2 Geng di Surabaya Berseteru, Seorang Remaja Sempat Disekap dan Dipukuli
Merdeka.com - Seorang remaja di Surabaya menjadi korban penyekapan oleh sebuah geng yang beranggotakan 10 orang. Tak hanya disekap, remaja ini juga dipukuli hingga terkapar karena mengalami luka di kepala dan bibirnya.
Setelah mendapat laporan dan langsung diselidiki, Unit Jatanras Polrestabe Surabaya bisa mengendus lokasi korban disekap.
"Kita berhasil mengetahui lokasi korban disekap pada Kamis (26/9) siang. Malamnya langsung kita gerebek. Dari 10 pelaku yang terlibat, 9 berhasil kami amankan," sebut Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran melalui Kanit Jatanras Iptu Giadi Nugraha, Jumat (27/9) malam.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Giadi menjelaskan, kasus ini terungkap berawal dari laporan orangtua korban, DA (38) warga Pakis Surabaya, yang melapor ke Polrestabes Surabaya pada 22 September 2019.
DA melapor setelah mengetahui unggahan foto dan video salah satu akun Facebook. Pada akun itu, DA melihat anaknya disekap dan dipukuli sejumlah remaja. Dari laporan itulah, polisi langsung bergerak.
"9 pelaku yang kami amankan ini, 7 di antaranya masih di bawah umur dan 2 lainnya dewasa. Sementara korban masih berusia 16 tahun," jelas Giadi.
"Para pelaku ini menyebut dirinya dari Geng Jawara Kampung. Sedangkan korban mengaku menjadi bagian dari Geng All Star Surabaya," tambahnya.
Berdasarkan pemeriksaan, Giadi mengatakan peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 18.00 Wib, 20 september 2019. Korban saat itu berpamitan untuk mengunjungi rumah neneknya di Wonorejo, Surabaya. Sekitar pukul 22.00 Wib, korban masih bisa dihubungi dan mengatakan sedang berada di Jalan Rajawali, Surabaya.
Namun, pada pukul 23.00 Wib hari itu, korban sudah tidak bisa dihubungi dan tidak pulang ke rumahnya, hingga orangtuanya mengetahui dari Facebook kemudian melapor ke Polrestabes Surabaya.
Ternyata, korban saat itu datang ke Krembangan Bhakti, Surabaya dan bertemu kelompok Geng Jawara Kampung. Kemudian di sebuah warung di sana, korban dipukuli geng tersebut, sekitar 10 hingga 15 orang.
Setelah itu, korban dibawa ke Simogunung dan di lokasi ini korban kembali dipukuli. Dan sekitar jam 04.30 Wib atau tanggal 21 September 2019, korban dibawa ke Menganti, Gresik oleh para pelaku.
"Di sana korban lalu disekap dan dipukuli beramai-ramai. Aksi tersebut kemudian direkam video oleh salah satu anggota geng dan dishare ke Group Jawara Ladies hingga video itu diviralkan salah satu akun Facebook. Saat ini kami masih memburu satu pelaku lainnya," tandasnya.
Sementara dari pengungkapan kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti di antaranya 1 unit motor, 3 potong baju, 5 unit handphone dan sebuah kunci motor. Dan saat ini, para pelaku tengah diperiksa intensif di Mapolrestabes Surabaya. Sedangkan korban masih mendapat perawatan di rumah sakit.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar video penganiayaan yang terekam oleh CCTV di sebuah gang di Lenteng Agung.
Baca SelengkapnyaAU yang menjadi korban ingin menjadi adik-adikan terduga pelaku. Namun syaratnya, korban harus duel terlebih dulu.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku sudah diamankan dan langsung dibawa ke Polsek Tarogong Kidul untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaMM melakukan pemukulan terhadap anak AKBP S. Akibat pemukulan tersebut, MM harus mendekam di tahanan Polsek Maritengngae.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku dikenakan UU perlindungan anak dan KUHP.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang didalami kepolisian. Sejumlah barang bukti berupa kayu dan pecahan paving juga diamankan.
Baca SelengkapnyaKorban MFW awalnya dihubungi oleh rekannya S. Ketika itu, dia diminta untuk menjemput di rumah.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kasus perundungan dengan mengumpulkan bukti.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku melakukan penganiayaan karena selisih paham.
Baca Selengkapnya