2 Bibit Siklon Tropis Terdeteksi, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi dua bibit siklon tropis hari ini. Pertama, bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatra, dan yang kedua, bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut intensitas kedua bibit siklon tropis tersebut cenderung menguat dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan menjauhi wilayah Indonesia.
"Cenderung menguat dalam 24 jam ke depan," katanya melalui keterangan tertulis, Sabtu (3/4).
-
Dimana Siklon Tropis 99W muncul? Berdasarkan informasi yang dikeluarkan BMKG, sebuah bibit siklon tropis bernama 99W telah muncul di Laut China Selatan.
-
Apa dampak Siklon Tropis 99W ke Jogja? 'Waspada potensi angin kencang. Diharapkan untuk memangkas pohon yang berpotensi tumbang atau rapuh,' ujar Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, mengutip ANTARA pada Senin (16/10).
-
Apa itu Siklon Tropis Anggrek? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Bagaimana Siklon Tropis 99W bergerak? Siklon itu bergerak dengan kecepatan 15 knots dan tekanan udara minimum 1006 hPa.
-
Di mana Siklon Tropis Anggrek muncul pertama kali? Pada 16 Januari 2024, BMKG telah mengonfirmasi bahwa telah muncul Siklon Anggrek yang berada di sekitar koordinat 10,1 lintang selatan dan 94,2 bujur timur, sekitar 1.130 km barat daya Bengkulu.
Kendati akan menjauhi wilayah Indonesia, keberadaan bibit siklon tropis dapat berkontribusi cukup signifikan terhadap peningkatan labilitas atmosfer dan pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah di Tanah Air. Bibit siklon juga dapat mendorong kecepatan angin, sehingga meningkatkan ketinggian gelombang di sebagian wilayah perairan Indonesia.
"Potensi gelombang tinggi lebih dari empat meter diprediksi terjadi di wilayah berikut: perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan Pulau Enggano, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda Barat dan Selatan, Perairan Selatan Banten dan Samudra Hindia Barat Mentawai hingga Selatan Jawa Barat," jelasnya.
Guswanto juga memprediksi akan adanya potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi dalam sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia. Wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat dalam sepekan ke depan yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, dan Sumatera Selatan.
Kemudian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua. Sedangkan wilayah yang berpotensi hujan sangat lebat yaitu Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Adapun wilayah yang berpotensi diterjang angin kencang yakni Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Mengantisipasi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati," tandas Guswanto.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prakiraan BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Musim Mudik, Sejumlah Daerah akan Hujan Hingga Angin Kencang
Baca SelengkapnyaBibit siklon tropis 99W di Laut Tiongkok Selatan bisa memengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaBMKG mengungkapkan, bibit Badai Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, Barat Daya Banten.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data 16 Januari 2024, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knot.
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi hujan disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Baca Selengkapnya