami muntah-muntah dan pusing sebanyak 19 orang. Beberapa di antaranya dirawat di RS Siloam Sriwijaya dan RS RK Charitas Palembang.
"18 peserta sudah pulang ke hotel pukul 10.00 WIB tadi, satunya masih di Siloam. Mudah-mudahan semuanya bisa pulih dan kembali ikuti OSN," kata Widodo saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (17/5).
-
Apa yang ditawarkan wisata di Palembang? Palembang menawarkan berbagai destinasi wisata yang tak hanya memikat mata tapi juga menyuguhkan pengalaman yang tak terlupakan.
-
Bagaimana Kemendikbudristek selenggarakan Festival ini? Festival Kenduri Swarnabhumi 2023 yang diselenggarakan di Provinsi Jambi resmi ditutup, Rabu (27/12). Mengangkat tema 'Cintai Budaya Kita Lestarikan Sungai, Cintai Sungai Kita Lestarikan Budaya', Kenduri Swarnabhumi berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hubungan kebudayaan dan pelestarian lingkungan sungai, dan juga sebaliknya yakni masa depan sungai terhadap kebudayaan yang lebih maju.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Apa saja fasilitas yang ada di IKN Nusantara? 'Berkaca dari IKN sebagai salah satu contoh kota yang dibuat ramah lingkungan, kita menciptakan Ten Minutes City,' imbuh Monica.
-
Apa tujuan dari stakeholder meeting di Palembang? Demikian dikemukakan Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim dalam Stakeholder Meeting mengenai Pendistribusian BBM Subsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (18/9/2024).
-
Kenapa Kemnaker gelar pelatihan di Medan? Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor meyakini peserta yang mengikuti pelatihan di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, bakal memiliki kesuksesan dalam karir dan kehidupan. Keyakinan tersebut didasari BBPVP Medan, bukan hanya sekedar menggelar pelatihan untuk meningkatkan keterampilan teknis peserta, melainkan juga untuk membangun karakter, kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.
Buat mengetahui penyebab keracunan itu, kata Widodo, mereka bekerjasama dengan Dinkes Sumsel melakukan investigasi. Caranya dengan menguji sampel makanan di laboratorium.
"Paling tidak besok sudah keluar hasilnya. Untuk sementara saya belum bisa menyebut keracunan, yang pasti mereka (korban) mual dan pusing," ujar Widodo.
Widodo menambahkan, pihaknya menyesalkan kasus ini terulang lagi seperti tahun sebelumnya. Menurut dia, panitia seharusnya belajar dari kejadian itu, sehingga peserta mengikuti kegiatan dengan nyaman.
"Saya tegaskan, hampir seluruhnya, seperti hotel dan cathering tanggung jawab Kementerian Pendidikan selaku panitia pusat. Pemerintah daerah hanya ngurus transportasi, pembukaan, dan penutupan saja," tutup Widodo.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang dihimpun ada belasan mahasiswa Undip yang mengalami keracunan setelah memakan katering saat orientasi studi dan pengenalan kampus.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaSejumlah mahasiswa baru Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta diduga mengalami keracunan makanan saat mengikuti kegiatan outbond, Jumat (18/8).
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca Selengkapnya