2 Anaknya aniaya polisi, politikus Golkar Sulsel malah minta damai
Merdeka.com - Politikus Partai Golkar Sulawesi Selatan, Nasran Mone, mengakui dua anaknya Hendra (30) dan Irfan (29) menganiaya Bintara Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulsel, Bripka Mulyadi, pada Minggu (3/1) siang. Namun, dia malah meminta supaya berdamai dan perkara itu tidak diteruskan.
"Atas nama dua anak saya dan saya selaku orangtua, serta seluruh keluarga besar saya, sampaikan permintaan maaf kepada bapak polisi yang jadi korban penganiayaan dari anak saya. Anak-anak saya khilaf," kata Nasran Mone kepada merdeka.com via ponsel, Senin (4/1).
Pria akrab disapa Daeng Mone ini beralasan dua anaknya tidak sengaja, dan penganiayaan itu terjadi karena spontanitas. Daeng Mone memohon supaya kasus itu dihentikan.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
"Anak saya ini punya anak yang masih bayi, cucu saya. Mohon kiranya bapak polisi tidak melanjutkan kasus ini," ujar Nasran Mone.
Menurut versi Nasran Mone, awalnya Irfan menelepon kakaknya, Hendra. Irfan menyampaikan jika dia dan istrinya bertengkar hebat dan minta bantuan kakaknya menengahi.
"Meluncurlah Hendra dengan mobilnya dari Jalan Onta Lama menuju Jalan Mappanyukki yang di sana ada Irfan. Di Jalan Onta Lama arus lalu lintas macet. Saat itu ada polisi (Bripka Mulyadi) itu turun dari mobilnya mau mengurai macet, tetapi justru tambah macet. Hendra anak saya yang buru-buru karena panik dapat telepon dari adiknya berkali-kali mengklakson. Polisi ini tersinggung dan memukul mobil anak saya dan terjadi perdebatan," tutur Nasran Mone.
Setelah itu, kata Nasran Mone, Mulyadi itu pergi dengan mobilnya dan Hendra melihat mobil itu berbelok di Jalan Mappanyukki. Hendra kemudian menelepon Irfan yang memang ada di jalan itu supaya menghadang mobil Mulyadi.
Menurut Nasran Mone, Irfan berhasil mencegat mobil Bripka Mulyadi dan menghadangnya, lalu langsung memukul saat polisi ini turun dari mobil.
"Sempat berkelahi, tetapi tidak ada pengeroyokan. Hanya saja karena di depan warkop Mappanyukki, maka di lokasi kejadian terlihat ramai," dalih Nasran Mone.
Sementara versi Bripka Mulyadi seperti dilaporkan di Polsek Mariso menurut Kapolsek Mariso, Kompol Choiruddin, penganiayaan dilakukan kedua adik-kakak itu, Hendra dan Irfan.
"Hendra dan Irfan tersinggung saat ditegur kenapa tidak sabaran sedikit sampai mengklakson berkali-kali. Padahal Bripka Mulyadi sementara mengurai kemacetan di jalan. Kakak adik ini kemudian menganiaya Bripka Mulyadi, dan memang hampir di seluruh tubuh terutama di bagian kepala, lengan, punggung dan leher belakang," kata Kompol Choiruddin.
Choiruddin menyatakan, kasus penganiayaan itu tetap dilanjutkan. Saat ini polisi meminta keterangan saksi-saksi. Para pelaku dijadwalkan diperiksa Kamis mendatang.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka menyerang warga secara acak saat melintas jalan raya
Baca SelengkapnyaKondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan terhadap sejumlah orang simpatisan capres-cawapres03 Ganjar-Mahfud viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKorban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).
Baca SelengkapnyaKorban yang tersinggung melaporkan aksi dua TNI tersebut ke polisi.
Baca SelengkapnyaDandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca SelengkapnyaMenurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca Selengkapnya