2 Bulan Tak Gajian, Puluhan Nakes RS Permata Bunda Medan Demo
Merdeka.com - Puluhan tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum (RSU) Permata Bunda Medan kembali melakukan aksi unjuk rasa. Mereka menuntut manajemen rumah sakit tersebut untuk segera membayar gaji mereka.
Aksi protes puluhan nakes itu dilakukan di depan RSU Permata Bunda, Jalan Sisingamangaraja Medan, Senin (7/6).
"Gaji kami dua bulan belum dibayarkan dari mulai April, Mei dan ini sudah masuk bulan Juni," kata perwakilan nakes, Suhendri, Senin (7/6).
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa yang menjadi alasan protes buruh? Pasalnya, mereka memandang bahwa tak sedikit perusahaan swasta berperan dalam kebangkitan perekonomian nasional saat itu.
-
Kenapa karyawan menangis? Menangis Salah satu karyawannya juga tampak menangis sambil menutup wajahnya. Atasannya juga tampak menenangkan di sampingnya.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
Puluhan nakes itu juga menuntut manajemen RSU Permata Bunda Medan untuk membayarkan iuran BPJS, dan BP Jamsostek yang telah tertunggak selama 8 bulan.
"Akibat BPJS menunggak, kami enggak bisa berobat ke mana-mana. Kalau ada situasi darurat tidak mungkin kami ke rumah sakit ini," ujar Suhendri.
Keterlambatan pembayaran gaji para nakes di RSU Permata Bunda diketahui telah berlangsung sejak pertengahan tahun yang lalu. Namun, sampai saat ini manajemen RSU Permata Bunda belum menyelesaikan tanggung jawabnya.
"Sejak September tahun 2020 kami menuntut persoalan ini. Mereka (manajemen) hanya beralasan bahwa kondisi rumah sakit karena pandemi Covid-19. Alasan itu tidak masuk akal, karena gaji menunggak sudah terjadi sejak tahun 2017 lalu," ungkapnya.
Sementara, Juru Bicara RSU Permata Bunda, Helmi S Putra, berdalih keterlambatan pembayaran gaji para nakes itu disebakan oleh merosotnya pendapatan rumah sakit itu di masa pandemi Covid-19.
"Memang selama dua bulan ini gaji mereka belum kami bayar. Kenapa belum kami bayar? Karena selama pandemi ini arus kas kami terganggu," ungkapnya.
Lanjutnya, manajemen RSU Permata Bunda juga telah bertemu dengan perwakilan nakes itu untuk menyelesaikan persoalan ini.
"Intinya kami sedang berupaya menyelesaikannya. Kami manajemen berupaya secepatnya," pungkas Helmi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibatnya, antrean pasien yang ingin mendaftar di bagian pelayanan menjadi tidak terhindarkan.
Baca SelengkapnyaBupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Herybertus G.L Nabit akhirnya buka suara terkait pemecatan ratusan nakes.
Baca SelengkapnyaPuluhan dokter kompak mogok layani pasien sampai insentif mereka dibayar.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut DPR untuk menunda pembahasan RUU Kesehatan dalam Omnibus Law.
Baca SelengkapnyaPuluhan dokter spesialis berunjuk rasa di Kantor Gubernur Papua, Senin (28/8). Mereka menuntut agar Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dinaikkan.
Baca SelengkapnyaPara petugas kebersihan buang sampah di depan Kantor Bupati sebagai bentuk protes atas 3 bulan gaji yang belum dibayar.
Baca SelengkapnyaDokter di RSUD Soe menolak melayani pasien karena insentifnya selama enam bulan belum dibayar.
Baca SelengkapnyaDalam diskusi tersebut, Bobby Nasution berharap agar masalah pengupahan bisa adil bagi semua pihak.
Baca SelengkapnyaDPR menyoroti pemecatan 249 nakes Non-ASN di Manggarai dan gagalnya 500-an bidan pendidik gagal jadi P3K
Baca SelengkapnyaPenunggakan upah pekerja sudah terjadi sejak tahun 2018.
Baca Selengkapnyaian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaPara pekerja rumah tangga melakukan aksi puasa massal mendesak RUU PPRT disahkan. Mereka akan tetap puasa sampai RUU PPRT disahkan menjadi Undang-Undang.
Baca Selengkapnya