19 Siswa pengungsi asal Karangasem masuk sekolah di Buleleng
Merdeka.com - SMA Negeri 1 Singaraja yang menjadi sekolah favorit di Bali, jadi prioritas penempatan bagi anak pengungsi yang berstatus pelajar setingkat SMA asal Karangasem. Total jumlah anak-anak sekolah dari Karangasem, khususnya Kecamatan Kubu yang mengungsi. Mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK. Jumlahnya mencapai 800 siswa lebih, yang tersebar di 9 Kecamatan di Kabupaten Buleleng.
Namun kabar baiknya, ada 19 anak yang berada di tingkat SMA/SMK justru berhasil ditempatkan di sekolah unggulan yang berlokasi di jantung kota Singaraja Kabupaten Buleleng itu. Kendati status mereka titipan dan sebagian ada statusnya pindahan, namun dari uji kelayakan, ke-19 anak ini bisa diterima di SMAN 1 Singaraja.
Kebanyakan dari mereka berasal dari siswa titipan SMAN 2 Amlapura sebanyak 14 siswa, SMAN 1 Amlapura sebanyak 2 siswa, SMAN 1 Kubu sebanyak 2 siswa, dan SMA Swastyastu Amlapura sebanyak 1 siswa.
-
Bagaimana cara SD Negeri 20 Palembang menarik siswa baru? Tiga peserta yang tinggal di sekitar sekolah tersebut mendaftar secara offline. Sementara pada saat PPDB sistem online tak satu pun calon siswa yang mendaftar.
-
Bagaimana kenakalan remaja di Sumut? Kenakalan remaja merupakan fenomena sosial yang kian mengkhawatirkan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
-
Siapa saja anak kurang mampu yang diterima di UGM? Pertama adalah cerita siswa asal Lombok Timur bernama Gigih Indah Sukma Halwai (17). Dia tak henti mengucapkan syukur saat dinyatakan diterima di program studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Ia dibesarkan oleh ayahnya yang merupakan seorang guru honorer. Ibunya meninggal pada tahun 2019 lalu. Penghasilan ayahnya yang menjalani peran sebagai orang tua tunggal pun pas-pasan. Namun kondisi sulit itu membuat Gigih berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya.
-
Siapa yang membantu adik Pegi Setiawan setelah gagal masuk SMAN 1 Margahayu? Melihat nasib adik bungsu dari Pegi membuat Dedi trenyuh. Seketika, dia memberi solusi dengan memberi bantuan berupa biaya sekolah adik Pegi selama tiga tahun. Dedi mengungkap, rezeki tersebut tak lain datang dari kebaikan sang putra, Pegi Setiawan.
-
Siapa saja yang diizinkan sekolah di SMPN 5 Bandung? Berdasarkan kisah sejarah, sekolah ini dulunya berstatus sebagai tempat belajar di jenjang dasar. Anak-anak pribumi terpilih, serta dari kalangan Belanda dan Tionghoa lah yang diperbolehkan sekolah di sini.
-
Bagaimana anak kurang mampu bisa kuliah di UGM? Ada banyak cara agar mereka bisa berkuliah di perguruan tinggi favorit. Salah satunya dengan menjadi siswa berprestasi dan masuk ke universitas favorit dengan jalur prestasi.
Waka Bidang Kurikulum SMAN 1 Singaraja, Made Sudana menjelaskan, proses penerimaan siswa yang terdampak atau pengungsi bencana Gunung Agung dari Karangasem ke SMAN 1 Singaraja ini, dilakukan dengan menyesuaikan daya tampung siswa. Menurut dia, itu pun tempat sekolah asal sebelumnya harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SMAN 1 Singaraja.
"Acuan kami, menerima harus dengan kurikulum yang sama. Melihat itu, kami menerima 19 siswa," kata Sudana.
Menurut Sudana, SMAN 1 Singaraja masih mempunyai kapasitas daya tampung 50 siswa pengungsi. Itu pun telah disesuaikan dengan ruang dan sarana dan prasarana lainnya.
Salah seorang siswa dari pengungsi Karangasem, Putu Wisnu Arya Candra, dirinya bersekolah di SMAN 1 Singaraja berstatus titipan. Menurut Candra, ia sudah mulai bersekolah sejak Senin (25/9) lalu, dengan mengikuti proses belajar yang sudah berlangsung di SMAN 1 Singaraja.
"Proses belajarnya suruh ikut saja, apa di sini materinya kami ikuti. Kalau lewat materinya, kita ikuti saja. Kalau materi belajar di Kubu memang belakangan sedikit dengan SMAN 1 Singaraja di sini, ya jadi kami ikuti saja proses di sini. Kalau buku, sama. Buku paket dan LKS juga sama," ujar Candra yang merupakan siswa asal SMAN 1 Kubu, Karangasem.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaMinimnya pendaftar disebabkan adanya dua SD Negeri lain yang posisinya berdekatan.
Baca SelengkapnyaAsrama baru bagi siswa dan siswi pemulung sampah di TPST Bantar Gebang ini menggantikan bangunan lama yang terbuat dari bambu.
Baca SelengkapnyaSejumlah SD negeri di Batang kekurangan murid. Hampir separuh dari 452 sekolah di daerah itu tidak memenuhi rombongan belajar.
Baca SelengkapnyaWarga sebelumnya menggelar aksi solidaritas karena banyak siswa dari keluarga miskin tidak diterima SMA Negeri 4 Depok.
Baca SelengkapnyaSD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaPuluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo berkomitmen untuk menghadirkan sekolah gratis se-Indonesia untuk masyarakat yang kurang mampu.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaKoster menegaskan, PPDB adalah hak semua anak Indonesia. Sehingga, tak boleh ada praktik titip menitip siswa agar masuk sekolah negeri tertentu.
Baca SelengkapnyaInisatif dalam bentuk program pembangunan SMK Negeri telah dilakukan di dua daerah lain yaitu Pati dan Purbalingga.
Baca Selengkapnya