2 Anak politikus Golkar Sulsel aniaya polisi sedang urai kemacetan
Merdeka.com - Seorang Bintara Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulsel, Bripka Mulyadi, dianiaya oleh dua anak politikus Partai Golkar Sulawesi Selatan, Nasran Mone. Saat itu Mulyadi sedang berusaha mengurai kemacetan di jalan, meski sedang berpakaian bebas.
Dua anak Nasran Mone menganiaya Mulyadi bernama Hendra (30) dan Irfan (29). Saat itu Mulyadi sedang mengurai kemacetan arus lalu lintas di Jalan Mappanyukki Minggu (3/1), sekira pukul 14.30 WITA. Akibat penganiayaan itu, Mulyadi mengalami luka memar di bagian kepala dan hampir sekujur tubuhnya, seperti lengan, leher belakang, dan punggung. Tidak terima perlakuan itu, Mulyadi pun melaporkan kasus tersebut ke Polsek Mariso.
Kapolsek Mariso, Kompol Choiruddin, yang dikonfirmasi mengatakan, kejadian itu bermula saat Mulyadi melintas di Jalan Andi Mappanyukki. Di jalan itu sedang macet total lantaran ada sebuah mobil melawan arah. Padahal di jalan itu menerapkan lajur satu arah.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang melakukan pengeroyokan? AG kemudian diteriaki malang. Teriakan AG mencuri perhatian warga lainnya di sekitar lokasi. BH dan empat rekannya terkepung dan tidak bisa melarikan diri. Keempatnya pasrah. Mereka menjadi bulan-bulan AG dan sejumlah orang lainnya. Pengeroyokan yang dilakukan rupanya membuat BH tewas. Sementara rekannya mendapat perawatan. Bahkan mobil minibus itu ikut dibakar.
Meski tidak sedang bertugas dan berpakaian bebas, Mulyadi merasa bertanggung jawab. Dia lantas turun dari mobilnya mengurai kemacetan. Dia pun menepikan mobil sedang dikemudikannya dan menemui pengendara mobil melanggar. Kemudian menormalkan kembali arus lalu lintas.
Sementara itu, di belakang mobil Mulyadi yang ditepikan tadi, ada mobil ditumpangi Hendra dan Irfan. Mereka tidak sabar dan terus membunyikan klakson karena mobilnya tidak bisa jalan. Mulyadi lantas menghampiri Hendra dan Irfan.
"Saya polisi lagi urai kemacetan. Kenapa tidak sabar sedikit," kata Choiruddin menirukan ucapan Mulyadi.
Saat menghampiri Hendra dan Irfan, kata Choiruddin, Mulyadi sempat mengetuk mobil kakak adik itu.
"Mulyadi kemudian membawa mobilnya. Namun Hendra dan Irfan tidak terima dengan teguran itu dan langsung mengejar mobil Bripka Mulyadi, dan langsung mencegat di depan warkop Mappanyukki. Saat Bripka Mulyadi turun dari mobilnya, Hendra dan Irfan langsung layangkan pukulan berkali-kali. Bripka Mulyadi hanya sempat menangkis dan melarikan diri, langsung menuju Polsek Mariso untuk melapor," tutur Choiruddin.
Ditambahkan Choiruddin, saat ini pihaknya sedang menunggu kedatangan seorang saksi perempuan teman Mulyadi buat dimintai keterangan. Sementara Hendra dan Irfan telah dipanggil. Rencananya mereka akan diperiksa Kamis mendatang.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Frans Barung Mangera mengatakan, pelaku penganiayaan terhadap anggota polisi itu akan diproses sesuai aturan. "Setiap orang wajib tunduk pada aturan yang berlaku," kata Frans. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video yang beredar, polisi tersebut memaki seorang pemotor yang dia setop.
Baca SelengkapnyaPelaku berjumlah dua orang tiba-tiba mendekat ke arah para korban dan menantang.
Baca SelengkapnyaParah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengatakan, pihaknya telah menyelidiki dua pria yang melakukan aksi premanisme.
Baca SelengkapnyaViral video dua orang pemuda mabuk mabuk mengadang bus berakhir dihajar massa.
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban bersama ibu dan adiknya boncengan sepeda motor untuk pergi les, Rabu (16/10) sore.
Baca Selengkapnyaejauh ini, belum ada laporan yang diterima oleh kepolisian dari kedua belah pihak.
Baca Selengkapnya