2 Anggota teroris Santoso spesialis pembuat bom tewas ditembak
Merdeka.com - Kontak senjata antara personel tim Tinombala dengan kelompok teroris Santoso terjadi di Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Minggu (15/5). Dalam peristiwa itu, dua DPO kasus terorisme tertembak mati yakni Yazid alias Taufiq asal Jawa dan Firman alias aco alias Ikrima asal Desa Malino, Kabupaten Morowali Utara, Sulteng.
Jenazah kedua korban sedang dalam proses evakuasi dari hutan tempat kontak tembak terjadi ke RSU Bhayangkara Palu. Evakuasi mengalami hambatan karena kondisi medan yang cukup berat dan hujan deras yang mengguyur kawasan itu.
Kedua korban memiliki peran sebagai pembuat bom. Indikasinya adalah dari tas rangsel yang ditemukan di lokasi, terdapat lima buah bom lontong dan satu botol plastik serbuk mesiu untuk bahan membuat bom.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Apa yang dimusnahkan di Bontang? Kejaksaan Negeri Bontang gelar pemusnahan barang bukti sejumlah kasus yang sudah dinyatakan berkekuatan hukum tetap, Jumat (17/11). Ada sekitar 58 perkara, salah satunya barang bukti Sabu seberat 1,4 kilogram.
-
Siapa yang bercanda membawa bom? 'Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,' katanya.
-
Apa saja bahan untuk membuat lontong? Bahan-bahan lontong: Cara Membuat Lontong dengan Rice Cooker Berikut ini adalah cara membuat lontong menggunakan rice cooker dengan mudah dan tanpa ribet.
-
Tempe isi mercon, apa itu? Tempe isi mercon menjadi camilan viral yang diminati masyarakat. Tempe adalah salah satu bahan makanan populer yang sering dikonsumsi sehari-hari. Tempe dapat diolah menjadi berbagai macam menu. Mulai dari menu tumis, kuah santan, hingga semur.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi ingin kelompok Santoso yang masih tersisa menyerahkan diri, agar tidak ada lagi pertumpahan darah di daerah itu.
"Seluruh anggota Satgas Operasi Tinombala sama sekali tidak bangga bila menembak mati para DPO pelaku teror, sebaliknya kami sangat prihatin," kata Rudy kepada wartawan di Palu, Selasa (17/5). Demikian tulis Antara.
Rudy mengatakan bahwa hari ini, dia telah mengeluarkan maklumat yang berisi imbauan penyerahan diri para pelaku tindak pidana terorisme di Poso.
"Kepada mereka yang telah ditetapkan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) tindak pidana terorisme, diimbau segera menyerahkan diri ke aparat berwenang (polisi dan TNI) untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Kapolda.
Aparat keamanan berkomitmen kepada mereka yang menyerahkan diri untuk memperlakukan mereka secara manusiawi dan menjunjung tinggi HAM, memproses hukum sesuai azas-azas yang berlaku dan memerhatikan keluarganya selama dalam proses hukum.
"Menyerahkan diri lebih baik dibanding upaya paksa (penangkapan) karena upaya paksa berdampak pada tindakan tegas," tegasnya.
Dia menyebutkan bahwa semua DPO yang telah menyerahkan diri kini diperlakukan secara manusiawi karena musuh aparat bukan orangnya, tetapi perbuatannya.
Kapolda Rudy Sufahriadi menyebutkan bahwa saat ini masih ada 23 orang DPO yang bersembunyi di hutan-hutan wilayah Poso, termasuk Santoso alias Abu Wardah yang menjadi pimpinan kelompok Mujahiddin Indonesia Timur.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan dua orang tersangka yakni RAS dan YST dalam kasus kebakaran rumah wartawan Rico Sempurna di Karo.
Baca SelengkapnyaMinuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban.
Baca SelengkapnyaAgung menyampaikan saat beraksi pelaku menutup diri menggunakan selimut.
Baca SelengkapnyaDua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca SelengkapnyaPara korban langsung dievakuasi warga ke rumah sakit dan kini masih perawatan.
Baca SelengkapnyaMenurut kepolisian, empat dari lima tersangka pengeroyokan anggota Satpol PP itu dinyatakan positif narkoba.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaKetiga jenis barang tersebut merupakan hasil pengeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca Selengkapnya