19 Rumah di Kabupaten Sangihe Sulut Rusak Akibat Badai Tropis
Merdeka.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Rivo Pudihang mengatakan 19 rumah warga rusak akibat badai tropis yang terjadi pada Minggu (18/4) dan Senin (19/4).
"Sampai saat ini tercatat ada 19 rumah warga yang rusak akibat hantaman badai tropis yang terjadi hari Senin (19/4)," kata dia di Tahuna, Selasa (20/4) seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan 19 rumah yang rusak, ada tiga rumah yang rusak berat di Kampung Lenganeng, Kecamatan Tabukan Utara, yakni milik keluarga Gami-Ruitan dan Masihor-Manamuri, serta Manamuri-Bawele.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Apa penyebab gempa Sangihe? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiksika (BMKG) menyatakan gempa itu dipicu aktivitas deformasi batuan.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
Rumah rusak juga ada tiga berada di Kampung Naha, satu milik keluarga Mamuntu-Salmon dan Barlin Sumendap, serta Sriteli Marapil.
"13 rumah lainnya yang berada di Kampung Barangkalang sebanyak empat rumah, di Kecamatan Tahuna Barat dua rumah dan tujuh di Kampung Lenganeng mengalami rusak ringan," kata dia.
Selain rumah tempat tinggal, satu pasar tradisional di Kampung Naha rusak ringan.
Dia mengatakan sampai saat ini masih sementara waktu dihitung jumlah kerugian yang dialami masyarakat.
"Tim dari BPBD saat ini berada di lapangan guna mendata kembali jumlah kerugian," kata dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan bangunan yang terdiri kios dan rumah warga rusak akibat peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 1.000 rumah warga terdampak banjir disertai tanah longsor.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,4 mengguncang Batang pada Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaTampak puting beliung besar membawa berbagai material beterbangan.
Baca SelengkapnyaRatusan rumah yang rusak itu tersebar di empat daerah.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca Selengkapnya