2 Anak buahnya dibunuh, Pangdam Iskandar Muda minta TNI turun tangan
Merdeka.com - Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) Aceh akhirnya angkat bicara terkait tewasnya 2 anggota TNI Satuan Unit Intelkam Kodim 0103 Aceh Utara setelah diculik oleh kelompok bersenjata kemarin. Terlihat Pangdam geram dan menyebutkan sudah saatnya TNI turun tangan.
Kendati demikian, Pangdam Iskandar Muda, Mayjend TNI Agus Kriswanto mengaku tetap mengedepankan proses hukum yang dilakukan pengusutan oleh pihak kepolisian. Meskipun korban anggota TNI, dirinya mengaku masih menghargai hukum.
"Penculikan sasarannya sudah tingkatan pada TNI, sudah saatnya TNI turun tangan, tetapi kita tetap patuh pada hukum dan kita serahkan pada pihak kepolisian," kata Mayjend TNI, Agus Kriswanto, Selasa (24/3) di media center Kodam Iskandar Muda.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
Pihaknya belum bisa memastikan motif penculikan dan pembunuhan terhadap dua anggota TNI Intelkam Kodim 0103 Aceh Utara. Dirinya semua proses pengusutan diserahkan pada pihak kepolisian, sedangkan TNI hanya bersifat membantu untuk pengusutannya.
"Motifnya saya belum tahu, biarkan polisi dan juga kita bantu untuk menjajakinya," tegasnya.
Dua anggota TNI hilang diculik sejak Senin kemarin. Pagi tadi, keduanya ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tembak di bagian dada. Diduga keduanya diculik dan dibunuh kelompok Din Minimi.
Din Minimi merupakan ketua kelompok bersenjata yang disebut kerap membuat kekacauan dan melawan pemerintah. Menurut berbagai sumber, mereka adalah kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Keberadaan mereka pun paling dicari. Bahkan Din Minimi diburu dalam keadaan hidup atau mati.
"Lagi diburu terus karena berbahaya," ujar Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Baysa saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (24/3).
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andika percaya para pejabat TNI saat ini pasti bisa menjatuhkan hukuman seadil-adilnya atas kejahatan yang dilakukan para tersangka.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaHadi juga terus berkomunikasi dengan Kapolri Listyo Sigit dan Jaksa Agung ST Burhanuddin
Baca SelengkapnyaPangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaMahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaKompolnas sudah membentuk dua tim untuk mengungkap kasus penembakan dilakukan AKP Dadang Iskandar.
Baca SelengkapnyaDdua tersangka penadah tidak akan dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca SelengkapnyaKasus ini sudah terungkap dan enam orang sudah jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaMenurut Yusri, proses penyelidikan itu sebagaimana laporan dari pihak keluarga soal dugaan tersebut yang telah diterima Pomdam I/Bukit Barisan (BB).
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, masalah tersebut tidak perlu diperpanjang proses hukum harus terus berjalan.
Baca Selengkapnya