2 Anak Badak Jawa Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon
Merdeka.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengumumkan kelahiran sepasang badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Kelahiran keduanya bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional 2020.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno, mengklaim kelahiran dua ana badak itu bukti kondisi habitat badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) masih baik.
"Tahun lalu, di TN Ujung Kulon juga terdapat empat kelahiran individu badak jawa. Kelahiran badak jawa di TN Ujung Kulon tersebut juga mempertegas bahwa populasi Badak Jawa terus mengalami perkembangbiakan alami dengan baik, sehingga terus memberi harapan besar bagi kelangsungan hidup satwa langka spesies badak jawa," ujar Wiratno dalam rilisnya. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (20/9).
-
Siapa yang melahirkan? Pengumuman kelahiran anak pertama Syahrini diunggahnya melalui Instagram pada tanggal yang sama dengan ulang tahunnya sendiri, yaitu 1 Agustus.
-
Siapa ular yang melahirkan? Beberapa spesies yang menonjol dalam metode reproduksi ovovivipar termasuk ular beludak, boa, anaconda, sebagian besar ular air, dan semua ular laut kecuali satu genus.
-
Hewan apa yang hasil kawin silang bekantan dan lutung? Di Kalimantan terdapat sebuah penemuan mengejutkan mengungkap keberadaan 'monyet misterius' yang ternyata merupakan hasil perkawinan antara bekantan (Nasalis larvatus) dan lutung keperakan (Trachypithecus cristatus).
Keberadaan anak badak jawa jantan bernama Luther dan anak badak jawa betina bernama Helen tersebut dapat diketahui dari hasil monitoring tim Balai Taman Nasional Ujung Kulon sejak Maret hingga Agustus 2020 dengan menggunakan 93 video kamera jebak.
Hingga Agustus tahun ini, jumlah kumulatif badak jawa berdasarkan data terakhir KLHK, mencapai 74 individu, masing-masing 40 jantan dan 34 betina, dengan komposisi umur terdiri dari 15 adalah individu anak dan 59 merupakan klaster usia remaja-dewasa.
Wiratno juga memastikan perihal ketersediaan pakan spesies terancam punah itu di semenanjung Ujung Kulon masih relatif sangat baik. Sehingga menjadi daya dukung kehidupan dan perilaku badak jawa pada saat ini dan masa yang akan datang.
Menurut dia, walaupun dalam situasi pandemi Covid-19, monitoring lapangan terus dilakukan di antaranya melalui video kamera jebak masih terus berlanjut. Kegiatan monitoring dan pengamanan penuh terus dilakukan hingga akhir Desember 2020.
"Pengambilan data dan observasi habitat terus dilakukan. Pandemi ini tidak menghentikan kegiatan lapangan KLHK khususnya petugas konservasi di TN Ujung Kulon dan taman nasional lainnya di Indonesia," kata Wiratno.
Menurut dia, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, memerintahkan patroli dan kegiatan perlindungan kawasan konservasi termasuk terhadap satwa liar tetap dilaksanakan di masa pandemi Covid-19.
"Dari satu kelahiran ke kelahiran selanjutnya dari badak jawa ini terus menyambung, dan ini memperkuat optimisme serta semangat kita, terutama dalam situasi sangat sulit masa pandemi sekarang ini. Ini salah satu pesan substansial dari Menteri LHK. Ibu Menteri juga berkesempatan memberikan nama anak badak jantan 'Luther' dan yang betina diberi nama 'Helen'," ujar Wiratno.
Menteri LHK Siti Nurbaya pada pertemuan virtual menteri-menteri lingkungan hidup negara anggota G20 pada Rabu (16/9), menegaskan Pemerintah sedikitnya mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak kurang dari Rp4 triliun untuk rehabilitasi lahan dan konservasi. Termasuk untuk kegiatan konservasi di taman nasional di antaranya TNUK yang merupakan rumah bagi badak bercula satu yang terus berkembang jumlah populasinya.
Wiratno mengatakan dukungan APBN untuk konservasi dan taman nasional setidaknya menjadi penting dan memastikan tidak terjadinya kepunahan satwa-satwa kunci seperti badak. Badak merupakan salah satu spesies satwa langka kunci bersama-sama dengan gajah, orangutan, harimau, komodo, dan flagship species lainnya sebagai spesies penting di dunia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SRS TNWK mengatakan kelahiran badak bayi jantan ini merupakan hasil dari induk bernama Delilah.
Baca SelengkapnyaPenghuni Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas bertambah. Seekor badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) lahir di sana, Sabtu (25/11).
Baca SelengkapnyaKehadiran dua anak Harimau Benggala ini melengkapi koleksi satwa yang ada di Siantar Zoo.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kelahiran bayi badak sumatera keempat di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK).
Baca SelengkapnyaDua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca SelengkapnyaKehadiran ketiga ekor bayi harimau itu disambut dengan suka cita oleh pengelola Safari Solo dan juga masyarakat umum
Baca SelengkapnyaSebuah berita gembira menyelimuti Taman Margasatwa Fota di Irlandia dengan kelahiran bayi monyet berwarna oranye terang.
Baca SelengkapnyaPada 10 November lalu Taman Nasional Ujung Kulon di Banten ditetapkan sebagai Geopark Nasional
Baca SelengkapnyaBayi Gajah Sumatera itu lahir secara normal dengan bobot sekitar 80 kilogram itu pada Jumat (24/11) sekitar pukul 07.00 WITA.
Baca SelengkapnyaTanggal 22 September 2023 diperingati sebagai Hari Badak Sedunia.
Baca SelengkapnyaOrang Utan Sumatra ini lahir 63 tahun yang lalu. Kini ia tinggal di Kebun Binatang Hagenbeck, Hamburg, Jerman.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan sebagai komitmen korporasi dalam menjaga keanekaragaman hayati di Tanah Air.
Baca Selengkapnya