2 Desa di Hulu Sungai Tengah Masih Terisolasi Setelah Dilanda Banjir Bandang
Merdeka.com - Dua desa di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, masih terisolasi karena tanah longsor dan pepohonan menutup jalan utama mobilitas masyarakat di pedalaman. Pelbagai cara dilakukan relawan untuk mendistribusikan logistik ke dua desa tersebut.
"Distribusi logistik terus diupayakan melalui pelbagai kelompok relawan dengan kendaraan trail dan jalan kaki," kata Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah Berry Nahdian Forqan di Hulu Sungai Tengah, Kamis (21/1).
Desa Hinas Kanan dan Datar Ajab, keduanya di Kecamatan Hantakan, merupakan desa yang hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki. Total jiwa yang terdampak banjir bandang dari kedua desa itu ada 493 orang.
-
Siapa yang terdampak banjir Demak? Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
-
Siapa yang terkena dampak banjir di Agam? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Camat Hantakan Kartadipura menyampaikan Desa Hinas Kanan ditemukan tiga rumah rusak berat dihuni 12 jiwa, Desa Datar Ajab ada 114 rumah rusak berat dihuni 399 jiwa, rumah hilang 20 dihuni 82 jiwa.
Hari ini, lanjut dia, eskavator mini bantuan Kabupaten Barito Utara diganti, karena kondisi tanah longsor mengharuskan eskavator besar beroperasi. Alat berat itu direncanakan tiba pada Kamis (21/1) ini dan langsung beroperasi diperkirakan satu pekan sampai Desa Datar Ajab.
Sementara itu, tim Peduli Masyarakat Pedalaman Meratus, komunitas pendaki Gerombolan Hijau, saat melakukan survei ditemukan tiga titik longsor dari arah Desa Hinas Kanan ke Datar Ajab.
Hingga saat ini bantuan logistik berupa bahan makanan dan obat-obatan untuk korban banjir terus berdatangan. Begitu pun bantuan tenaga relawan, baik perintis jalan atau pun pendaki yang rela berjalan kaki.
"Kita bantu semampu-mampunya sampai keadaan benar benar baik. Kami masih memerlukan logistik dan tenaga, khususnya para pendaki selama proses pemulihan pascabanjir bandang dan tanah longsor ini," ujar Kasman Susanto, koordinator posko.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaJalan nasional di Desa Pasar Tamiai lumpuh para pengendara tidak bisa melintas.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaBanjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaSelain menggunakan eskavator, tim SAR gabungan juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian.
Baca Selengkapnya