194 Calon pimpinan KPK lolos seleksi, siapa punya peluang terkuat?
Merdeka.com - Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengumumkan hasil seleksi administrasi pendaftar pimpinan KPK pada Sabtu, (4/7) siang. Semula, peserta yang mendaftar sebanyak 580 orang dan yang lulus seleksi administrasi hanya 194 orang.
Dari 194 orang terdapat 23 peserta perempuan yang lolos seleksi administrasi. mereka berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang dari institusi kepolisian, TNI, pengacara, dosen, bahkan ada yang pernah menjabat sebagai anggota DPR.
Selain itu, latar pendidikan mereka terbanyak dari berpendidikan S2 sebanyak 46 persen, S3 24,8 persen, dan S1 29,2 persen.
-
Apa saja hasil seleksi PPPK 2024? Bagi peserta yang dinyatakan lolos administrasi PPPK 2024 akan mengikuti seleksi kompetensi.
-
Siapa yang berhasil lolos seleksi? Akun Instagram resmi penerimaan_polri_polda_banten membagikan kisah seorang pemuda yang lolos seleksi menjadi anggota Polri.
-
Siapa saja yang bisa ikut seleksi PPPK 2024? Pelamar prioritas untuk tahap pertama terdiri dari Guru Prioritas dan D-IV Bidang Pendidik Tahun 2024, mantan Tenaga Honorer Kategori II (THK-II), serta tenaga non-ASN yang terdaftar dalam basis data Badan Kepegawaian Negara (BKN).
-
Siapa yang menentukan jumlah anggota PPK? Menurut PKPU Nomor 8 Tahun 2022, jumlah anggota PPK terdiri dari 7-9 orang yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan KPU setempat.
-
Siapa yang bisa menjadi PPPK? PPPK adalah ASN yang diangkat dengan perjanjian kerja berdasarkan waktu. Menjadi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) masih menjadi harapan bagi sebagian masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana cara cek hasil seleksi PPPK 2024? Masuk dengan NIK dan password yang sudah didaftarkan, lalu klik Login Akan muncul informasi mengenai lolos tidaknya peserta dalam tahap seleksi administrasi PPPK 2024.
Melihat peserta calon pimpinan KPK dengan berbagai latar belakang pendidikan dan institusi yang berbeda, pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing angkat bicara dalam menanggapi peluang terkuat peserta yang akan lolos hingga tahap akhir dalam seleksi kepemimpinan KPK mendatang.
Emrus mengatakan siapapun bisa masuk dalam kepemimpinan KPK selama mereka memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh panitia seleksi. Akan tetapi Emrus melihat, Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang tegas, berani serta bersih dari urusan politik. Sosok tersebut tentunya sangat tepat bila dia berasal dari latar belakang TNI.
"Saya kira kita perlukan sosok TNI di KPK, supaya KPK ini punya semacam terobosan-terobosan baru. Orang di TNI disiplinnya kuat. TNI sosok seleksi sangat ketat, integritas dan berkualitas," ujar Emrus saat dihubungi Merdeka.Com, Sabtu (4/7) malam.
Selain dari sosok yang berintegritas, Emrus menilai orang orang dari TNI terbukti dikader dengan dasar pembinaan secara totalitas. Tidak hanya itu, TNI dinilai tidak pernah terlibat dalam kasus politik seperti halnya oknum polisi yang terseret dalam kasus hukum.
"Beda dengan kepolisian, masih bersentuhan dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), tilang di jalanan, bahkan kasus di Bareskrim yang kemarin-kemarin juga, masih banyak yang lain," terang Emrus.
Tambah Emrus, orang dari kepolisian bukan berarti tidak bisa menjadi pimpinan KPK, "setiap profesi bisa masuk, hanya kalau dari polisi harus yang benar benar bersih," cetusnya.
Yang menjadi ketakutan Emrus, kepolisian lebih rentan dengan melakukan penyimpangan. Sebab sudah sangat sering bersentuhan langsung dengan masalah masyarakat.
Mengenai nama nama lain selain dari polri dan TNI yang tercantum dalam hasil seleksi Capim KPK, Emrus mengatakan akan diseleksi secara independen oleh Pansel KPK.
"Itu nanti kita liat dari pansel KPK. kita tidak bisa prediksi. Pansel itu independen sekali," imbuhnya.
Satu nama yang disebut sebut Emrus yang memiliki peluang kuat dalam seleksi capim KPK saat ini adalah Jimly Asshiddiqie. Jimly dinilai memiliki pengaruh yang besar dan rekam jejak yang bagus selama menjadi ketua Mahkamah Konstitusi.
"Rekam jejak yang bagus, berani. Kalau dia masuk, harapan saya pansel meloloskan dia. Sangat layak jika meloloskan dia jadi pimpinan KPK. Presiden, DPR mesti meloloskan dia. Jimly sosok yang berani, idealis, dan punya integritas yg kuat," ujarnya lagi.
Diketahui, proses seleksi pimpinan KPK untuk masa tugas 2015-2019 sendiri sudah dilaksanakan pendaftarannya sejak 5 Juni 2015 dan ditutup pada Jumat, 3 Juli 2015 pukul 12.00 WIB. Total jumlah pendaftar sebanyak 611 nama di mana 61 di antaranya adalah perempuan.
Dari seleksi tahap awal yang dilakukan oleh panitia seleksi calon pimpinan KPK, 194 orang dinyatakan layak untuk maju ke tahap seleksi berikutnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panitia seleksi mengungkapkan ada kenaikan jumlah pendaftar Capim dan Dewas KPK dari periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini 79 orang sudah mendaftar sebagai Capim dan 64 orang sebagai calon Dewas KPK.
Baca SelengkapnyaHanya tercatat nama Harjono saja yang ingin kembali menduduki jabatan Pimpinan Dewas KPK.
Baca SelengkapnyaPansel KPK telah mengumumkan 236 pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi awal.
Baca SelengkapnyaDari total tersebut, hanya ada beberapa Calon Legislatif (Caleg) dari partai politik peserta pemilu saja yang berjumlah 580 orang.
Baca SelengkapnyaPeserta yang dinyatakan lulus diwajibkan mengikuti tahap seleksi tahap berikutnya.
Baca SelengkapnyaAngka keterwakilan perempuan dalam hasil Pileg DPR 2024 meningkat menjadi 22,1 persen atau 128 kursi dari 580 kursi DPR
Baca SelengkapnyaMenurutnya, para peserta yang gagal tidak menyampaikan alasan dari ketidakhadiran mereka saat tes tertulis.
Baca Selengkapnya236 pendaftar dinyatakan lolos administrasi Capim KPK.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK periode 2019-2024, Nurul Ghufron dan mantan Menteri ESDM Sudirman Said tak lolos dalam seleksi ini.
Baca SelengkapnyaMasing-masing peserta lolos akan dilanjutkan mengikuti tes wawancara akan diselenggarakan pada 17 sampai 20 September mendatang.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan dua capim KPK saat sesi wawancara melibatkan sembilan anggota Pansel KPK dan dua panelis tamu.
Baca Selengkapnya