2 Anak di Tapanuli Selatan Bunuh Ayah karena Kerap Lakukan KDRT
Merdeka.com - Dua anak di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, tega membunuh ayahnya. Perbuatan itu dilakukan keduanya karena sakit hati sang ayah sering marah dan menganiaya keluarga.
Berdasarkan informasi dihimpun, kedua pelaku pembunuhan yakni TWH (21) dan adiknya FA (16), warga Desa Sampean, Sipirok, Tapsel. Mereka menghabisi ayahnya, Sahat (56), warga Desa Sosopan Julu, Sosopan, Padang Lawas (Palas).
TWH merupakan anak tiri Sahat. Sementara FA adalah anak kandungnya.
-
Siapa yang membunuh keluarga Soeparwi? Pengakuan Sono membuat banyak pihak terkejut, termasuk Soeparwi. Ia merasa selama ini hubungan keluarganya dengan Sono baik-baik saja.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
"Sang ayah, Sahat, tinggal di ladangnya di Desa Sosopan," kata AKP Alexander Piliang, Kasat Reskrim Polres Tapsel.
Pembunuhan berawal saat Sahat merasa kehilangan uang di rumahnya di ladang. Dia kemudian pulang ke rumah dan marah-marah dan menduga uangnya diambil TWH dan FA.
Saat itu, Sahat juga disebutkan mencaci-maki dan mengancam. Melihat itu, TWH berjanji akan membawa FA ke ladang menemui sang ayah untuk menyelesaikan persoalan itu di sana.
Senin (25/2) dini hari, Sahat pulang ke ladang. TWH dan FA mengikuti dari belakang. Mereka membawa alu.
"Di jalan, TWH memukul kepala ayahnya dari belakang hingga korban terjatuh. Adiknya ikut mengambil alu dan memukuli tubuh korban bertubi-tubi. Mengetahui korban tewas, keduanya langsung melarikan diri," ungkapnya.
Mayat Sahat kemudian ditemukan masyarakat dan dilaporkan ke polisi. Sekitar pukul 22.00 Wib, petugas Polres Tapsel tiba di lokasi. Sejumlah saksi diperiksa.
Selasa (26/2) dini hari, keberadaan TWH diketahui. "Dia kita tangkap di rumah pacarnya, di kawasan Kayu Ombun, Sidempuan," jelas Alex.
Dari keterangan TWH diketahui bahwa adiknya terlibat dalam pembunuhan itu. "Kita langsung hubungi Polsek untuk mengamankan adiknya yang sedang diperiksa sebagai saksi," papar Alex.
Berdasarkan pengakuan kedua tersangka, pembunuhan itu dipicu sakit hati. Korban disebutkan terlalu kejam, sering marah-marah bahkan melakukan pemukulan.
"Berdasarkan keterangan saksi dan warga setempat, korban memang kejam dan mau menganiaya keluarganya," ujar Alex.
Polisi masih diproses untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Tersangka kita kenakan 340 subsidair Pasal 338 atau Pasal 44 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Safry, ditemukan tewas dalam toko perabot miliknya di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya"KS dan anak PA sedang dilakukan observasi Psikiatrikum di Rumah Sakit Polri Kramat Jati," kata Kombes Pol Ade
Baca SelengkapnyaKakak-beradik KS (17) dan PA (16) sebagai pelaku pembunuhan sebagai ayah kandungnya S (55) di Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, kedua pelaku tertangkap tangan mencuri uang ayahnya.
Baca SelengkapnyaAnak perempuan di Duren Sawit dibantu sang adik saat bunuh ayah
Baca SelengkapnyaTersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta penyebab anak di Duren Sawit bunuh ayah kandung
Baca SelengkapnyaPolisi masih memeriksa pelaku dan mencari tahu motif di balik pembunuhan.
Baca SelengkapnyaD mengalami KDRT oleh Panca hingga pada akhir pekan lalu hingga akhirnya dirawat di RSUD.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap S terjadi saat korban terlelap tidur, Rabu (19/6).
Baca SelengkapnyaTersangka pembunuhan ayah kandung di Duren Sawit bertambah.
Baca SelengkapnyaTersangka yang diamankan berinisial FA (17) dan FAK (17) yang merupakan saudara kembar. Keduanya pelajar SMK di Kemayoran.
Baca Selengkapnya