2 Eksekutor Edi dan Dana Merasa Ditipu, Dijanjikan Rp400 Juta Cuma Diberi Rp10 Juta
Merdeka.com - Dua orang eksekutor Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili alias ECP dan M. Adi Pradana alias Dana alias D, bernama Kuswanto Agus alias A dan Muhammad Nur Sahid alias S merasa ditipu oleh Aulia Kesuma alias AK. Pasalnya, A dan S yang berasal dari Lampung ini mengaku akan bekerja membersihkan gudang di kediaman Aulia di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Pertama ditelepon untuk mengerjakan bersih-bersih gudang. Ternyata sampai sini perencanaan berubah (membunuh)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto di Polda Metro Jaya, Senin (2/9).
Mereka diiming-iming akan dibayar sebesar Rp200 juta. Namun, baru diterima Rp10 juta.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
"Pekerjaan buruh tani. (Bunuh) Ini baru pertama kali. Sampai sini perencanaan berubah, setelah diiming-iming uang Rp200 juta, tertarik untuk membantu AK. Yang dijanjikan saudara AK Rp200 juta, masing-masing. Belum dibayar, baru dikasih Rp10 juta untuk pulang ke Lampung," kata Suyudi.
Seperti diketahui sebelumnya, subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya tengah mencari seorang pembantu dan suaminya, yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Edi Chandra Purnama alias ECP (54), dan M. Adi Pradana alias Dana alias D (23).
Dua orang yang kini buron tersebut berperan sebagai orang yang mengenalkan Aulia Kesuma alias AK kepada para eksekutor.
"Mantan pembantu dan suami pembantu itu masih kita cari, masih diburu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (28/8).
Katanya, tim masih melacak keberadaan dua orang tersebut. "Masih dalam pengejaran tim kita," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayah dan anak di Karawang bunuh pria dengan motif penggandaan uang.
Baca SelengkapnyaTerdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keroom, Papua.
Baca SelengkapnyaSoalnya kabar yang menyebut uang Rp900 juta dipakai Briptu WR buat judi online masih didalami.
Baca Selengkapnya"Masalah penahanan sudah diatur dalam KUHAP," kata Komarudin saat dikonfirmasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku sopir Kepala Dispendik dan mengaku bisa meloloskan siswa pada PPDB 2023. Orang tua sudah bayar puluhan juta tapi anaknya lolos PPDB.
Baca SelengkapnyaUang Rp150 juta yang diminta dari korban ternyata digunakan untuk kepentingan pribadi pelaku.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang secara sadis menggunakan martil yang dipukulkan ke kepala korban karena tak diberi pinjaman uang.
Baca SelengkapnyaDari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.
Baca SelengkapnyaPolsek Cihideung Tasikmalaya Kota sedang mendalami kasus ini.
Baca SelengkapnyaPelaku yang naik pitam lantas memukuli korban, kemudian menusuk leher wanita asal Palembang itu.
Baca Selengkapnya